Anda sedang mencari informasi terkini seputar Pondok Pesantren Al Basyariyah? Jika iya Anda datang ke tempat yang tepat. Kami telah menghimpun informasi yang mungkin dapat membantu anda untuk mengetahui lebih dalam tentang Ponpes Al Basyariyah. Semoga bermanfaat ya!
Sekilas Pesantren Al Basyariyah
Pondok Pesantren Al-Basyariyah didirikan pada tahun 1982 oleh Buya Drs. KH. Saeful Azhar. Secara geografis, Al Basyariyah terletak di perkampungan yang pada zamannya merupakan tempat ulama ‘sohor’ dari daerah Bandung Selatan, yaitu Eyang Cimindi keturunan Waliyullah Eyang Mahmud.
Pesantren yang didirikan dari nol ini, kini telah menjelma menjadi sebuah lembaga pendidikan yang memiliki luas tanah sekitar 17 ha. Kamar santri yang asalnya hanyalah gubuk sederhana, kini berubah menjadi puluhan lokal asrama santri untuk kapasitas 2000 orang. Dalam perjalanan perjuangannya pondok pesantren ini telah meluluskan para alumni yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat khususnya dan wilayah nusantara umumnya.
Selain itu, kini Al Basyariyah telah diakui sebagai Lembaga Pendidikan Formal oleh Negara sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2852 Tahun 2015 tentang penetapan status kesetaraan satuan pendidikan mu’adalah pada pondok pesantren dengan Madrasah Tsanawiyah/sederajat dan Madrasah Aliyah/sederajat, serta disetarakannya TMI Pondok Pesantren Al-Basyariyah dengan SMA Negeri sesuai SK MENDIKNAS Nomor 240/C/Kep/2003 dan telah diakreditasi dengan peringkat A berdasarkan SK penetapan hasil akreditasi BAP-S/M Nomor: 02.00/322/BAP-SM/XI/2010.
Biografi Pendiri
Buya Saeful Azhar lahir pada 13 Muharram 1362 H, bertepatan dengan 1943 M dari rahim Hj. Nafisah (Ma Aji) yang bersuamikan KH. Ijazi di Jalan Cibaduyut. Pada hari lahirnya, wafat pula KH. Muhammad Zaenal Hasan, uyut Buya yang merupakan tokoh ulama pesantren Bandung Selatan yang sangat populer dari ilmu lahir dan batinnya saat itu.
Pada tahun 1956, Buya lulus SR dan melanjutkan proses pembelajarannya ke SMP Muslimin di Jalan Ciateul, namun beliau menyebutkan tidak pernah memiliki ijazah SMP, itu karena meski telah mencapai kelas IX Buya tidak pernah mengikuti ujian akhir. Sepeninggalnya dari SMP tersebut, Buya melanjutkan studinya di pesantren Al-Jawami yang berada di Cileunyi selama dua tahun, sebelum akhirnya memutuskan untuk berhaluan ke Gontor pada 1961.
Setelah lulus tahun dari Gontor pada 1966, karena tak ada kata ‘tamat’ dalam kamus menuntut ilmunya, Buya tidak langsung lanjut ke tahap sekolah tinggi. Merasa kurang dengan kedalamannya dalam ilmu kitab kuning menyeretnya untuk kembali mesantren di Pondok Pesantren Cipasung, sebuah pesantren salaf terkenal saat itu di Tasikmalanya dengan pimpinan KH. Ruhiyat.
Singkat cerita, akhirnya pada tahun 1982 Buya Saeful Azhar mendirikan pesantren Al Basyariyah. Sampai sekarang beliau masih hidup dan terus membimbing dan mendidik santri-santrinya.
Kurikulum dan Program Pendidikan
Saat ini Pesantren Al Basyariyah memiliki dua program pendidikan, yaitu:
- 4 tahun (1 tahun kelas intensif & 3 tahun penjurusan); Untuk santri yang memiliki ijazah SMP sederajat.
- 6 tahun (3 tahun MTs & 3 tahun penjurusan); Untuk santri yang memiliki ijazah SD sederajat. Setelah lulus santri diwajibkan untuk terlibat dalam masa bakti selama 1 tahun sebagai syarat untuk mendapatkan ijazahnya.
Nantinya pada tahun keempat atau kedua bagi yang mengikuti program 4 tahun, para santri akan difokuskan ke dalam 3 (tiga) jurusan berdasarkan minat dan prestasi mereka pada kelas sebelumnya. Yang mana emua jurusan terintegrasi dalam sistem pendidikan asrama di bawah naungan Dewan bimbimban dan Konseling Santri. Jurusan-jurusan tersebut adalah:
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Pendidikan Agama Islam
Nah untuk kurikulumnya, secara umum Al Basyariyah memadukan pendidikan Salafiyah (Tradisional) dan Khalafiyah (Modern). Kurikulum tersebut nantinya
terbagi dalam empat kajian utama yang dipelajari berdasarkan penjurusan santri, yaitu:
- Kajian Agama Islam
- Ilmu Bahasa
- Sains dan Teknologi
- Ilmu Pengetahuan Sosial
Adapun rincian kurikulum tersebut ialah:
Kajian Agama Islam
- Al Qur’an
- Al Hadits
- Aqidah & Akhlak
- Fiqih
Ilmu Bahasa
- Bahasa Arab
- Bahasa Inggris
- Bahasa Indonesia
Sains dan Teknologi
- Matematika
- Teknologi dan Ilmu Komputer
- Kimia
- Fisika
- Biologi
Ilmu Pengetahuan Sosial
- Ekonomi
- Geografi
- Sosiologi
- Akuntansi
- Pendidikan Kewarganegaraan
- Sejarah
- Sejarah Kebudayaan Islam
- Praktek Mengajar
Kehidupan Santri
Secara umum, tidak ada yang berbeda dari kehidupan santri di Pesantren Al Basyariyah dengan kehidupan santri di pesantren modern alumni Gontor pada umumnya. Hanya saja ada beberapa aktivitas rutin yang harus dilakoni santri selain tentu pembelajaran di kelas. Aktivitas tersebut antara lain:
- Percakapan harian dwibahasa (Muhadatsah) Bahasa Arab dan Inggris
- Pidato dan debat tiga bahasa (Public speaking (Muhadloroh) Arab, Inggris, dan Indonesia; dua kali seminggu
- Pramuka; seminggu dua kali
- Olah Raga
Selain itu terdapat berbagai ekstrakulikuler yang dapat santri pilih sesuai minat dan bakatnya. Ekstrakulikuler tersebut antara lain:
- Kursus Komputer
- Kursus Menjahit
- Kursus Bahasa
- Klub Basket
- Klub Futsal
- Klub Bela Diri (AA Boxer, Perisai Diri & Pencak Silat Gagak Lumayung)
- Jam’iyyatul Quro’ (Klub membaca indah Al Qur’an)
- Jam’yyatul Huffazh (klub penghafal Al Qur’an)
- ASKARI (Asosiasi Kaligrafer Al Basyariyah)
- ISMA (Pers santri)
- Angklung
- Rampak Gendang
- Marawis
- Marching Band
- Komunitas gitar akustik
- Klub Persaba (Persatuan Senam dan Salto Al Basyariyah)
- Klub Pasinka (Pasukan Inti Pramuka Al Basyariyah)
- Keputrian
- Melukis
- Dan lain-lain
Begitulah sekelumit profil tentang Pondok Pesantren Al Basyariyah Bandung. Semoga bermanfaat ya!
Oh ya saat ini Pesantren Al Basyariyah memiliki 4 kampus yang tersebar di wilayah Bandung.
Alamat lengkap Kampus 2: Jl. Mahmud Cigondewah Hilir, Rahayu, Kec. Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40214
Website resmi: https://al-basyariyah.com/
Baca juga:
Daftar 500+ Pesantren Terbaik di Indonesia Lengkap