√ Keutamaan Sholawat Ibrahimiyah & Cara Mengamalkannya

Keutamaan Sholawat Ibrahimiyah – Shalawat Ibrahimiyah, siapa yang tak mengenalnya? Setiap Muslim pasti mengetahui dan menghafalnya. Shalawat ini selalu kita bacakan dalam setiap shalat kita, tepatnya pada tasyahud akhir. Selain dibaca saat shalat, shalawat Ibrahimiyah juga memiliki berbagai manfaat dan keutamaan yang luar biasa. Namun, sebelum membahas tentang hal tersebut, berikut kami sertakan tulisan shalawat Ibrahimiyah dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:

Sholawat Ibrahimiyah

Sumber gambar: Surya.co.id – Tribun

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ 

(Allahumma shalli ‘alaa muhammd wa ‘alaa aali muhammad)كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ 

(Kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim)وعلى آلِ إبْراهِيمَ

(Wa ‘alaa aali ibraahiim) وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

(Wabarik ‘alaa muhammad wa ‘alaa aali muhammad) كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ 

(Kamaa baa rakta ‘alaa ibraahiim)وَعَلَى آل إبراهيم

(Wa ‘alaa aali ibraahiim) في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ 

(Fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid)

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya di semesta ini Engkau Maha Terpuji dan Agung.”

Shalawat Ibrahimiyah, juga dikenal sebagai shalawat yang paling sempurna dalam segi susunan, menurut Syekh Yusuf Ismail. Shalawat ini dianggap lebih sempurna dibandingkan dengan shalawat-shalawat lainnya, baik yang diriwayatkan oleh Nabi maupun yang tidak. Oleh karena kesempurnaannya, para ulama menetapkan shalawat ini sebagai bacaan yang diucapkan saat seorang Muslim mendirikan shalat, terutama pada tasyahud akhir, selain juga karena konsensus tentang kebenaran hadisnya.

Ada banyak perawi hadis yang meriwayatkan shalawat Ibrahimiyah, termasuk Imam Malik dalam kitab Muwaththa’, Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahih mereka, Abu Dawud, Nasa’i, dan Tirmidzi. Imam As-Sakhawi dan Al-Iraqi menyatakan bahwa hadis ini merupakan hadis muttafaq ‘alaih. Sebenarnya, terdapat banyak variasi redaksi shalawat Ibrahimiyah yang berbeda-beda. Redaksi yang kami tuliskan di atas adalah salah satu versi yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi.

Imam Ahmad As-Shawi meriwayatkan hadis dari Imam Bukhari, di mana Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa membaca shalawat ini (yang disebutkan di atas), maka aku akan memberikan syafaat dan memberikan kesaksian baginya di hari kiamat.”

Selain keutamaan tersebut, para ulama juga menyatakan bahwa membaca shalawat Ibrahimiyah sebanyak 1.000 kali dapat membuat seseorang melihat Rasulullah di akhirat kelak.

Ada satu hal menarik mengenai penggunaan kata “sayyidina” dalam shalawat Ibrahimiyah. Mengapa dalam praktiknya, para guru kita mengajarkan untuk menggunakan kata “sayyidina”? Padahal, dalam redaksi hadis, shalawat Ibrahimiyah tidak menggunakan kata “sayyidina”.

Menanggapi hal ini, Imam Syamsudin Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj menyatakan bahwa yang paling utama adalah menyertakan kata “Sayyidina” dalam shalawat Ibrahimiyah. Hal ini merupakan tindakan sopan terhadap kedudukan beliau yang seharusnya dilakukan.

Kesimpulannya, penggunaan kata “sayyidina” saat membaca shalawat Ibrahimiyah dianggap lebih utama daripada tidak menggunakannya. Ini merupakan pendapat yang sejalan dengan kitab Nihayatul Muhtaj karya Imam Syamsudin Ar-Ramli dan juga Imam Ahmad bin Hajar. Mereka menyatakan bahwa penambahan kata “sayyidina” sebelum kata “Muhammad” adalah boleh-boleh saja. Hal ini dianggap sebagai bentuk tata krama terhadap hak beliau, bahkan ketika diucapkan dalam shalat fardhu.

Cara Mengamalkan Shalawat Ibrahimiyah dan Keutamaannya

Imam Nawawi menjelaskan bahwa shalawat ini disebut sebagai shalawat Ibrahimiyah karena merupakan shalawat yang sempurna dan utama. Jika diamalkan secara konsisten, shalawat ini akan memiliki pengaruh yang besar, terutama bagi mereka yang memiliki keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji.

Imam Ahmad As-Shawi mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, di mana Rasulullah SAW bersabda:

من قال هذه الصلاة شهدت له يوم القيامة بالشهادة وشفعت له

Artinya: “Barangsiapa yang membaca shalawat ini maka aku bersaksi baginya di hari kiamat dengan kesaksian dan aku memberi syafaat baginya.”

Sebagian ulama menyatakan bahwa membaca shalawat Ibrahimiyah sebanyak seribu kali dapat membantu seseorang untuk melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cara mengamalkan shalawat Ibrahimiyah ini adalah dengan membacanya secara bertahap setelah menyelesaikan shalat fardhu lima waktu, minimal 3 kali. Dengan izin Allah, semua hajat dan kebutuhan kita akan dimudahkan, dan semoga kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad seperti yang telah dijelaskan oleh para Ulama di atas.

Hadis Dalil Shalawat Ibrahimiyah

Banyak hadis shahih dan dalil yang meriwayatkan mengenai shalawat Ibrahimiyah ini. Beberapa di antaranya diriwayatkan oleh Imam Malik, Imam Bukhari, Abu Dawud, Nasa’i, Tirmidzi, Imam As-Sakhawi, Imam Al-Iraqi, dan ulama-ulama besar lainnya.

Salah satu riwayat mengenai shalawat Ibrahimiyah adalah yang disampaikan oleh Ahmad As-Shawi, yang meriwayatkan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

من قال هذه الصلاة شهدت له يوم القيامة بالشهادة وشفعت له

Artinya: “Barangsiapa yang membaca shalawat ini maka aku bersaksi baginya di hari kiamat dengan kesaksian dan aku memberi syafaat baginya.”  (H.R. Imam Ahmad As-Shawi).

Sebenarnya, tidak ada kesalahan jika kita tidak menggunakan kata “sayyidina” dalam shalawat Ibrahimiyah, karena hadis yang meriwayatkan shalawat ini tidak menyebutkan lafaz “sayyidina” yang berarti “pemimpin kami”. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa menambahkan kata “sayyidina” dalam shalawat ini dianjurkan sebagai bentuk adab dan penghormatan terhadap Rasulullah SAW.

Perlu dicatat bahwa terdapat riwayat hadis yang berbunyi sebagai berikut:

لا تسيدوني في الصلاة

“Janganlah kalian menambah kata “sayyidina” untukku ketika bersholawat.”
Adalah hadis batil yang tidak punya satu referensi pun dari ulama hadis sehingga tidak bisa menjadi landasan hukum.

Hikmah Disebutnya Nabi Ibrahim dalam Sholawat Ibrahimiyah

Imam Nawawi Al-Bantani dalam karyanya, Tafsir Maroh Labid, saat menjelaskan tafsir Surah Al-Baqarah ayat ke-129, menjelaskan bahwa terdapat empat hikmah di balik penyebutan Nabi Ibrahim dalam shalawat Ibrahimiyah. Hikmah-hikmah tersebut adalah sebagai berikut:


أن ابراهيم دعا لمحمد بهذه الدعوة فأجرى الله ذكر إبراهيم على ألسنة أمة محمد إلى يوم القيامة أداء عن حق واجب على محمد لإبراهيم

Pertama, Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah berdoa untuk Nabi Muhammad dengan doa ini (doa tertulis pada surah Al-Baqarah ayat 129 yang artinya “Ya Allah utuslah pada mereka seorang Rasul”). Karena itulah Allah SWT menggerakkan lisan umat Nabi Muhammad agar selalu menyebut nama Nabi Ibrahim sebagai bentuk balas budi atas doa Nabi Ibrahim.

أن إبراهيم سأل ربه بقوله “واجعل لي لسان صدق في الأخرين” أي ابق لي ثناء حسنا في أمة محمد صلى الله عليه وسلم فأجابه الله تعالى فقرن بين ذكرهما إبقاء للثناء الحسن على إبراهيم في أمة محمد صلى الله عليه وسلم

Kedua, Nabi Ibrahim pernah berdoa (dalam surah As-Syu’ara ayat 84) : “Ya Allah jadikanlah untukku sebutan yang baik pada umat terakhir” yang artinya terapkanlah untukku pujian yang baik pada umat Nabi Muhammad Saw. Maka Allah pun mengabulkan doa tersebut sehingga menyandingkan penyebutan keduanya agar pujian yang baik untuk Nabi Ibrahim selalu terucap pada umatnya Rasulullah SAW.

أن ابراهيم كان أبا الملة ومحمدا كان أبا الرحمة … فلما وجب لكل واحد منهما حق الأبوة من وجه قرن بين ذكرهما في باب الثناء والصلاة

Ketiga, sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah bapak dalam agama (abu millah), sedangkan Nabi Muhammad Saw adalah bapak dalam rahmat/kasih sayang (abu rahmah). Maka ketika ada kewajiban untuk menunaikan hak keduanya sebagai bapak, maka disebutlah keduanya secara bersamaan pada pujian dan shalawat.

أن إبراهيم منادي الشريعة في الحج ومحمدا كان منادي الإيمان فجمع الله تعالى بينهما في الذكر الجميل

Keempat, Nabi Ibrahim mengajak umat melaksanakan syariat berupa ibadah haji, sedangkan Nabi Muhammad mengajak umat kepada keimanan. Maka Allah mengumpulkan antara keduanya dalam sebutan yang baik. 

Baca juga: Download Kitab Nikah PDF.

Keutamaan Shalawat Ibrahimiyah

Keutamaan Shalawat Ibrahimiyah

1. Menyembuhkan Penyakit

Penyakit merupakan takdir Allah Swt. yang datang dan pergi. Oleh karena itu, untuk mendekatkan diri kepada-Nya, kita perlu mencintai dan memuji apa yang dicintai oleh-Nya. Nabi Muhammad adalah kekasih Allah.

Allah akan membenci orang yang membenci Nabi, dan sebaliknya, orang yang mencintai dan memuji Nabi akan dicintai oleh Allah. Salah satu bentuk cinta kepada Nabi adalah dengan bershalawat. Dengan bershalawat, Nabi akan senang kepada kita, dan shalawat juga dapat menjadi sarana untuk terkabulnya doa kita. Berdoalah kepada Allah agar Dia mengangkat penyakit kita.

Sebagaimana disampaikan oleh Sa’id Al-Musayyab melalui Umar bin Khaththab, “Sesungguhnya doa akan terhenti antara langit dan bumi, tidak bisa naik ke atas, kecuali jika kamu membaca shalawat atas Nabimu Saw.” (HR. Tirmidzi, hadis ini memiliki predikat Hasan)

Maka dari itu, doa dan shalawat saling melengkapi. Shalawat berfungsi sebagai kendaraan atau wasilah agar doa kita sampai kepada Allah Swt. Wallahu A’lam.

2. Terkabulnya Doa Kita

Shalawat Ibrahimiyah dibaca pada tasyahud akhir dalam shalat. Jika kita membaca shalawat tersebut dalam shalat dan kemudian berdoa, Allah akan mengabulkan doa kita. Wallahu A’lam.

Dalam riwayat Abu Ali Al Janbi melalui Fadhalah bin Ubaid, dikisahkan bahwa ketika Rasulullah sedang duduk, seorang lelaki masuk, shalat, dan berdoa, “Ya Allah, ampunilah aku dan kasihanilah aku.” Rasulullah kemudian berkata, “Wahai orang yang sedang shalat, kamu tergesa-gesa. Jika kamu telah shalat, duduklah dan pujilah Allah dengan pujian yang pantas bagi-Nya. Bacalah shalawat atas diriku, lalu berdoalah!” Setelah itu, seorang lelaki lain shalat, memuji Allah, dan membaca shalawat kepada Nabi. Nabi pun berkata, “Wahai orang yang shalat, berdoalah kepada Allah, niscaya doamu akan dikabulkan.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud, hadis ini shahih)

3. Mendapatkan Syafaat Nabi di Hari Kiamat

Barangsiapa membaca shalawat kepada Nabi, kelak di akhirat akan diberikan wasilah berupa kedudukan di surga. Wasilah tersebut berbentuk syafaat yang akan membimbing kita masuk ke dalam surga.

“…Kemudian bacalah shalawat kepadaku. Karena barangsiapa membaca shalawat untukku satu kali, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh shalawat. Lalu mintakanlah kepada Allah Wasilah untukku. Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang hanya layak

bagi hamba Allah. Aku berharap agar aku adalah hamba Allah tersebut. Barangsiapa memohon kepada Allah untukku mendapatkan Wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafaat.” (HR. Imam Muslim)

4. Diangkat Bagiannya Sepuluh Derajat dan Dihapus Sepuluh Keburukan

Barangsiapa membaca shalawat untuk Nabi sekali saja, Allah akan memberinya sepuluh rahmat. Rahmat tersebut dapat berupa berbagai kebaikan seperti rezeki, kesehatan, dan kesuksesan.

Ali bin Hujr melaporkan dari Ismail bin Ja’far yang mendengarnya dari Al-Ala’ bin Abdurrahman yang mengutip ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca shalawat untukku sekali saja, Allah akan memberinya sepuluh kali rahmat.” (HR. Imam Muslim dan Abu Daud, hadis ini dengan sanad Sahih)

5. Terhindar dari Penyakit Hati

Barangsiapa membaca shalawat sebanyak 41 kali setiap hari setelah shalat lima waktu, dia akan terhindar dari penyakit hati yang dapat menimbulkan dosa seperti sombong, dendam, iri, dan ghibah terhadap orang lain.

6. Dapat Mendapatkan Jodoh yang Baik

Barangsiapa membaca shalawat sebanyak 100 kali setiap hari dengan istiqomah, Allah Swt. akan mempertemukannya dengan jodoh yang baik. Namun, hal ini juga perlu diimbangi dengan ikhtiar seperti shalat istikharah, wirid, dzikir, dan doa. Wallahu A’lam.

Semoga penjelasan ini memberikan manfaat bagi Anda. Wallahu A’lam.

Baca juga: La Haula Wala Quwwata Illa Billah: Tulisan Arab & Terjemahan.

Kesimpulan

Dengan demikian, tergambarlah keutamaan-keutamaan Shalawat Ibrahimiyah yang luar biasa. Shalawat ini tidak hanya menjadi bentuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, meraih ampunan-Nya, dan mengabulkan doa-doa kita.

Membaca Shalawat Ibrahimiyah memberikan banyak manfaat mulia, seperti kesembuhan penyakit, terkabulnya doa, mendapatkan syafaat di hari Kiamat, peningkatan derajat di sisi Allah, terhindar dari penyakit hati, dan harapan mendapatkan jodoh yang baik.

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kecintaan dan penghormatan kita terhadap Nabi Muhammad dengan rajin membaca Shalawat Ibrahimiyah dalam ibadah shalat kita. Dengan demikian, kita akan merasakan berkah yang melimpah, pertolongan Allah yang tak terhingga, dan kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat.

Menghormati dan mengagungkan Nabi Muhammad adalah bagian dari keimanan kita sebagai umat Muslim. Mari kita perbanyak shalawat untuk Nabi, karena dengan setiap shalawat yang kita panjatkan, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan mendapatkan berbagai keberkahan dan kemuliaan di dunia dan akhirat.

Wallahu A’lam Bisawab.

Terima kasih telah membaca artikel dari biayapesantren.id kali ini.