√ Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga: Sejarah, Pendidikan, Biaya Masuk

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum – Sebagai negara yang terdiri dari banyak pulau, Indonesia sangat kaya akan warisan budayanya. Salah satu aset budaya yang berharga adalah kebudayaan keagamaan. Pondok Pesantren adalah salah satu contoh kekayaan tersebut. Masyarakat Indonesia mengakui bahwa pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan agama Islam yang berperan penting bagi generasi bangsa.

Meskipun kita hidup di zaman modern, pesantren masih tetap relevan dalam mengembangkan sistem pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa ada sekitar 26.975 Pondok Pesantren di seluruh Indonesia, seperti yang dicatat oleh Kementerian Agama RI. Dari angka tersebut, banyak ponpes yang terkenal di Indonesia, dan salah satunya adalah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum.

Sebagai lembaga pendidikan agama Islam di Sumatera Selatan, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum telah memainkan peran penting dalam membentuk akhlak yang berkualitas bagi masyarakat melalui pendekatan sosiologi. Ponpes ini telah menjadi pusat dakwah Islam terbesar di Sumatera Selatan. Selain itu, lembaga ini juga menjadi pusat kegiatan pembinaan agama Islam.

Dengan gambaran singkat di atas, tentunya kita perlu mempelajari lebih lanjut tentang Pondok Pesantren Raudhatul Ulum. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, Sekolahpesantren akan memberikan ulasan mengenai salah satu ponpes terbaik di Sumatera Selatan tersebut. Bagi mereka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang pondok pesantren ini, silakan ikuti pembahasan berikut ini.

Sejarah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Sumber gambar: PPRU Sakatiga

Berdasarkan catatan sejarah, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga memiliki sejarah yang panjang. Berdirinya pondok pesantren ini dimulai pada tahun 1950 dan telah berjalan hingga saat ini. Secara lebih spesifik, Pondok Pesantren ini didirikan pada tanggal 1 Agustus 1950. Selama 72 tahun berdiri, lembaga ini telah dipimpin oleh lima orang pemimpin. Berikut adalah daftar pemimpinan sejak tahun 1950 hingga sekarang:

  1. KH. Abdullah Kenalim (1950-1984)
  2. KH. Hizbullah Abdul Mutholib (1984-1986)
  3. KH. ToI’at Wafa Ahmad, Lc. (1986-2004)
  4. KH. Abdul Karim Umar (2004-2010)
  5. KH. ToI’at Wafa Ahmad, Lc. (2010-sekarang)

Dari setiap kepemimpinan tersebut, tentu saja terdapat cerita yang melatarbelakangi pendirian dan keberhasilan pondok pesantren ini saat ini. Ada tiga fase perkembangan yang dapat diidentifikasi dalam sejarah berdirinya Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, dan berikut adalah penjelasan dari setiap fase tersebut:

Era Cikal Bakal (Tahun 1930-1950)

Di Provinsi Sumatera Selatan, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum telah menjadi salah satu pondok pesantren yang terkenal dan diakui. Semuanya bermula dari dua madrasah di Desa Sakatiga sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Dua madrasah tersebut adalah Madrasah Al-Falah dan Madrasah Al-Shibyan. Kedua madrasah ini didirikan oleh dua tokoh ulama besar di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu KH. Bahri bin Bunga dan KH. Abd. Rahim Mandung, serta KH. Abdullah Kenalim.

Era Perjuangan (Tahun 1950-1986)

Pada masa penjajahan dan masa pergolakan, kedua madrasah tersebut menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dari penjajah. Untuk meneruskan perjuangan dan menjaga warisan tiga ulama besar tersebut, sebuah panitia khusus dibentuk. Pada tanggal 1 Agustus 1950, panitia tersebut sepakat untuk mendirikan lembaga pendidikan formal yang diberi nama Sekolah Rakyat Islam (SRI), yang mencakup Sekolah Menengah Agama Islam (SMAI) atau setara dengan madrasah tsanawiyah.

Dalam rangka menyederhanakan kedua sekolah tersebut, nama mereka digabung menjadi Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga (PIRUS). Nama ini kemudian juga digunakan sebagai nama Yayasan Perguruan Tinggi Raudhatul Ulum Sakatiga (YAPIRUS). Di bawah YAPIRUS, ada empat jenjang pendidikan yang dikelola, yaitu:

  • Madrasah Tahdhiriyah (TL)
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI)
  • Madrasah Tsanawiyah (MTs)
  • Madrasah Aliyah (MA)

Era Penyempurnaan dan Perkembangan (Tahun 1986 hingga Sekarang)

Pada tahun 1986, pondok pesantren mengalami kekosongan kepemimpinan akibat meninggalnya pemimpin Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Melalui musyawarah di YAPIRUS Sakatiga, ditetapkanlah pemimpin baru, yaitu KH. ToI’at Wafa Ahmad, Lc., yang baru saja kembali dari tugas di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Di bawah kepemimpinan KH. ToI’at, beberapa kebijakan penting diterapkan, antara lain:

  • Memperbaiki struktur organisasi di pondok pesantren.
  • Menyempurnakan kurikulum yang sebelumnya mengikuti kurikulum Pondok Modern Darussalam Gontor di Jawa Timur dan Pondok Pesantren Darunnajah, serta kurikulum Departemen Agama.
  • Mengubah nama pondok pesantren menjadi Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga.

Dengan demikian, itu adalah sejarah singkat mengenai Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Pondok pesantren ini memiliki peran yang signifikan dalam pendidikan dan pengembangan agama Islam di Sumatera Selatan.

Letak Geografis Raudhatul Ulum

Desa Sakatiga merupakan sebuah desa yang terletak 40 km di selatan kota Palembang, ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Jaraknya hanya membutuhkan satu jam perjalanan dari bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Sejak jauh sebelum Indonesia merdeka, desa ini dikenal sebagai Mekkah Kecil karena banyak ulama dari Sakatiga yang belajar agama Islam di kota Mekah.

Setelah kembali ke tanah air, para ulama aktif mengajar dan menyebarkan agama Islam di desa Sakatiga sendiri dan desa-desa lain di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Kegiatan pengajaran agama Islam ini dikenal di masyarakat Sumatera Selatan dengan sebutan Cawisan atau halaqoh ta’limiyah. Awalnya, para ulama mengadakan Cawisan di rumah mereka, tetapi karena permintaan masyarakat semakin besar, mereka akhirnya tidak dapat memenuhinya. Mereka kemudian mendirikan madrasah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam belajar agama. Dari madrasah tersebut, lahir Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga.

Pondok Pesantren ini telah memberikan kontribusi dan manfaat kepada masyarakat sekitarnya dalam hal pencerahan dalam kehidupan beragama, pendidikan masyarakat, pengembangan budaya keislaman, pemberdayaan masyarakat, serta kerjasama dalam pembangunan kesejahteraan dan ekonomi.

Sarana & Prasarana di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, PPRU telah secara bertahap menyediakan sejumlah sarana dan prasarana pendukung. Pondok Pesantren Raudhatul Ulum berdiri di atas lahan seluas 60 hektar yang terbagi menjadi tiga kampus, yaitu kampus A, kampus B, dan kampus C. Suasana di sekitar pondok pesantren ini sangat tenang, dengan iklim yang sejuk dan tata ruang yang teratur. Kampus ini memiliki lingkungan yang asri dan berwawasan lingkungan, yang sangat mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif. Di sini, lahan yang subur menjadi tempat untuk menanam bibit-bibit kader yang menjadi insan yang bermanfaat dan penyebar rahmat bagi umat.

Adapun sarana dan prasarana yang telah tersedia di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga antara lain sebagai berikut:

  1. Terdapat 56 ruang belajar.
  2. Kantor Pusat Administrasi (KPA) dengan 2 lantai, terdapat 2 unit.
  3. Ruang Seminar (Aula) dengan kapasitas untuk 200 orang.
  4. Terdapat 2 lantai Masjid dengan kapasitas untuk 3.000 orang.
  5. Gedung Serbaguna dan Olahraga dengan ukuran 30 m x 60 m.
  6. Mushalla untuk putri.
  7. Laboratorium Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
  8. Laboratorium Komputer.
  9. Laboratorium Bahasa.
  10. Laboratorium Dakwah dan Ibadah.
  11. Ruang keterampilan (workshop).
  12. Asrama santri/wati dengan kapasitas untuk 3.000 orang.
  13. Setiap asrama dilengkapi dengan kamar mandi.
  14. Toilet tersedia di setiap asrama dan lokal belajar.
  15. Terdapat 9 sumur bor.
  16. Toko Pelajar untuk putra dan putri (RU Mart).
  17. Kantin untuk putra dan putri.
  18. Dapur Umum.
  19. Wisma tamu (Rumah limas, pendopo, cottage terapung di atas danau).
  20. Perumahan untuk guru.
  21. Klinik.
  22. Kantor Madrasah (TK Islam, MI, MTs, MA, SMPIT, SMAIT, STIT).
  23. Kantor Konseling (Bimbingan dan Pengasuhan santri).
  24. Kantor Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (OP3RU).
  25. Kedai Pramuka.
  26. Ruang tunggu tamu.
  27. Sarana Outbound.
  28. Sarana Olahraga:
  • Terdapat 6 lapangan bola kaki.
  • Terdapat 5 lapangan bola voli.
  • Terdapat 3 lapangan basket.
  • Terdapat 4 lapangan bulu tangkis indoor.
  • Terdapat lapangan tenis meja.
  • Terdapat 2 lapangan takraw.

Semua sarana dan prasarana tersebut telah disiapkan untuk mendukung kegiatan belajar dan pengembangan diri para santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum.

Sistem Pendidikan Di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Sejak berdirinya pondok Raudhatul Ulum hingga saat ini, perjalanan ponpes ini telah mengalami banyak perubahan yang dilakukan untuk mempertahankan warisan ulama besar di Sumatera Selatan. Pada tahun ini, Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga menerapkan sistem pendidikan Terpadu dan Berkesinambungan (SPITS). Secara formal, para santri mendapatkan pendidikan melalui jalur madrasah yang dikelola oleh pengurus madrasah, dewan guru, dan wali kelas.

Di luar jam madrasah, para santri memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan bidang dan pilihan para santri.

Program Pengembangan & Unggulan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

A. Program Pengembangan Pesantren

Dalam rangka mengembangkan dan memajukan pesantren lebih lanjut, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum telah merumuskan kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan melalui langkah-langkah strategis dan program-program berikut:

  1. Peningkatan dan pengembangan kualitas serta pemberdayaan Sumber Daya Insani (SDI) dengan optimalisasi yang lebih baik.
  2. Peningkatan dan pengendalian mutu pendidikan pesantren untuk memastikan standar yang tinggi.
  3. Meningkatkan kepedulian dan dukungan dari keluarga besar pesantren, masyarakat, dan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.
  4. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pendidikan yang lebih baik.
  5. Peningkatan sumber dana untuk mendukung keberlangsungan pesantren.

B. Program Unggulan Pesantren

Program unggulan yang ditawarkan oleh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga tercermin dalam hal-hal berikut ini:

  1. Kurikulum terpadu yang selalu diperbarui dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan tujuan mencapai pendidikan berkualitas tinggi dan kelulusan yang kompetitif.
  2. Santri/wati tinggal dalam lingkungan kampus yang Islami dan mendapatkan pendidikan terpadu selama 24 jam, dengan pendampingan dan pengasuhan yang bertujuan untuk melahirkan santri yang sholihin dan sholihat.
  3. Guru dan karyawan yang memiliki dedikasi tinggi, profesional, dan integritas moral yang baik.
  4. Terbentuknya iklim kehidupan yang didasarkan pada komitmen perjuangan dan loyalitas yang tinggi.
  5. Program dakwah yang terintegrasi, sehingga PPRU berperan sebagai pusat dakwah Islamiyah yang berkontribusi dalam membangun kehidupan keagamaan masyarakat.
  6. Penghargaan yang tinggi dan proporsional diberikan kepada santri/wati yang meraih prestasi, baik dalam Tahfizhul Qur’an maupun bidang lainnya.
  7. Penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di pesantren.
  8. Peserta didik diwajibkan untuk menguasai ilmu komputer dan internet (ITC).

Dengan program-program unggulan tersebut, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan mencetak generasi yang unggul dalam bidang agama maupun pengetahuan umum.

Pendaftaran Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Selain perlu mengetahui mengenai biaya pendidikan, Anda juga perlu mengetahui persyaratan pendaftaran di Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga. Informasi ini sangat penting agar Anda dapat mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan oleh pihak pondok saat mendaftar. Berikut adalah persyaratan pendaftaran yang harus Anda perhatikan:

  1. Calon santri diharapkan datang langsung ke pondok didampingi oleh orangtua atau wali.
  2. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran dan mengisi formulir pendaftaran.
  3. Menyerahkan berkas-berkas dalam sebuah map berwarna kuning, yang meliputi:
  • Salinan Kartu Keluarga (KK).
  • Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) orangtua.
  • Salinan Akta Kelahiran.
  • Melampirkan surat keterangan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
  • Pas Foto dengan ukuran 3×4 cm (sebanyak 5 lembar) dan ukuran 2×3 cm (sebanyak 5 lembar).

Pastikan Anda memenuhi persyaratan di atas agar proses pendaftaran dapat berjalan lancar.

Biaya Masuk Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Setelah Anda mempelajari tentang Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga, sekarang saya akan memberikan informasi mengenai biaya pendaftaran di lembaga pendidikan tersebut. Rincian biaya ini akan dijelaskan untuk setiap jenjang pendidikan, seperti TK, SD, SMP, dan SMA. Berikut adalah rincian biaya yang perlu Anda persiapkan jika Anda ingin mengikuti pendidikan di Pondok Raudhatul Ulum.

Jenjang SMP IT Raudhatul Ulum

Jenis PembayaranPutraPutri
OP3RURp. 300.000Rp. 300.000
TIKRp. 400.000Rp. 400.000
KalenderRp. 150.000Rp. 150.000
BukuRp. 1.200.000Rp. 1.200.000
Biaya PendidikanRp. 500.000Rp. 500.000
MakanRp. 750.000Rp. 750.000
AsramaRp. 300.000Rp. 300.000
Uang BangunanRp. 6.500.000Rp. 6.500.000
SeragamRp. 1.350.000Rp. 1.575.000
Lemari, Kasur, & BantalRp.1.300.000Rp.1.300.000
Matrikulasi/MosRp. 100.000Rp. 100.000
KeslingRp. 600.000Rp. 600.000
KegiatanRp. 1.000.000Rp. 1.000.000

SMA IT Raudhatul Ulum

Jenis PembayaranPutraPutri
OP3RURp. 200.000Rp. 200.000
TIKRp. 400.000Rp. 400.000
KalenderRp. 100.000Rp. 100.000
BukuRp. 1.300.000Rp. 1.300.000
Biaya PendidikanRp. 460.000Rp. 460.000
MakanRp. 750.000Rp. 750.000
AsramaRp. 225.000Rp. 225.000
Uang BangunanRp. 6.000.000Rp. 6.000.000
SeragamRp. 950.000Rp. 1.150.000
Lemari, Kasur, & BantalRp.1.150.000Rp.1.150.000
Matrikulasi/MosRp. 100.000Rp. 100.000
KeslingRp. 600.000Rp. 600.000
KegiatanRp. 1.000.000Rp. 1.000.000

Baca juga: Pondok Pesantren Al Khairaat : Biaya Masuk & Program.

Alamat Pondok Pesantren Raudhatul Ulum

Jika Anda telah memutuskan untuk menempuh pendidikan agama Islam di Pondok Raudhatul Ulum Sakatiga, Anda dapat menghubungi call center ponpes atau langsung menuju ke alamat pondok. Berikut ini adalah informasi call center dan alamat lengkap dari Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga:

  • Nomor Telepon: 0852-6871-9677
  • Website: ppru.ac.id
  • Alamat: Jl. KH. Moh. Harun, Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 30816

Anda dapat menghubungi nomor telepon tersebut atau mengunjungi website resmi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Jika Anda memilih untuk datang langsung, silakan kunjungi alamat di atas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam proses pendaftaran ke Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga.

Baca juga: Pondok Pesantren Daarul Falah : Biaya Masuk & Program.

Kesimpulan

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum memiliki sejarah yang sangat panjang, dengan berdirinya sejak tahun 1950 hingga saat ini. Sistem pendidikan yang dijalankan di pondok pesantren ini terkenal sangat baik, dengan tujuan yang jelas yaitu mengajarkan aqidah yang lurus, beribadah dengan benar, berakhlak mulia, mandiri, memiliki pengetahuan yang luas, dan disiplin tinggi. Tentu saja, dengan tujuan tersebut, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum menjadi lembaga terbaik di Sumatera Selatan.

Demikianlah ulasan dari biayapesantren.id tentang Pondok Pesantren Raudhatul Ulum. Semoga ulasan ini memberikan informasi yang tepat bagi para calon santri yang ingin menjadi pribadi yang saleh dan salehah di seluruh Indonesia. Tunggu informasi lainnya mengenai dunia pesantren yang akan menyusul.