√ 3 Biaya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum 2023: Rincian & Masuk

Biaya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum – Pada era modern ini, perkembangan anak kecil menjadi sangat kritis karena kurangnya pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar agama Islam. Tentu saja, sebagai orang tua, kita ingin memberikan pilihan kepada anak kita untuk menempatkan mereka di pondok pesantren atau sekolah di lingkungan pesantren. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan agama yang komprehensif.

Di pondok pesantren, pengajaran akan difokuskan pada materi agama Islam. Namun, ada juga beberapa tempat pondok pesantren yang menggabungkan kemajuan teknologi dalam pengembangan ilmu pendidikan. Dengan demikian, para santri akan merasa nyaman di pondok pesantren. Orang tua tidak perlu khawatir dalam memilih pondok pesantren yang tepat, seperti Raudhatul Ulum, yang menawarkan pendidikan agama yang luas.

Sebenarnya, biaya di pondok pesantren tidak berbeda jauh dengan biaya mendaftar di sekolah pada umumnya. Namun, ada perbedaan penting, yaitu santri harus tinggal di pondok pesantren tersebut agar dapat membangun karakter yang lebih baik. Jika Anda berada di daerah Magelang, saya merekomendasikan pondok pesantren terbaik di Magelang yang dilengkapi dengan fasilitas modern.

Namun, dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang pondok pesantren modern, yaitu Raudhatul Ulum, yang sudah berdiri selama puluhan tahun dan memiliki banyak santri. Jika Anda penasaran dengan pondok pesantren ini, silakan ikuti pembahasan di bawah ini dengan saksama.

Sekilas Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Sumber gambar: Twitter

Pondok pesantren Raudhatul Ulum adalah lembaga pendidikan yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran Agama Islam. Pesantren ini telah terkenal di kalangan santri karena memiliki visi misi yang luas. Pada masa lalu, pondok pesantren ini dikelola oleh yayasan perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS).

Raudhatul Ulum Pesantren sangat terkenal di wilayah Sumatera karena upayanya dalam mendirikan lembaga pendidikan melalui perpaduan dua madrasah, yaitu Madrasah Al-Falah dan Madrasah Al-Shibyan. Meskipun telah berdiri selama puluhan tahun, perkembangan Raudhatul Ulum tidak kalah dengan zaman modern karena fasilitas-fasilitasnya telah dilengkapi dengan teknologi canggih.

Berikut adalah informasi tentang Pondok Pesantren Raudhatul Ulum:

  • Nama Pesantren: Raudhatul Ulum
  • Tanggal Berdiri: 1 Agustus 1950
  • Pendiri: Kyai Abd. Rahim Mandung dan KH. Abdullah Kenalim
  • Alamat: Jl. Kh. Moh. Harun, Sakatiga, Kec. Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan
  • Nomor Telepon: 0831-7385-2818

Sejarah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga merupakan lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh Yayasan Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS). Berlokasi di desa Sakatiga, Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir, provinsi Sumatera Selatan. Pondok Pesantren ini didirikan pada tanggal 1 Agustus 1950 sebagai hasil perjuangan dua madrasah sebelumnya, yaitu Madrasah Al-Falah (1930) yang didirikan oleh KH. Abdul Ghani Bahri dan Madrasah Al-Shibyan (1936) yang didirikan oleh Kyai Abd. Rahim Mandung dan KH. Abdullah Kenalim. Hingga saat ini, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga telah berkiprah selama 66 tahun, dengan kepemimpinan sebagai berikut:

  1. KH. Abdullah Kenalim (1950-1984)
  2. KH. Hizbullah Abdul Muthollib (1984-1986)
  3. KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc. (1986-2004)
  4. KH. Abdul Karim Umar (2004-2010)
  5. KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc. (2010 – sekarang)

Sejarah perkembangan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga melalui tiga fase sebagai berikut:

1. Era Cikal Bakal (1930-1950 M)

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga merupakan hasil penggabungan dari dua madrasah terkenal, yaitu Madrasah Al-Falah dan Madrasah Al-Shibyan di desa Sakatiga sebelum zaman kemerdekaan Republik Indonesia. Madrasah Al-Falah didirikan oleh KH. Bahri bin Bunga pada tahun 1930 M, kemudian diteruskan oleh putranya, KH. Abdul Ghanie Bahri. Madrasah ini telah menghasilkan banyak tokoh agama dan pemimpin masyarakat di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya. Sementara itu, Madrasah Al-Shibyan didirikan oleh KH. Abd. Rahim Mandung dan KH. Abdullah Kenalim pada tahun 1936 M. Kedua madrasah ini harus menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, terutama dari pihak penjajah.

2. Era Lanjutan Perjuangan (1950-1986 M)

Pada tahun 1950, berdasarkan kesepakatan tokoh-tokoh masyarakat Sakatiga Inderalaya, propinsi Sumatera Selatan, dibentuklah panitia khusus untuk melanjutkan dan menghidupkan kembali usaha-usaha yang pernah dirintis oleh Madrasah Al-Falah dan Al-Shibyan sebelumnya. Panitia tersebut sepakat mendirikan lembaga pendidikan formal dengan nama Sekolah Rakyat Islam (SRI), yang mencakup Sekolah Menengah Agama Islam (SMAI) atau setara madrasah tsanawiyah. Kemudian, lembaga ini disederhanakan menjadi Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (PIRUS) dan Yayasan Perguruan Islam Raud

hatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS) berdasarkan Akte Notaris Aminus Palembang No. 21.A 1966. Di bawah YAPIRUS, diperjelas status dan tingkatan pendidikan yang ada menjadi 4 jenjang pendidikan formal, yaitu Madrasah Tahdhiriyah (TL), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

3. Era Penyempurnaan dan Pengembangan (1986-sekarang)

Setelah wafatnya KH. Abdullah Kenalim pada tahun 1984, terjadi kevakuman kepemimpinan. Pada tanggal 8 Agustus 1986, melalui musyawarah YAPIRUS Sakatiga, ditetapkan pimpinan baru Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga, yaitu Al-Ustadz KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc., yang baru kembali dari tugasnya di Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta. Beberapa langkah kebijakan cepat yang dilakukan antara lain membenahi struktur organisasi, meninjau kembali kurikulum, dan menyempurnakan nama pondok menjadi Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU). Selama kepemimpinan KH. Tol’at Wafa Ahmad, PPRU memiliki 7 jenjang pendidikan formal dengan nama sebutan khusus, serta 1 lembaga non formal. Selain itu, dilakukan upaya perbaikan manajemen pondok pesantren, penambahan fasilitas, menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan lain, dan menjadi pusat dakwah Islamiyah. Melalui penerapan sistem pondok pesantren secara utuh, PPRU semakin menarik minat masyarakat dan terus meningkat dalam kuantitas dan kualitas.

Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

A. Sistem Pendidikan

Guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga menerapkan Sistem Pendidikan Islam Terpadu dan Berkesinambungan (SPITS). Secara formal, santri/wati dibina melalui jalur madrasah/sekolah yang diurus oleh pengurus madrasah/sekolah, wali kelas, dan dewan guru yang profesional, serta alumni perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Di luar jam formal, waktu dimanfaatkan untuk pengembangan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dibagi sesuai dengan bidang minat santri/wati. Pembinaan di asrama yang dijalankan oleh bagian kesiswaan berfungsi sebagai pengawasan dan pemantauan santri/wati dalam penerapan ilmu dan latihan amal Islami dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagian kesiswaan diberikan dukungan oleh Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (OP3RU), yang merekrut para santri/wati senior.

B. Kurikulum Pendidikan

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum menerapkan program kurikulum TERPADU yang menggabungkan kurikulum Kementerian Agama, Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, dan kurikulum pesantren yang disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat bersaing di dalam dan luar negeri.

Pendidikan di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum memberikan perhatian yang besar pada pengajaran bahasa Arab dan Inggris secara aktif. Kedua bahasa tersebut tidak hanya digunakan sebagai bahasa pengantar dalam sebagian besar mata pelajaran, tetapi juga sebagai bahasa percakapan sehari-hari bagi para santri. Bahasa Arab dianggap penting karena merupakan Bahasa Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta bahasa komunikasi dalam dunia Islam. Sedangkan bahasa Inggris dianggap penting karena merupakan bahasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta bahasa komunikasi internasional. Dengan kemampuan berbahasa tersebut, banyak alumni PPRU yang melanjutkan pendidikan mereka di luar negeri.

C. Jenjang Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. Taman Kanak-Kanak Islam Raudhatul Ulum (TAKIRU), masa pendidikan selama 3 (tiga) tahun. Status terdaftar di Diknas dengan Nomor: 5132/I.11.4/DS/1998 tanggal 30 November 1998.

b. Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Ulum (MIRU), masa pendidikan selama 6 (enam) tahun. Terakreditasi A oleh Departemen Agama RI pada tahun 2008.

c. Madrasah Tsanawiyah Raudhatul Ulum (MATSARU), masa pendidikan selama 3 (tiga) tahun. Terakreditasi A oleh Departemen Agama RI pada tahun 2007. Terakreditasi oleh Universitas Al-Azhar Cairo Mesir dengan Nomor 241 tanggal 29 September 1997, serta oleh Universitas Islam Madinah dengan Nomor 2476/1423 H.

d. Madrasah Aliyah Raudhatul Ulum (MARU), masa pendidikan selama 3 (tiga) tahun. Terakreditasi A oleh Departemen Agama RI dengan Nomor C.Kw.06/08/MA/017/2006, tanggal 26 Maret 2006. Terakreditasi oleh Universitas Al-Azhar Cairo Mesir dengan Nomor 241 tanggal 29 September 1997, serta oleh Universitas Islam Madinah dengan Nomor 2476/1423 H.

e. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Raudhatul Ulum (SMPIT RU), masa pendidikan selama 3 (tiga) tahun. Terakreditasi A oleh Diknas.

f. Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Raudhatul Ulum (SMAIT RU), masa pendidikan selama 3 (tiga) tahun. Terakreditasi B oleh Diknas.

g. Madrasah Tahfizhul Qur’an Lil Aulad Raudhatul Ulum (MATQULARU).

h. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU):

  • Terdaftar di Departemen Agama RI dengan Nomor Dj.1/220.D/2007.
  • Jurusan PAI (S1).
  • Sejarah singkat Sekolah Tinggi, pertama kali dibuka pada tanggal 10 September 1991, dan saat itu juga menjadi momen berdirinya STAIRU. Pada bulan Juni 2007, STAIRU mendapatkan akreditasi dari DEPAG RI dan berubah menjadi STITRU (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum).

2. Pendidikan Informal / Nonformal

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum juga menyelenggarakan pembinaan di luar jam formal melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler di kampus Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga ada yang dilaksanakan secara rutin harian, pekanan, bulanan, dan tahunan. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:

  • Pembinaan mufrodat (penambahan kosa kata) bahasa Arab dan Inggris.
  • Muhadatsah (percakapan) dalam bahasa Arab dan Inggris.
  • Olahraga dan kesehatan.
  • Halaqoh Qur’an.
  • Pembinaan berjenjang (mentoring).
  • Khitobah dalam 3 (tiga) bahasa dan pelatihan dakwah.
  • Seni dan Budaya Islam.
  • Kursus komputer dan internet (ITC).
  • Seni bela diri.
  • Kepanduan/Pramuka.
  • Outbond.
  • Life skill.
  • Kuliah Jum’at dan kuliah Shubuh.
  • Shalat wajib di masjid.
  • Qiyamul lail.
  • Shaum sunnah.
  • Tahfizhul Qur’an dan pengkajian ilmu-ilmu Al-Qur’an.
  • Mukhoyyam dan super camp.
  • Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT).
  • Jurnalistik.
  • Pelatihan ilmu-ilmu kemasyarakatan (ngaji berirama, tahlilan, berzanji).
  • Pendidikan Organisasi, kepemimpinan, dan manajemen.
  • Kunjungan Edukatif.
  • Jaringan Topik.
  • Seni Nasyid.
  • Rihlah Tarbawiyah (study tour).
  • Temu Pakar.
  • A Be Master.
  • Karya Tulis Ilmiah, dll.

Kegiatan-kegiatan tersebut ada yang wajib dan ada yang bersifat pilihan sesuai dengan minat dan bakat yang ingin dikembangkan, sehingga melahirkan kemampuan yang profesional di bidang masing-masing. Program ekstrakurikuler tersebut dikelola bersama oleh bagian kesiswaan pesantren, kesiswaan madrasah/sekolah, dan Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (OP3RU).

Sarana & Prasarana di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga telah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana pendukung untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berikut adalah daftar sarana prasarana yang telah tersedia:

  1. Ruang Belajar: Terdapat 56 lokal kelas untuk kegiatan pembelajaran.
  2. Kantor Pusat Administrasi (KPA): Terdapat dua lantai dengan dua bangunan kantor pusat administrasi.
  3. Ruang Seminar (Aula): Ruangan dengan kapasitas 200 orang untuk kegiatan seminar dan pertemuan.
  4. Masjid: Terdapat masjid dengan dua lantai dan kapasitas 3.000 orang.
  5. Gedung Serbaguna dan Olahraga: Bangunan dengan ukuran 30 m x 60 m yang digunakan untuk berbagai kegiatan serbaguna dan olahraga.
  6. Mushalla putri: Tempat ibadah khusus untuk santriwati.
  7. Laboratorium MIPA: Laboratorium untuk kegiatan praktikum mata pelajaran Matematika, IPA, dan Kimia.
  8. Laboratorium Komputer: Laboratorium dengan fasilitas komputer untuk kegiatan pembelajaran komputer.
  9. Laboratorium Bahasa: Laboratorium untuk kegiatan pembelajaran bahasa.
  10. Laboratorium Dakwah dan Ibadah: Laboratorium untuk kegiatan pembelajaran dan praktik dakwah serta ibadah.
  11. Ruang Keterampilan (Workshop): Ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktik keterampilan.
  12. Asrama santri/wati: Terdapat asrama dengan kapasitas 3.000 orang untuk menginapkan santri dan santriwati.
  13. Kamar mandi per asrama: Fasilitas kamar mandi yang tersedia di setiap asrama.
  14. Toilet per asrama dan per lokal belajar: Fasilitas toilet yang tersedia di setiap asrama dan setiap lokal belajar.
  15. Sumur Bor: Terdapat sembilan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air.
  16. Toko Pelajar putra dan putri (RU Mart): Toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi santri putra dan putri.
  17. Kantin putra dan putri: Tempat makan dan penyediaan makanan bagi santri putra dan putri.
  18. Dapur Umum: Dapur untuk memasak makanan bagi santri.
  19. Wisma tamu: Terdapat berbagai jenis penginapan untuk tamu, seperti Rumah Limas, Pendopo, dan Cottage terapung di atas danau.
  20. Perumahan guru: Tempat tinggal bagi guru yang bekerja di pondok pesantren.
  21. Klinik: Tempat pelayanan kesehatan bagi santri dan masyarakat sekitar.
  22. Kantor Madrasah: Terdapat kantor untuk setiap jenjang pendidikan yang ada di pondok pesantren.
  23. Kantor Konseling: Kantor yang menyediakan layanan bimbingan dan pengasuhan bagi santri.
  24. Kantor Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (OP3RU): Kantor yang digunakan oleh organisasi pelajar di pondok pesantren.
  25. Kedai Pramuka: Tempat yang menyediakan perlengkapan pramuka.
  1. Ruang Tunggu Tamu: Ruangan yang digunakan sebagai tempat menunggu tamu.
  2. Sarana Outbound: Fasilitas untuk kegiatan outbound dan pembinaan karakter.
  3. Sarana Olahraga: Terdapat beberapa lapangan untuk berbagai jenis olahraga seperti sepak bola, voli, basket, bulu tangkis, tenis meja, dan takraw.

Semua sarana dan prasarana ini disediakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga.

Program Pengembangan & Unggulan Pondok Pesantren

Program Pengembangan Pesantren

Guna mengembangkan dan memajukan pesantren dengan lebih baik, PPRU telah merumuskan kebijakan-kebijakan yang tercantum dalam langkah-langkah strategi dan program sebagai berikut:

  1. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas serta optimalisasi pemberdayaan Sumber Daya Insani (SDI).
  2. Meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan pesantren.
  3. Meningkatkan kepedulian dan dukungan dari keluarga besar pesantren, masyarakat, dan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.
  4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pendidikan.
  5. Meningkatkan sumber dana pesantren.

Program Unggulan Pesantren

Program unggulan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga tercermin dalam hal-hal berikut ini:

  1. Kurikulum terpadu yang selalu dimodifikasi dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman, bertujuan untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik dengan tingkat kelulusan yang memiliki daya saing tinggi.
  2. Santri/wati yang berada dalam lingkungan kampus yang Islami selama 24 jam, dibina dan diasuh dengan sistem pendidikan yang terpadu, sehingga mampu mendorong terbentuknya santri yang sholihin dan sholihat.
  3. Guru dan karyawan yang memiliki dedikasi tinggi, profesional, dan memiliki integritas moral yang baik.
  4. Iklim kehidupan warga pesantren yang dibangun dan diwarnai oleh komitmen perjuangan dan loyalitas yang tinggi.
  5. Program dakwah yang terintegrasi sehingga PPRU berperan sebagai pusat Dakwah Islamiyah yang berkontribusi dalam membangun kehidupan keberagamaan masyarakat.
  6. Penghargaan yang tinggi dan sebanding bagi santri/wati yang mencapai prestasi, baik dalam Tahfizhul Qur’an maupun bidang lainnya.
  7. Penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi pesantren.
  8. Peserta didik wajib menguasai ilmu komputer dan internet (ITC).

Syarat Masuk Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Setelah mengetahui latar belakang dari Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, tentu saja kami sangat tertarik untuk mengirimkan anak kami belajar pendidikan agama Islam di tempat tersebut. Kami berharap melalui pondok pesantren ini, anak kami dapat memperoleh ilmu dan akhlak yang baik untuk membangun karakter yang kuat. Kami senang melihat perkembangan yang pesat dan fasilitas pendidikan yang lengkap, mulai dari SMP hingga SMA, serta kehadiran pengajar terbaik dari nasional hingga internasional.

Sebagai orang tua, kami sangat menginginkan agar anak kami mendapatkan pendidikan dan pengetahuan agama Islam yang baik dan benar. Oleh karena itu, jika kami tertarik untuk mendaftarkan anak kami ke Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, kami perlu mengetahui beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, karena persyaratan tersebut akan diikuti dengan tes dan seleksi sebagai berikut:

  1. Calon santri harus diantar oleh orang tua atau wali yang sah.
  2. Orang tua atau wali harus melakukan pembayaran biaya pendaftaran.
  3. Menyerahkan fotokopi kartu keluarga sebanyak 1 lembar.
  4. Menyerahkan surat keterangan NISN sebanyak 1 lembar.
  5. Menyerahkan foto ukuran 3×4 sebanyak 5 lembar dan 2×3 sebanyak 5 lembar.
  6. Untuk santri laki-laki, wajib memakai peci hitam dengan latar belakang merah.
  7. Untuk santri perempuan, wajib memakai jilbab berwarna putih dengan latar belakang merah.
  8. Menyerahkan fotokopi KTP orang tua atau wali.
  9. Menyerahkan fotokopi Akta Kelahiran.

Setelah mengikuti persyaratan dan menyerahkan berkas-berkas tersebut, calon santri akan mengikuti tes seleksi. Jika dinyatakan lulus, sebagai orang tua atau wali, kami akan melakukan pembayaran biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari anak kami.

Kami sangat berharap agar anak kami dapat diterima di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum dan mendapatkan pendidikan agama Islam yang berkualitas. Kami siap memenuhi persyaratan dan melakukan pembayaran yang dibutuhkan untuk memastikan masa depan yang baik bagi anak kami.

Baca juga: Biaya Pondok Pesantren Syubbanul Wathon.

Biaya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Nah, setelah calon santri dinyatakan berhasil, tentunya akan ada proses pendaftaran ulang yang harus dilakukan. Sebagai orang tua, Anda perlu melakukan pembayaran berdasarkan rincian biaya yang diberikan oleh pihak Raudhatul Ulum. Harap diketahui bahwa setiap tahun, biaya tersebut dapat mengalami perubahan. Oleh karena itu, disarankan untuk melihat perkiraan biaya di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum sebagai acuan atau mengumpulkan biaya terlebih dahulu.

Ada beberapa jenis biaya di Raudhatul Ulum, seperti biaya untuk santri baru, biaya untuk santri lama, dan rincian biaya untuk santri baru. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat penjelasan di bawah ini.

1. Biaya Santri Baru

RincianBiaya
PendaftaranRp. 100.000
Majmu, biografi, panduan ibadah, buku saku wali santri, buku tabunganRp. 150.000
PHBI per tahunRp. 200.000
Haflah per tahunRp. 50.000
Haul per tahunRp. 50.000
Syahriah per bulanRp. 450.000
GedungRp. 300.000
Kartu SantriRp. 50.000
SeragamRp. 200.000
LemariRp. 100.000
TotalRp. 1.650.000

2. Biaya Santri Lama

RincianBiaya
Daftar UlangRp. 100.000
LemariRp. 50.000
Syahriah per bulanRp. 350.000
PHBIRp. 200.000
HaflahRp. 50.000
HaulRp. 50.000
TotalRp. 800.000

3. Rincian Biaya Iuran Raudhatul Ulum

Jenis IuranKeteranganPutraPutri
Kegiatanper tahunRp. 1.000.000Rp. 1.000.000
OP3RUper tahunRp. 300.000Rp. 300.000
TIKper tahunRp. 400.000Rp. 400.000
Kalenderper tahunRp. 150.000Rp. 150.000
Bangunan1xRp. 6.500.000Rp. 6.500.000
Seragam1xRp. 1.350.000Rp. 1.575.000
Lemari, Kasur & Bantal1xRp. 1.300.000Rp. 1.300.000
MOS1xRp. 100.000Rp. 100.000
Keslingper tahunRp. 600.000Rp. 600.000
Makanper bulanRp. 750.000Rp. 750.000
Asramaper bulanRp. 300.000Rp. 300.000
Bukuper tahunRp. 1.200.000Rp. 1.200.000
Biaya Pendidikanper bulanRp. 500.000Rp. 500.000
TotalTotalRp. 14.450.000Rp. 14.675.000

Baca juga: Pondok Pesantren Haramain Narmada (Biaya, Syarat, Fasilitas).

Kesimpulan

Demikianlah ulasan dari biayapesantren.id mengenai Biaya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum. Tunggu informasi selanjutnya mengenai biaya pesantren lainnya. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi mereka yang berkeinginan menjadi santri di tempat tersebut.