√ Robbisrohli Sodri Wayassirli Amri Wahlul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli

Robbisrohli Sodri Wayassirli Amri Wahlul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli – Robbisrohli Sodri Wayassirli Amri merupakan sebuah doa yang bisa diucapkan oleh umat Islam setelah menunaikan salat atau pada saat-saat lainnya. Doa Robbisrohli ini berasal dari Al-Quran, tepatnya dari surat At-Thaha ayat 25-28.

Robbisrohli adalah doa yang dahulu dibacakan oleh Nabi Musa AS ketika beliau diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada Fir’aun. Oleh karena itu, sampai saat ini umat Islam mengamalkan doa Robbisrohli sebagai doa harian yang dibaca ketika menghadapi suatu masalah.

Dengan membaca doa Robbisrohli ini, diharapkan Allah SWT akan memberikan kelancaran dan kemudahan dalam segala urusan dan problematika yang sedang dihadapi. Sebab, hanya kepada Allah SWT manusia berharap atas penyelesaian urusan-urusan terbesarnya.

Oleh karena itu, Anda dapat membaca doa Robbisrohli kapan saja Anda membutuhkannya, atau setiap kali setelah menunaikan salat fardu. Berikut ini adalah bacaan lengkap doa Robbisrohli yang sebaiknya dihafalkan.

Doa Robbisrohli Arab Latin dan Terjemahannya

Sumber gambar: KASKUS

Berikut ini adalah bacaan doa Robbisrohli dalam bahasa Arab, tulisan Latin, serta artinya dalam bahasa Indonesia:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbisrohli Sodri Wa Yassirli Amri Wah Lul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli.

Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”

Selain digunakan saat berhadapan dengan masalah atau setelah salat fardhu, para ulama juga menyarankan agar kita membaca doa Robbisrohli saat memulai proses belajar.

Tujuannya adalah agar Allah SWT membantu membuka hati dan pikiran kita untuk memudahkan pemahaman dalam menyerap ilmu pengetahuan selama proses pembelajaran. Selain itu, doa Robbisrohli juga sering digunakan sebagai doa pembuka dalam khutbah atau ceramah, yang sering kita dengar.

Kisah Tugas Nabi Musa AS Berdakwah Kepada Firaun

Ya, benar bahwa doa Robbisrohli berasal dari Al-Quran, tepatnya dari surat At-Thaha ayat 25-28. Dalam surat ini, terdapat kisah ketika Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Musa AS dan memerintahkannya untuk berdakwah kepada Fir’aun. Allah SWT berfirman:

اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى

“Pergilah (wahai Musa) kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah berbuat melampaui batas.” [Qs. Thaha (20) ayat 24]

Pasti diketahui oleh semua umat Islam bahwa Fir’aun adalah salah satu raja pada zaman kenabian yang paling ekstrem dalam kekafirannya. Fir’aun telah melakukan banyak tindakan yang merusak, menindas kaum yang lemah, membunuh rakyatnya, bahkan sampai mengklaim dirinya sebagai tuhan.

Karena itu, ketika Nabi Musa AS diberi tugas oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada Fir’aun, beliau sadar betul bahwa tugas tersebut tidaklah mudah dilakukan. Terlebih lagi, pada masa itu tidak ada seorang pun di Mesir yang berani menentang Fir’aun.

Maka dari itu, Nabi Musa AS memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kelancaran dengan cara mengucapkan doa “Robbisrohli” tersebut.

Doa Nabi Musa AS lainnya

Selain rangkaian doa “Robbisrohli” yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat pula beberapa doa yang diriwayatkan dari nabi Musa AS yang dapat diucapkan oleh umat Muslim. Sebagai utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing manusia keluar dari kesesatan beragama, terdapat banyak cerita inspiratif mengenai nabi Musa AS yang patut kita jadikan teladan.

Kisah-kisah yang melibatkan nabi Musa AS sangat terkenal, mulai dari dakwahnya kepada raja zalim Fir’aun hingga keajaiban pembelahan laut. Terdapat banyak nilai-nilai moral dan keimanan yang dapat kita pelajari dari perjalanan penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh nabi Musa AS.

Berikut ini adalah beberapa doa yang diajarkan oleh nabi Musa AS yang dapat diamalkan, yang semuanya terdapat dalam surat-surat Al-Quran yang berbeda.

1. Doa Nabi Musa AS Agar Terhindar dari Fitnah

Alallohi tawakkalnaa, robbanaa laa tajalnaa fitnatal lil-qoumish-shoolomiin wa najjinaa birohmatika minal-qoumil-kaafiriin.

Artinya: “Kepada Allah lah kami bertawakal. Ta Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum dholim dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir,” (QS. Yunus: 56-66).

2. Doa Nabi Musa AS untuk Memohon Kebaikan

Robbi innii limaaa ansalta ilayya min khoirin faqiir.

Artinya: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku,” (QS. Al-Qashash: 24).

3. Doa Nabi Musa AS untuk Memohon Ampunan

Robbi innii sholamtu nafsii faghir lii faghofaro lah, innahuu huwal-ghofuurur-rohiim.

Artinya: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Qashas: 16).

4. Doa Nabi Musa AS untuk Memohon Petunjuk

Robbi najjinii minal qoumish-shoolimin. Asaa robiii ayyahdiyanii sawaaa, as-sabiil.

Artinya: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang dzolim itu. Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar,” (QS. Al-Qashas: 21-22).

Tafsir Surat Thaha Ayat 25-28

Ayat 25. [Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadakuTafsir: Musa ‘alaihissalam berkata, “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku agar aku bersabar dalam mendapatkan berbagai rintangan. (Tafsir oleh al-Mukhtashar)

Ayat 26. [dan mudahkanlah untukku urusanku,Tafsir: Dan mudahkanlah aku dalam apa yang Engaku perintahkan kepadaku berupa penyampaian risalah. (Tafsir oleh al-Wajiz)

Ayat 27. [dan lepaskanlah kekakuan dari lidahkuTafsir: Dan sembuhkanlah kekakuan lidahku, yaitu penyakit aphasia, supaya dimudahkan pelafalannya dan bisa memberi pemahaman manusia serta supaya mereka tidak membenciku. (Tafsir oleh al-Wajiz)

Ayat 28. [agar mereka mengerti perkataankuTafsir: agar mereka memahami perkataanku tatkala menyampaikan risalah-Mu. (Tafsir oleh al-Mukhtashar)

Makna Doa Nabi Musa

Doa Nabi Musa yang disebutkan di atas memiliki beberapa makna dan pengertian yang penting, antara lain:

1. “Lapangkan Dadaku”

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Nabi dan Rasul, Nabi Musa memohon kepada Allah agar diberikan hati yang luas. Hati yang luas tidak mudah terpengaruh oleh prasangka buruk. Dengan hati yang luas, Nabi Musa dapat menerima dengan baik petunjuk dan hidayah dari Allah.

2. “Mudahkan Urusanku”

Ketika Nabi Musa diutus oleh Allah untuk kembali ke Mesir, beliau merasa cemas menghadapi Raja Fir’aun. Nabi Musa khawatir tidak dapat menjalankan tugas yang Allah amanahkan kepadanya.

Oleh karena itu, Nabi Musa berdoa memohon kemudahan dalam segala urusannya. Beliau berdoa agar Allah memberikan pertolongan-Nya sehingga semua urusan beliau dapat dilaksanakan dengan mudah.

3. “Lepaskan Kekakuan Lidahku, Supaya Perkataanku Mudah Dimengerti”

Pada masa kehidupan Nabi Musa di istana Fir’aun, beliau terkenal karena kebijaksanaannya. Fir’aun menganggap Nabi Musa sebagai ancaman terhadap kekuasaannya. Untuk membuktikan hal itu, Fir’aun menguji Nabi Musa dengan meminta beliau memilih antara memegang bara api atau batu permata.

Nabi Musa memilih untuk memegang bara api dan meletakkannya dalam mulutnya. Akibatnya, beliau menjadi cadel dan mengalami kesulitan dalam berbicara.

Keterbatasan ini membuat Nabi Musa gelisah karena khawatir tidak dapat menyampaikan dakwahnya dengan baik. Oleh karena itu, permintaan ini menjadi bagian dari doa Nabi Musa.

Semoga penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai makna doa-doanya Nabi Musa.

Baca juga: Rabbana Hablana min Azwajina wa Dzurriyatina Qurrota A’yun.

Mengamalkan Doa Nabi Musa

Seperti Nabi Musa yang mengamalkan doa-doa pada waktu-waktu tertentu, Anda juga dapat melakukan hal serupa untuk meraih manfaat dari doa-doa Nabi Musa.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti dalam mengamalkan doa-doa tersebut:

1. Mempermudah Urusan

Ketika menghadapi musibah atau cobaan, penting untuk tidak langsung mengeluh. Mungkin itu adalah ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menguji seberapa tegar kita dalam menghadapi cobaan tersebut.

Seperti yang diajarkan dalam doa tersebut, saat Nabi Musa menghadapi kesulitan, beliau tidak mengeluh secara langsung. Sebaliknya, Nabi Musa berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar urusannya menjadi lebih mudah.

Anda dapat mengamalkan doa Nabi Musa setelah menunaikan shalat wajib atau shalat sunnah. Hal ini karena waktu setelah shalat merupakan waktu yang baik untuk berdoa (waktu yang dikabulkan doanya). Jika Allah SWT berkehendak, maka segala urusan akan menjadi lebih mudah atas izin-Nya.

2. Meminta Pertolongan kepada Allah

Tempat yang paling tepat untuk mencari pertolongan adalah Allah SWT. Oleh karena itu, ketika kita membutuhkan pertolongan, marilah kita memohon pertolongan kepada-Nya. Dalam situasi seperti itu, Anda dapat mengamalkan doa Nabi Musa untuk memohon pertolongan dari Allah SWT.

3. Menjadi Pembicara yang Baik

Terdapat beberapa situasi di mana kita perlu menjadi pembicara yang baik, seperti saat menjadi seorang dakwah, juru bicara, dan lain sebagainya.

Pembicara yang baik adalah mereka yang kata-katanya mudah dipahami dan dimengerti oleh pendengar. Oleh karena itu, doa tersebut dapat diamalkan untuk memohon kepada Allah agar kemampuan berbicaranya dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar.

Silakan gunakan cara ini untuk mempraktikkan doa-doa Nabi Musa. Semoga doa-doa tersebut memberikan manfaat bagi Anda dalam hidup Anda sehari-hari.

Baca juga: Audzubikalimatillahi Tammati Min Syarri Maa Khalaq (Terjemah).

Kesimpulan

Dalam menghadapi kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan, doa “Robbisrohli Sodri Wayassirli Amri Wahlul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli” dapat menjadi penuntun dan kekuatan bagi umat Muslim. Doa ini memiliki makna yang dalam, memohon kepada Allah SWT agar memberikan kemudahan, kelancaran, serta keberkahan dalam segala urusan dan perkataan.

Doa ini mengajarkan kita untuk senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah, memohon pertolongan-Nya dalam menghadapi setiap ujian dan rintangan. Dengan mengamalkan doa ini, kita menyadari bahwa hanya dengan izin dan bimbingan-Nya, segala urusan dapat dimudahkan dan perkataan kita dapat disampaikan dengan jelas dan dipahami oleh orang lain.

Marilah kita memperkuat ikatan spiritual kita dengan Allah melalui doa ini, mengingatkan diri kita bahwa Dia-lah sumber kekuatan sejati dalam menjalani kehidupan ini. Dalam setiap sujud dan tahajud, mari kita memanjatkan doa ini dengan tulus dan penuh keyakinan, percaya bahwa Allah akan mendengar doa kita dan memberikan yang terbaik bagi kita.

Semoga doa “Robbisrohli Sodri Wayassirli Amri Wahlul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli” senantiasa mengalir dalam hati dan lisan kita, menjadi pendorong bagi kita untuk menjalani kehidupan dengan penuh keberanian, kebijaksanaan, serta kesabaran. Dengan doa ini, semoga segala urusan kita dipermudah, dan perkataan kita menjadi sarana kebaikan dan keberkahan bagi diri sendiri dan orang lain.

Dalam segala perjalanan hidup, mari kita memohon kepada Allah untuk memberikan petunjuk dan pertolongan-Nya, sehingga kita dapat mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat. Amin.

Terima kasih telah membaca artikel dari biayapesantren.id