Anda sedang mencari informasi terkini seputar Pondok Pesantren An Nur Bantul? Jika iya Anda datang ke tempat yang tepat. Kami telah menghimpun informasi yang mungkin dapat membantu anda untuk mengetahui lebih dalam tentang Ponpes An Nur Bantul. Semoga bermanfaat ya!
Sekilas Sejarah Pesantren
Pondok Pesantren An Nur Bantul merupakan pesantren berkhas tahfidz Qur’an yang didirikan oleh K.H Nawawi Abdul Aziz. Beliau mulai membangun pesantren ini sejak 12 September 1976 M yang bertepatan dengan 17 Romadlon 1396 H hingga pembangunannya rampung pada bulan April 1978 M, dan sejak saat itulah secara resmi Pondok Pesantren An Nur Berdiri.
Selang beberapa waktu, jumlah santri putra sudah bertambah banyak sehingga dibangunlah dua kamar (yang sekarang telah dibongkar dan diganti dengan asrama yang baru berlantai tiga). Dari hari ke hari jumlah santri yang belajar di sini mengalami peningkatan pesat. Wahana pendidikan ini semakin lama semakin dikenal oleh masyarakat sehingga tidaklah mengherankan jika dalam waktu tiga tahun, santri yang belajar di Pondok ini telah mencapai 300 orang.
Sebagai pemenuhan kebutuhan primer santri atas sarana dan prasarana, Pesantren An Nur selalu berusaha terus untuk membangun, merenovasi dan menambah lokal yang telah ada. Hingga saat ini, Lembaga Pendidikan yang bernaung dibawah Yayasan Al Ma’had An Nur antara lain :
- Madrasah Diniyah Al Furqon (1989 M)
- Taman Pendidikan Al Qur’an (1994 M)
- Madrasah Tsanawiyah (1994 M)
- Madrasah ‘Aliyah Umum IPS dan IPA (1997 M)
- Madrasah ‘Aliyah Keagamaan (1999 M)
- Institut Ilmu Qur’an (2002)
- Madrasah Ibtidaiyah (2016)
Biografi Pendiri
KH. Nawawi Abdul Aziz merupakan ulama yang lahir pada tahun 1925 M di Tulusrejo, Grabag, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Kiai Abdul Aziz yang masih keturunan KH. Abu Umar dan Nyai Sabi’ah. Kiai Abdul Aziz menikah dengan Nyai Bandiyah yang dikaruniai tiga keturunan yaitu Hasyim, Nawawi dan Musfiroh.
Singkat cerita, Prestasi dan perjuangan kehidupan KH. Nawawi Abdul Aziz sangat luar biasa. Akhirya, KHR Abdul Qodir yang merupakan guru beliau di Pesantren Munawwir Krapyak meminta agar KH. Nawawi Abdul Aziz menikah dengan adiknya yang bernama Walidah Munawir. Dari sinilah “Keluarga Qur’an” terbangun yang menikah pada tanggal 28 Agustus 1952 M.
Tahun 1964, beliau membawa keluarganya tinggal di Ngrukem. Karena kealimannya, beliau mendapat kepercayaan oleh masyarakat Ngrukem, lalu diberi tanah yang kemudian menjadi cikal bakal Pondok Pesantren An-Nur. Tahun 1978, Pondok Pesantren An-Nur resmi berdiri. Sampai sekarang pondok tersebut telah berkembang pesat dan besar. KH. Nawawi Abdul Aziz wafat pada tahun 2014 lalu. Estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh putra-putrinya.
Kurikulum Pendidikan
Secara umum, kurikulum pendidikan yang ada di Pesantren An Nur tidak berbeda dengan kurikulum yang ada di pesantren pada umumnya. Sebagai pesantren yang memiliki jenjang pendidikan formal, maka untuk kurikulum formalnya pesantren ini menerapkan Kurikulum Kemenag. Pelajaran umum seperti IPS, Matematika, IPA, akan dipelajari para santri yang mengikuti pendidikan formal. Selain itu para santri tersebut juga akan mendapatkan pembelajaran agama tambahan di kelas.
Adapun untuk kurikulum pesantren yang berada di bawah naungan Madrasah Diniyah Al Furqon, pesantren ini membaginya menjadi dua marhalah, yaitu Marhalah Tahfidẓ dan Marhalah Diniyah. Marhalah Tahfidẓ diperuntukkan kepada santri yang menghafal Alquran, sedangkan marhalah Diniyah diperuntukkan kepada santri yang tidak menghafalkan Alquran.
Nantinya materi pembelajaran yang diberikan kepada para santri disesuaikan dengan marhalahnya. Untuk marhalah tahfidz, tentu porsi waktu untuk menghafal dan mengulang hafalan Qur’an akan lebih banyak dibandingkan kegiatan lain. Selain menghafal Qur’an, para santri yang mengikuti marhalah tahfidz juga tetap akan mendapatkan berbagai macam ilmu yang termaktub dalam kitab kuning.
Adapun untuk Marhalah Diniyah, secara umum mata pelajaran yang diberikan adalah ilmu-ilmu keIslaman, yakni dalam bidang gramatika bahasa Arab seperti Jurumiyah’ Imrithi, dan Alfiyah, Kailaini, dan QowaidulI’lal, dalam ilmu kalam seperti Jawahirul Kalam, dan Sanusi, Ummul Barahain, bidang fiqih yakni Fathul Qarib, bidang tafsir mengunakan kitab tafsir Jalalain, dan dalam bidang tasawwuf menggunakan kitab Syarah Hikam Ibnu ‘Athaillah karya al-‘abbadi.
Selain itu para santri Marhalah Diniyah juga akan mempelajari mata pelajaran seperti Akhlak, Haditṣ dan keterampilan menulis Khat Arab.
Kehidupan Santri
Pesantren An Nur Bantul sebagaimana pesantren lainnya sangat padat memberikan kegiatan kepada seluruh santri. Sejak bangun tidur para santri sudah didisiplinkan melakukan kegiatan-kegiatan positif. Seluruh santri akan dibangunkan oleh pengurus sejak tahun 02.30 untuk mendirikan shalat tahajjud dan melantunkan asmaul husna.
Kemudian ba’da shubuh hingga jam 06.30 bagi santri tahfidz maka akan ada setoran hafalan. Adapun santri kitab akan mengikuti kajian sorogan kitab bersama masing-masing gurunya. Kemudian dari jam 7 hingga zuhur para santri yang bersekolah akan mengikuti KBM di kelas. Adapun bagi santri yang tidak bersekolah akan mengikuti pengajian kitab.
Siang sampai sore hari para santri tingkat perkuliahan akan mengikuti pembelajaran di kelas. Adapun santri lainnya akan mendapatkan pelajaran keislaman di Madrasah Diniyah. Malam harinya para santri juga akan mendapatkan pelajaran atau melakukan belajar mandiri. Barulah setelah itu santri menuju tempat tidurnya masing-masing.
Biaya Pendidikan
Berdasarkan informasi terakhir yang kami dapatkan, untuk biaya pendidikan di Pesantren An Nur pada TA 2021/2022 sebesar:
Jenjang Pendidikan | Biaya Masuk | Biaya Bulanan |
MTs | Rp5.895.000 | Rp430.000 |
MA | Rp5.930.000 | Rp440.000 |
Takhasus (Tidak Sekolah) | Rp2.565.000 | Rp320.000 |
Begitulah sekelumit profil tentang Pondok Pesantren An Nur Bantul. Semoga bermanfaat ya!
Alamat lengkap pesantren: Jl. Ngrukem, Krandohan, Pendowoharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55186
Website resmi: https://annurngrukem.com/
Baca juga:
Daftar 500+ Pesantren Terbaik di Indonesia Lengkap