√ Keutamaan Wirid Sakran & Cara Mengamalkannya

Wirid Sakran – Wirid Sakran adalah kumpulan doa dan dzikir yang dikumpulkan dari Al-Qur’an dan hadis oleh Habib Ali bin Abu Bakar Assakran. Wirid ini dinamakan “Sakran” karena beliau, Habib Ali bin Abu Bakar, merupakan seorang wali Allah yang sangat mencintai-Nya. Cinta beliau kepada Allah begitu besar hingga seperti mabuk cinta kepada-Nya. Beliau adalah seorang wali besar yang dikenal dengan banyak karomah. Karena itulah beliau mendapatkan gelar “Sakran” (mabuk), yang kemudian dijadikan nama untuk wirid yang beliau ciptakan.

Al Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran adalah seorang yang saleh dan selalu taat kepada perintah Allah Swt. Nasab beliau juga bersambung langsung kepada Rasulullah Saw. Beliau wafat di Tarim pada tahun 821 H. Wirid Sakran merupakan salah satu warisan yang beliau tinggalkan.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar wirid, hizib, dan doa dapat diamalkan tanpa membutuhkan izin khusus, karena isinya berupa doa, sehingga setiap orang boleh berdoa dengan wirid atau dzikir yang dikehendaki, termasuk wirid Sakran. Namun, ada beberapa wirid yang memang khusus dan tidak semua orang boleh mengamalkannya, kecuali bagi mereka yang memenuhi syarat tertentu. Misalnya, wirid yang berisi doa untuk mendapatkan jodoh yang shalihah, tentunya layak diamalkan oleh pria yang sudah baligh, bukan anak-anak, apalagi wanita.

Wirid Sakran dapat digunakan sebagai bentuk pengabdian bagi mereka yang ingin melindungi diri dan keluarga dari gangguan makhluk lain. Oleh karena itu, wirid ini dapat diamalkan oleh siapa saja. Anda dapat menjadikan Wirid Sakran sebagai wirid harian, terutama setelah shalat Subuh atau sebelum matahari terbit.

Manfaat Wirid Sakran

Sumber gambar: tvOneNews.com

Wirid Sakran memiliki manfaat yang sangat beragam. Berikut ini beberapa manfaat dan khasiatnya:

  1. Melindungi dari berbagai macam gangguan dan kejahatan musuh: Dengan mengamalkan Wirid Sakran secara istiqamah, kita akan mendapatkan perlindungan dari berbagai macam gangguan dan upaya jahat yang dilakukan oleh musuh. Wirid ini menjadi benteng spiritual yang kuat untuk menjaga diri kita dari serangan dan pengaruh negatif yang dapat merugikan.
  2. Melindungi dari berbagai jenis gangguan makhluk baik jin maupun manusia: Wirid Sakran memiliki kekuatan spiritual yang mampu melindungi kita dari gangguan makhluk baik jin maupun manusia. Dengan mengamalkan wirid ini, kita dapat menciptakan keberkahan dan keamanan di sekitar diri kita, sehingga terhindar dari gangguan yang tidak diinginkan.
  3. Melindungi diri dan keluarga dari gangguan sihir, tenung, santet, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang berbau ghaib: Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai bentuk kejahatan ghaib yang dapat merugikan kita dan keluarga kita. Dengan mengamalkan Wirid Sakran, kita dapat membangun perlindungan spiritual yang kuat untuk melindungi diri kita dan orang-orang tercinta dari gangguan sihir, tenung, santet, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang berhubungan dengan dunia ghaib.

Dengan mengamalkan Wirid Sakran secara konsisten dan sungguh-sungguh, kita akan merasakan manfaat-manfaat tersebut dalam kehidupan kita. Wirid ini menjadi sarana yang ampuh untuk memperoleh perlindungan spiritual dan menjaga diri kita dari gangguan dan kejahatan yang mungkin mengancam. Mari kita amalkan Wirid Sakran dengan penuh keyakinan dan harapkan manfaat dan keberkahan yang Allah berikan melalui wirid ini.

Baca juga: Ma Fi Qalbi Ghairullah: Tulisan Arab & Terjemahan.

Bacaan Wirid Sakran

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻰ ﺍﺣْﺘَﻄْﺖُ ﺑِﺪَﺭْﺏِ ﺍﻟﻠﻪ ﻃُﻮْﻟُﻪُ ﻣَﺎﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪ ﻗُﻔْﻠُﻪُ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﺑَﺎﺑُﻪُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺁﻟِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﺣَﺎﻁَ ﺑِﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ , ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ , ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ , ﻣَﺎﻟِﻚِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ , ﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻦُ , ﺇِﻫْﺪِﻧَﺎ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢَ , ﺻِﺮَﺍﻁَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺃَﻧْﻌَﻤْﺖَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻟْﻤَﻐْﻀُﻮْﺏِ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﻻَ ﺍﻟﻀَّﺂﻟِّﻴْﻦَ

‏( ﺳُﻮْﺭ (×3

ﺍﻟﻠﻪ ﻵﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮْﻡُ , ﻻَﺗَﺄْﺧُﺬُﻩُ ﺳِﻨَﺔٌ ﻭَﻻَﻧَﻮْﻡٌ , ﻟَﻪُ ﻣَﺎﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﻣَﺎﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ , ﻣَﻦْ ﺫَﺍﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺫْﻧِﻪِ , ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻳْﺪِﻳْﻬِﻢْ ﻭَﻣَﺎﺧَﻠْﻔَﻬُﻢْ , ﻭَﻻَﻳُﺤِﻴْﻄُﻮْﻥَ ﺑِﺸَﻴْﺊٍ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻪِ ﺇِﻻَّ ﺑِﻤَﺎﺷَﺎﺀْ , ﻭَﺳِﻊَ ﻛُﺮْﺳِﻴُّﻪُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽَ ﻭَﻻَ ﻳَﺆُﻭْﺩُﻩُ ﺣِﻔْﻈُﻬُﻤَﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲُّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢُ

ﺑِﻨَﺎ ﺍﺳْﺘَﺪَﺍﺭَﺕْ ﻛَﻤَﺎ ﺍﺳْﺘَﺪَﺍﺭَﺕِ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺑِﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝِ ﺑِﻼَ ﺧَﻨْﺪَﻕٍ ﻭَﻻَ ﺳُﻮْﺭٍ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻗَﺪَﺭٍ ﻣَﻘْﺪُﻭْﺭٍ ﻭَﺣَﺬَﺭٍ ﻣَﺤْﺬُﻭْﺭٍ ﻭَﻣِﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭِ

‏( ﺗَﺘَﺮَّﺳْـﻨَﺎ ﺑِﺎﻟﻠﻪ (×3

ﻣِﻦْ ﻋَﺪُﻭِّﻯ ﻭَﻋَﺪُﻭِّ ﺍﻟﻠﻪ ﻣِﻦْ ﺳَﺎﻕِ ﻋَﺮْﺵِ ﺍﻟﻠﻪ ﺇِﻟَﻰ ﻗَﺎﻉِ ﺃَﺭْﺽِ ﺍﻟﻠﻪ ﺻُﻨْﻌَﺘُﻪُ ﻻَ ﺗَﻨْﻘَﻄِﻊُ ﺑِﺄَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ , ﻋَﺰِﻳْﻤَﺘُﻪُ ﻻَ ﺗَﻨْﺸَﻖُّ ﺑِﺄَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﻻَﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻥْ ﺃَﺣَﺪٌ ﺃَﺭَﺍﺩَﻧِﻰ ﺑِﺴُﻮْﺀٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻭَﺍﻹِﻧْﺲِ ﻭَﺍﻟْﻮُﺣُﻮْﺵِ ﻣِﻦْ ﺑَﺸَﺮٍ ﺃَﻭْ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٍ ﺃَﻭْ ﻭَﺳْﻮَﺍﺱٍ ﻓَﺎﺭْﺩُﺩْﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻧْﺘِﻜَﺎﺱٍ ﻭَﻗُﻠُﻮْﺑَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﻭَﺳْﻮَﺍﺱٍ ﻭَﺃَﻳْﺪِﻳَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺇِﻓْﻼَﺱٍ ﻭَﺃَﻭْﺑِﻘْﻬُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﺟْﻞِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّﺃْﺱِ ﻻَ ﺳَﻬْﻞَ ﻳَﺠْﺪَﻉُ ﻭَﻻَ ﺟَﺒَﻞَ ﻳَﻘْﻄَﻊُ ﺑِﺄَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﺃَﻟْﻒِ ﻻَ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟْﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ , ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ

“Allahumma inni ahtath-tu bidarbillahi, thuu luhu maasyaa’Allahu, qufluhu laa ilaaha illaLLahu. baabuhu Muhammadurrasuulullahi shallallahu ‘alaihi wa aalihii wasallama, saqfuhu laa hawla walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziimi, ahaathi binaa min (Alfatihah 1x)

Suurun (3x),

wa ayatu (Ayat Qursi 1x) binaas tadaarat kamastadaa ratilmalaa’ikatu bihadiynatir-rasuuli bilaa khandaqi walaa suuri min-kulli qoda rimaqduuri wahadzari mahdzuuri wa min jamii’its-tsuruur.

Tatarrasnaa billah 3x

Min ‘aduwwinaa wa ‘aduwwillahi min saaqi’ar syillahi ila qoo’i ardhillahi bihi ‘ati alfi alfi alfi la hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim.‘Adziimatuhu laa tansyaqqu bihi ‘ati alfi alfi alfi la hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim.

Allahumma in ahadu araadanii bisuu’I minal jinni wal insi wal wuhuusyii, waghairi him min saa’iril makhluuqaa ti min basyarin awsyaythooni au sulthooni au waswasin faar dud nadharohum fiintikaa si waquluu buhum fi waswaasin wa aydiihum fii iflaasi wa aubiqhum minarrijli ilaarraa’sy. Laa fii sahlin yaqtho’u walaa fii jabalin yathla’u bimii ‘ati alfi alfi alfi la hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim. wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi wasallam.

Subhaana rabbika rabbil ‘izati ‘ammaa yashifuun. wasalaamun ‘ala mursaliin. walhamdulillahirabbil ‘alamiin. fikulli lahdhotin adada. ‘Adada khalqihi wa ridho nafsihii wa dzinata ‘arsyihii wa midaada kalimatihii.”

Artinya:

“Wahai Allah Aku berlindung dan membentengi diriku dengan pemeliharaan-Mu, yang panjangnya menurut kehendak-Mu (tiada terbatas panjangnya, sepanjang usia, makanan, minuman, ucapan, panca indra, perasaan dan lain-lain pada diriku),

Kuncinya adalah Laa ilaaha illallah dan gerbangnya adalah Muhammad Rasulullah. Atapnya adalah yang menaungi dari panas dan hujan, dan atap dalam doa ini yang dimaksud adalah takdir yang akan turun kepada ku, kupayungi dengan tiada daya dan upaya terkecuali dengan kekuatan Allah”, membentengiku dari….(surat Al Fatihah),

Terjagalah terjagalah terjagalah, demi ayat (ayatulkursiy). Kami memohon perlindungan sebagaimana para malaikat membentengi Madinah sang Nabi SAW, perlindungan yang tak membutuhkan parit dan dinding, dari segala ketentuan yang tak menguntungkan, ancaman yang mengancam, dan dari segala kejahatan,

Kami berlindung kepada Allah, Kami berlindung kepada Allah, Kami berlindung kepada Allah, dari musuh musuh kami dan musuh musuh Allah, perlindungan yang segera turun langsung dari kaki Arsy Allah kepada hamparan Bumi Allah, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah,

Perbuatan-Nya tak akan terhalangi, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah, Penjagaan-Nya tak akan bisa ditembus, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah,

Wahai Allah jika ada seseorang yang menghendaki atasku kejahatan dari golongan jin, manusia dan binatang buas, dan dari segenap makhluk lainnya, dari golongan manusia, setan, penguasa, atau godaan ancaman lainnya. Maka, tolaklah pandangan mereka tertunduk, dan jiwa mereka dalam kerisauan, dan kedua tangan mereka dengan kesialan dan kerugian ketika akan mencelakakanku,

Pendamkanlah mereka dari kaki hingga kepalanya dalam kelemahan dan kegagalan dalam mencelakakanku, di manapun mereka berada apakah di lembah yang sedang mereka lewati, atau di gunung yang sedang mereka daki, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah.”

Sebelum kita sampai pada penutup, penting untuk dicatat bahwa Al Habib Mundzir Al Musawa pernah menyampaikan bahwa salah satu hal yang paling utama dalam mengamalkan wirid adalah meminta ijazah (izin) dari guru spiritual yang berkompeten. Ijazah merupakan sebuah ikatan spiritual antara guru dan muridnya, yang menghubungkan garis keturunan spiritual dari guru hingga Rasulullah Saw. Meskipun tidak wajib, namun memperoleh ijazah memiliki keutamaan tersendiri dan dapat mempengaruhi hasil yang kita peroleh. Wallahu A’lam.

Demikianlah pembahasan dari biayapesantren.id mengenai manfaat dan khasiat wirid Sakran beserta tulisan Arabnya. Kami berharap apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi Anda. Amin.

Baca juga: La Tahzan Innallaha Maana: Arti & Tulisan Arab.

Kesimpulan

Dalam menjalankan wirid Sakran, penting bagi kita untuk melakukannya dengan hati yang ikhlas, keyakinan yang teguh, serta menjaga tali silaturahmi dengan guru spiritual yang berkompeten. Wirid Sakran menjadi sarana untuk mendapatkan perlindungan dan keberkahan dalam hidup kita. Semoga wirid ini memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan spiritual kita, dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.