Anda penasaran dengan suasana Kamar Pondok Pesantren Gontor?
Jika iya, maka Anda sangat tepat mengunjungi artikel kami ini. Di artikel ini kami akan sedikit mengulas mengenai profil singkat dan suasana kamar yang akan santri rasakan selama menjadi santri di salah satu pondok yang berusia tua ini.
Profil Singkat Gontor
Siapa yang tak kenal dengan Pesantren Gontor? Bisa dipastikan hampir semua orang di Indonesia, khususnya kaum terpelajar mengetahui pesantren yang satu ini. Pendidikannya yang modern, pembelajaran bahasa asing yang mengakar, dan pendidikan kedisiplinan yang tegas merupakan image dari pesantren yang sebentar lagi akan memasuki usianya yang ke 95 tahun.
Dalam sejarah pendidikannya, tak terhitung sudah berapa banyak jasa yang diberikan Gontor bagi Nusantara. Belum lagi dengan banyaknya alumni yang menjadi tokoh-tokoh penting Nasional.
Diantara alumni gontor yang menjadi tokoh Negara adalah (Alm) KH Hasyim Muzadi (mantan Ketua NU), Prof Dr Din Syamsuddin (mantan Ketua MUI dan Muhammadiyah), Dr KH Hidayat Nur Wahid (mantan Ketua MPR), dan masih banyak lagi tokoh nasional alumin Gontor yang tidak bisa kami sebutkan disini.
Karena reputasinya yang sudah terkenal di seantero negeri, tak heran banyak orang tua yang tertarik untuk memasukkan anaknya ke Pesantren Gontor. Bahkan kini jumlah keseluruhan santrinya telah mencapai sekitar angka 30.000. Yang mana para santri tersebut bermukim di pondok pusat dan berbagai pondok cabang yang tersebar di berbagai daerah.
Tentu Anda akan menyangka sebagai pesantren yang telah diakui sebagai pesantren modern terbaik di Indonesia, pasti Gontor akan memanjakan setiap santrinya dengan berbagai fasilitas. Anda mungkin membayangkan sebuah pesantren yang asramanya mewah, ada WC didalam, terpasang Ac, ranjang tingkat, dan berbagai kemewahan lainnya. Apakah sangkaan Anda itu benar?
Nah untuk menjawab pertanyan tersebut, kami akan sedikit mengulas mengenai fasilitas dan suasana kamar Pondok Pesantren Gontor. Berikut ulasannya!
Kamar Santri
Dalam pembagian kamarnya, Pesantren Gontor menerapkan system pembagian kamar berdasarkan angkatannya. Dalam istilah Gontor pembagian tersebut dengan Rayon. Untuk santri baru nantinya akan memasuki Rayon Sigor Baru, kelas 2 dan kelas 3 menempati Rayon Sigor. Kemudian kelas 4 dan kelas 3 intensif akan menempati Rayon Kibar. Adapun kelas 5 dan 6 akan menempati kamar sesuai jabatannya dalam bidang kepengurusan santri.
Setiap rayon nantinya memiliki beberapa kamar, yang mana setiap kamar dihuni sekitar 20 santri. Mengenai ukuran kamarnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Kemudian fasilitas yang ada di dalam kamar pun bisa dibilang seadanya, bahkan sangat jauh berbeda dari kamar yang ada di pesantren modern pada umumnya.
Untuk kasurnya, santri hanya menggunakan jenis kasur seperti Kasur Palembang yang bisa dikatakan cukup tipis. Tidak ada ranjang bertingkat seperti pesantren modern kebanyakan. Karenanya saat dalam posisi tidur di malam hari, santri seperti berada di dalam tenda pengungsian korban bencana alam. Tidak ada kipas angin, kamar mandi dalam ruangan, AC, maupun fasilitas mewah lainnya. Paling tidak setiap santri hanya mendapatkan fasilitas lemari yang tidak terlalu besar.
Mengenai kamar mandinya, bagian ini terletak di bagian belakang setiap rayonnya. Bentuk kamar mandinya berjejer seperti kamar mandi yang ada di masjid dan SPBU. Tidak ada fasilitas mewah seperti shower, bak tidur, air hangat, dll. Semuanya sangat sederhana. Bahkan terkadang beberapa kamar mandinya didesain dengan menggunakan satu bak untuk semua kamar mandi.
Kemudian di dekat kamar mandi, terdapat ruangan untuk mencuci dan tempat menjemur pakaian. Biasanya para santri akan mencuci bajunya secara berjamaah pada hari Jumat. Hal ini dikarenakan hari Jum’at merupakan hari kebebasan bagi para santri. Adapun bagi santri yang malas mencuci, maka bisa menggunakan jasa laundry yang dikoordinir oleh pengurus.
Suasana Kamar
Karena agendanya yang sangat padat merayap seperti kemacetan di Jakarta, maka kamar santri biasanya lebih sering kosong daripada di isi penghuninya. Para santri lebih banyak menghabiskan waktunya di luar kamar. Baik itu di dalam kelas, masjid, lapangan, studio music, dan tempat pembelajaran lainnya untuk melakukan proses pembelajaran.
Bisa dikatakan sangat sedikit sekali waktu luang bagi para santri, karena itu biasanya para santri akan memanfaatkan betul waktu luang yang ada sebagai waktu untuk berpindah ke alam mimpi. Meskipun cuacanya sangat panas dan tidak ada kipas angin atau AC di dalamnya, para santri akan tertidur dengan lelap. Hal ini tentu karena lelahnya mereka dalam perjuangan mengkaji ilmu.
Makan dan Minum Santri
Untuk perihal hajat makanan bagi para santri, Gontor memiliki mekanisme yang sangat rapih dalam pembagiannya. Setiap waktu makan para santri akan berkumpul di ruang makan. Mereka diwajibkan untuk membawa perabot makan masing-masing. Kemudian mereka akan mengantri seperti antrian bansos untuk mendapatkan makanan.
Makanan yang diberikan akan ditakar oleh petugas bagian dapur. Biasanya petugas dapur adalah para santri senior yang sudah diberi amanah itu sebelumnya. Apabila belum kenyang, maka santri tidak boleh menambah ulang. Jika santri masih lapar, maka santri bisa membeli makanan yang tersedia di kantin pesantren.
Adapun untuk masalah air minumnya, pengurus menyediakan satu buah galon yang disimpan di masing-masing kamar. Nantinya dari setiap kamar akan ditunjuk jadwal piket harian untuk mengisi ulang galon yang habis. Pengisiannya dilakukan di depot galon yang sudah disediakan pesantren.
Anda tertarik memasukkan anak anda ke Pesantren Gontor?
Baca Juga: 9 Pesantren Terbaik di Tasikmalaya