√ Biaya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi iyah Sukorejo 2023

Biaya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi iyah Sukorejo – Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo adalah salah satu lembaga pendidikan agama terbaik di Provinsi Jawa Timur. Banyak orang tua yang memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka di pondok pesantren ini.

Bagi para orang tua atau wali yang berminat mengirimkan anak-anak mereka ke pondok pesantren ini, penting bagi Anda untuk mengetahui informasi terkait biaya pendaftaran, uang pangkal, uang seragam, dan hal-hal lain yang berlaku di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo.

Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci mengenai biaya pendaftaran, uang pangkal, uang seragam, dan aspek lain yang perlu diperhatikan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo.

Tidak hanya itu, kami juga menyediakan informasi mengenai profil pondok pesantren ini, kegiatan santri pria dan wanita, serta persyaratan untuk masuk ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo. Jika Anda penasaran, mari kita simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Sejarah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi iyah Sukorejo

Sumber gambar: Verval Yayasan

Pada awalnya, area Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo adalah hutan belantara yang membentang dari Gunung Baluran hingga wilayah Asembagus. Hutan tersebut terkenal angker karena dihuni oleh binatang buas dan juga dikatakan ada dedemit. Karena itu, pada waktu itu tidak ada penduduk yang berani memasuki hutan tersebut.

Pada tahun 1328 H / 1908 M, atas saran Habib Hasan Musawa dan Kiai Asadullah, Kiai Syamsul Arifin beserta putranya, As’ad, dan beberapa santri dari Madura, membabat dan merambah hutan tersebut untuk mendirikan sebuah pesantren dan perkampungan.

Melalui usaha yang gigih, Kiai Syamsul Arifin berhasil mewujudkannya. Didirikanlah sebuah pesantren kecil yang terdiri dari beberapa gubuk sebagai rumah, musala, dan asrama santri dengan jumlah santri yang saat itu masih sedikit.

Sejak tahun 1914, pesantren kecil tersebut berkembang seiring dengan kedatangan santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu juga ditetapkan sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, dan setiap perayaan ulang tahun selalu mengacu pada tahun tersebut.

Perkembangan selanjutnya, Desa Sukorejo yang terletak 7 kilometer di sebelah timur Asembagus (30 km arah timur kota kabupaten Situbondo) tidak hanya menjadi tempat berdirinya sebuah pesantren, tetapi juga mulai didatangi oleh penduduk yang kemudian menetap di desa tersebut. Hutan yang telah dirambah berkembang menjadi area pertanian ladang dan kebun yang memberikan hasil yang dirasakan oleh penduduk. Hubungan antara penduduk dan pesantren berlangsung dengan harmonis.

Selain mengasuh beberapa santri, Kiai Syamsul Arifin juga membantu masyarakat, terutama dalam memberikan pertolongan pengobatan dan memenuhi hajat-hajat masyarakat. Nama Kiai Syamsul Arifin mulai dikenal di berbagai daerah, sehingga dengan cepat jumlah santri pun bertambah.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, Pesantren Sukorejo tidak hanya menjadi pusat pembelajaran, tetapi juga menjadi pusat perjuangan kemerdekaan. Banyak pejuang yang ditampung di pesantren ini, sekaligus menjadikannya sebagai markas dalam menyusun strategi melawan penjajah.

Pada waktu itu, proses belajar mengajar dilakukan melalui sistem sorogan dan bandongan. Kemudian, setelah wafatnya Kiai Syamsul Arifin pada tahun 1951, Kiai As’ad mengambil alih kepemimpinan dan mulai mengembangkan sistem pendidikan ke arah klasikal. Berbagai lembaga pendidikan didirikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA, hingga perguruan tinggi.

Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Ma’had Aly sebagai lembaga kader ahli fiqh, dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga yang mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu Al Qur’an. Tidak ketinggalan, didirikan juga lembaga ekonomi seperti koperasi. Kursus dan pelatihan juga menjadi bagian dari perkembangan pesantren ini.

Perkembangan Lembaga Pendidikan

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo memiliki berbagai lembaga pendidikan yang mencakup pendidikan agama dan umum. Berikut adalah lembaga pendidikan yang ada di pesantren ini:

Lembaga Pendidikan Agama:

  1. Madrasah Ibtidaiyah (1928)
  2. Madrasah Tsanawiyah (1943)
  3. Madrasah Aliyah (1958, awalnya bernama PGA, Pendidikan Guru Agama)
  4. Madrasatul Qur’an
  5. Madrasah I’dadiyah (2018)

Lembaga Pendidikan Umum:

  1. Sekolah Dasar (1984)
  2. Sekolah Menengah Pertama (1978)
  3. Sekolah Menengah Atas (1983)
  4. Sekolah Menengah Ekonomi Atas (sekarang SMK)

Perguruan Tinggi:

  1. Institut Agama Islam (1968), yang kemudian berubah status menjadi Universitas pada tahun 2018
  2. Ma’had Aly (1990)
  3. Akademi Komputer dan Informatika (2000)
  4. Akademi Perikanan (2001)
  5. Program Pascasarjana (2003)
  6. Akademi Kebidanan (2008)

Melalui berbagai lembaga pendidikan ini, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama dan umum yang berkualitas kepada para santri dan masyarakat sekitar.

Biaya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi iyah Sukorejo

Pondok pesantren sering menjadi pilihan orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki pemahaman yang baik tentang ilmu agama. Di pondok pesantren, para guru akan mengajar mata pelajaran akademik seperti matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan lain-lain.

Selain itu, para guru juga memberikan pembelajaran agama Islam yang lebih mendalam, seperti yang dilakukan oleh ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo.

Setiap santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo akan mendapatkan pembelajaran agama setiap hari secara teratur. Selain dalam kegiatan belajar mengajar, para santri juga diajarkan untuk melakukan beberapa kegiatan ibadah, antara lain:

  1. Shalat 5 Waktu Berjamaah

Santri diwajibkan untuk melaksanakan ibadah shalat 5 waktu secara berjamaah. Selain meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya shalat bagi umat Muslim, melaksanakan shalat 5 waktu secara berjamaah juga akan mendatangkan pahala berlipat ganda.

  1. Shalat Sunnah Tahajud

Para ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo juga mendorong santri untuk melaksanakan ibadah sunnah, yaitu shalat tahajud pada sepertiga malam, tepatnya pukul 03.15 waktu setempat. Allah menjanjikan kelancaran rezeki, kesehatan, dan kemudahan urusan bagi siapa pun yang melaksanakan ibadah sunnah ini.

  1. Mengaji Kitab Kuning

Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo juga mengikuti kegiatan mengaji kitab kuning. Kegiatan pengajian ini dilaksanakan setelah shalat dzuhur, maghrib, dan isya.

  1. Mengaji Al-Quran

Selain mengaji kitab kuning, santri di pondok pesantren ini juga wajib mengikuti kegiatan mengaji Al-Quran secara rutin setelah shalat subuh dan maghrib. Kegiatan ini dilakukan di kamar santri masing-masing.

Setelah mengetahui daftar kegiatan santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo, apakah Anda semakin tertarik untuk menyekolahkan putra-putri Anda di pondok pesantren ini? Jika ya, Anda perlu menyiapkan persyaratan lengkap untuk pesantren putra maupun pesantren putri.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah Anda juga perlu mempersiapkan anggaran atau biaya untuk masuk ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo. Berikut ini kami sajikan informasi mengenai biaya pendaftaran pondok pesantren tersebut.

Jadi, bagi orang tua atau wali yang ingin menyekolahkan putra-putri mereka di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo, Anda akan diminta membayar sejumlah biaya oleh pengelola pondok pesantren untuk beberapa keperluan sebagai berikut:

Biaya Tahunan

Pertama, para Orang Tua dan Wali akan dikenai biaya tahunan sebesar Rp. 1.015.000. Total uang tersebut akan digunakan untuk beberapa kebutuhan sebagai berikut:

Uang PangkalRp. 120.000
Uang PendaftaranRp. 400.000
Biaya MTs DepagRp. 495.000
TotalRp. 1.015.000

Biaya UTAP atau Uang Tahunan dapat dilunasi pada bulan pertama santri memulai mondok di Ponpes ini. Namun, jika tidak memungkinkan, orang tua atau wali dapat melunasi minimal 50% dari total biaya UTAP. Sisa biaya tersebut dapat dicicil hingga akhir Semester Ganjil.

Biaya Pengembangan

Selanjutnya, terdapat biaya pembangunan sebesar Rp. 500.000 yang akan ditagih setiap tahun. Biaya ini akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana, perbaikan gedung, penyediaan air bersih, dan lain sebagainya di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo.

Biaya Seragam Santri

Santri juga perlu membayar biaya seragam Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo sebesar Rp. 250.000. Biaya ini harus dibayarkan setelah santri dinyatakan diterima di pondok pesantren.

Biaya Kitab dan Lain-lain

Untuk biaya kitab dan lain-lain, pengelola Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo memberlakukan biaya sebesar Rp. 257.000 dengan rincian sebagai berikut:

  • Biaya Kitab MTs (Depag) kelas 1 = Rp. 128.500
  • Biaya Kitab = Rp. 128.500

Baca juga: Biaya Masuk Pesantren Purba Baru : Rincian & Pendaftaran.

Biaya Konsumsi

Terakhir, terdapat biaya konsumsi untuk kebutuhan makanan santri sehari-hari. Biaya ini mungkin bervariasi setiap tahun, mengikuti harga kebutuhan pokok. Diperkirakan jika makan per porsi dibanderol antara Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000, dan santri diberi makan 3 kali sehari, maka biaya konsumsi per bulan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo berkisar antara Rp. 450.000 hingga Rp. 900.000.

Daftar biaya yang diterapkan oleh pengelola Pondok Pesantren ini memang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Pondok Pesantren Salaf Magelang, dan lain-lain.

Setelah mengetahui informasi mengenai daftar kegiatan dan ketentuan biaya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’i Sukorejo, sekarang Anda tinggal melihat daftar syarat untuk masuk Pondok Pesantren atau nyantri di Ponpes Salafiyah Syafi’i Sukorejo, antara lain:

  1. Mengisi formulir pendaftaran santri baru melalui website www.sabarsukorejo.com
  2. Mengikuti seleksi penerimaan santri baru
  3. Menyerahkan fotokopi KTP Orang Tua/Wali
  4. Menyerahkan pas foto calon santri
  5. Orang Tua/Wali bersedia menandatangani Surat Perjanjian Bermaterai

Untuk informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan penerimaan santri baru di Ponpes Salafiyah Syafi’i Sukorejo, Anda dapat mengunjungi Pondok Pesantren di Jl. KHR. Syamsul Arifin, Sukorejo, Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Di sana, Anda dapat bertemu dengan petugas pengelola Pondok Pesantren dan mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

Baca juga: 3 Biaya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum : Rincian & Masuk.

Kesimpulan

Terima kasih telah membaca informasi yang telah disampaikan oleh biayapesantren.id mengenai biaya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo. Kami berharap bahwa informasi di atas dapat memberikan sedikit bantuan bagi para orang tua atau wali yang berencana menyekolahkan anak-anak mereka ke Ponpes Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo. Jika terdapat pertanyaan lebih lanjut atau kebutuhan informasi tambahan, jangan ragu untuk menghubungi pihak pesantren secara langsung. Semoga perjalanan pendidikan anak-anak menjadi berkah dan sukses di lingkungan Ponpes Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo.