Setiap manusia tentu pernah berbuat maksiat, baik itu yang disengaja maupun tidak sengaja. Sebagai muslim tentu kita paham bahwa maksiat dapat menghasilkan dosa. Dan apabila dosa seorang muslim semakin banyak, kemungkinan masuk neraka akan semakin besar.
Untuk menghapus dosanya, setiap muslim di tuntut untuk bertaubat. Taubat adalah sebuah aktivitas meminta ampunan kepada Allah. Dengan bertaubat, insya Allah dosa-dosa yang telah lampau akan diampuni oleh-Nya. Nah untuk semakin menguatkan semangat taubat Anda semua, kami telah mengulas seputar dalil tentang tobat. Semoga bermanfaat ya!
Dalil dari Al Qur’an
Sedari awal, Allah Swt telah mengetahui bahwa setiap manusia akan berbuat dosa. Karena itulah Dia telah memerintahkan manusia untuk bertaubat. Berikut ini beberapa dalil di Al Qur’an yang memuat ajakan bagi setiap manusia agar bertaubat:
1. Perintah Untuk Bertaubat Nasuha
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (TQS. At-Tahrim: 8)
Di dalam ayat ini, Allah Swt. mengajak seluruh manusia agar bertaubat secara nasuha. Taubat nasuha adalah taubat dengan sebenar-benarnya taubat. Taubat jenis ini menuntut manusia untuk benar-benar meninggalkan segala maksiat yang pernah dilakukannya. Dengan taubat inilah, insya Allah Dia akan mengampuni kesalahan hamba dan memasukkannya ke dalam surga.
2. Janji Allah Akan Mengampuni Dosa Hambanya
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا۟ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابُوا۟ مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوٓا۟ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya:
“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (TQS. An-Nahl: 119).
Allah Swt. mengabarkan bahwa Ia akan memberikan ampunan bagi orang-orang yang meminta ampunan. Hanya saja syarat utama dari diterimanya ampunan tersebut adalah karena seorang hamba melakukan maksiat tersebut karena kebodohannya. Selain itu syarat lainnya adalah bahwa seseorang tersebut tidak melakukan lagi aktivitas maksiatnya dengan berusaha untuk menjadi manusia yang lebih bertaqwa kepada Allah.
3. Ancaman Bagi Orang yang Enggan Bertaubat
وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِى فَضْلٍ فَضْلَهُۥ ۖ وَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
Artinya:
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (TQS. Hud: 3)
Dalam ayat ini, Allah Swt. mengabarkan bahwa Dia akan memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada setiap manusia yang bertaubat. Bahkan nikmat tersebut akan diberikan secara berkelanjutan. Hanya saja bagi orang yang enggan bertaubat atas dosanya, maka azab Allah telah menunggu baginya. Yang mana tentu azab Allah merupakan azab yang sangat pedih.
Dalil dari Al Hadits
Selain dari Al Qur’an, dalil seputar taubat juga banyak yang berasal dari hadits-hadits Nabi. Berikut ini beberapa hadits yang berbicara seputar taubat.
1. Orang yang Bertaubat Dicintai Allah
مَا مِنْ شَيْءٍ أَحَبُّ إلَى اللهِ تَعَالَى مِنْ شَابٍّ تَائِبٍ وَمَا مِنْ شَيْءٍ أَبْغَضُ إِلَى اللهِ تَعَالَى مِنْ شَيْخٍ مُقِيْمٍ عَلَى مَعَاصِيْهِ
Artinya: “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah ta’ala dari pada pemuda yang taubat dan tidak adalah yang lebih dibenci Allah ta’ala dari pada orang tua yang selalu istiqamah pada kemaksiatan-kemaksiatannya.” (HR Abul Mudhaffar)
Di dalam hadits yang diriwayatkan dari Salman Al Farisi ini, Rasulullah SAW mengabarkan bahwa Allah sangat mencintai para pemuda yang bertaubat kepada-Nya. Yang mana jika Allah telah mencintai hamba-Nya, maka Dia akan memberikan segala sesuatu yang diminta hamba tersebut. Bahkan seolah-olah seluruh manusia akan cinta kepadanya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyuruh Jibril. Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah dia, maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru penduduk langit, ”Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia, maka penduduk langit pun mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi.” (HR Al Bukhari).
2. Rasulullah Bertaubat Sebanyak 100 Kali Sehari
ياأيها الناس توبوا إلى الله واستغفروه فإني أتوب في اليوم مائة مرة
Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunan-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali”. (HR Muslim)
Dalam ucapannya ini, Rasulullah SAW mengabarkan bahwa dirinya bertaubat kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari. Coba bayangkan, Rasul saja yang maksum alias tidak memiliki dosa saja masih bertaubat kepada Allah, lantas bagaimana dengan kita yang dosanya mungkin seluas lautan? Karena itu sangatlah tidak pantas bagi seorang muslim jika dia enggan untuk bertaubat kepada Allah.
3. Kesempatan Bertaubat Begitu Besar
إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
Artinya: “Sesungguhnya Allah membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar beutaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan Tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari Barat (Kiamat). “(HR. Muslim)
Dalam hadits ini, bisa diambil kesimpulan bahwa Allah Swt. sangat membuka pintu taubat bagi hamba-Nya. Selagi belum kiamat, niscaya Allah akan tetap mengampuni dosa hamba-Nya. Karena itu bagi seorang muslim, hendaknya ia bersegera bertaubat kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat.
4. Ampunan Allah Sangat Luas
يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِيْ
Artinya: “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau memohon dan mengharap kepadaku, niscaya Aku ampuni dosa-dosamu yang lalu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke awan langit, kemudian engkau memohon ampun kepadaku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. (HR Tirmidzi)
Dalam hadits qudsi ini, Allah meyakinkan hamba-Nya untuk meminta ampu kepada-Nya. Hal ini karena Dia akan mengampuni setiap dosa manusia. Sebesar dan seluas apapun dosanya, Allah tidak akan peduli hal itu. Selagi permohonan taubat itu dilakukan secara ikhlas oleh hambanya, maka Dia akan mengampuni hamba tersebut.
Mari bertaubat kepada Allah! Wallaahu A’lam
Baca juga: