√ Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng: Biaya Masuk

Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng – Ketika melihat latar belakang pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, tampak sangat menarik. Pondok pesantren ini didirikan oleh seorang Syaikh bernama Hasyim Asy’ari dengan tujuan mewujudkan manusia yang taqwa melalui pemahaman Al-Qur’an.

Namun, Madrasatul Qur’an bukan hanya sekadar institusi pendidikan, melainkan juga bertujuan untuk memenuhi kewajiban sebagai hamba terhadap sesamanya. Di Indonesia, lembaga pendidikan Al-Qur’an dengan pengajaran yang terfokus pada lafdon wa ma’nan serta kajian yang sistematis dan klasikal masih cukup jarang. Pesantren Madrasatul Qur’an memperhatikan hal ini, terutama dalam program pendidikan dan pengajarannya.

Pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng didirikan dengan landasan pendidikan khusus yang berakar pada Al-Qur’an dan Al-Hadis. Oleh karena itu, sistem pendidikannya mencakup pendidikan agama dan ilmu umum yang disertai dengan pengajaran Al-Qur’an, dengan program spesialisasi Tahfidhul Qur’an.

Prinsip yang sama juga diterapkan di pondok pesantren lain di Jawa Timur, seperti pondok pesantren Darul Hikmah. Pendidikan agama menjadi kunci utama bagi para santri untuk menjadi individu yang beriman dan bertaqwa. Bagi Anda yang berminat untuk masuk ke pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, berikut ini adalah informasi lengkapnya.

Sejarah Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng

Sumber gambar: Moderatpers

Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ) terletak di daerah Tebuireng, Jombang. Pesantren ini didirikan pada tanggal 27 Syawal 1319 H atau 15 Desember 1971 sebagai perwujudan cita-cita luhur dari KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim.

Pengasuh pertama PPMQ adalah KH. Yusuf Masyhar, yang lahir di Tuban pada tahun 1925. Pada usia 14 tahun, KH. Yusuf sudah hafal Al-Qur’an. Setelah menyelesaikan tahfidznya, beliau melanjutkan pendidikannya di pesantren Tebuireng pada tahun 1940. Selain di Tebuireng, beliau juga belajar di pesantren Rejoso, Peterongan di bawah bimbingan Kiai Dahlan.

Selama mondok di Tebuireng, KH. Yusuf belajar langsung dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Berkat bacaan Al-Qur’an yang baik, KH. Yusuf diberi amanah oleh Kiai Hasyim untuk mendirikan unit tahfidz di pesantren Tebuireng. Unit tahfidz ini berlokasi di rumah KH. Wahid Hasyim & Bu Nyai Sholihah yang diwakafkan untuk santri yang menghafal Al-Qur’an.

Pada tahun 1928, KH. Hasyim mendatangkan seorang guru tahfidz bernama Syaikh Abdul Hamid Wardad, seorang temannya di Mekah. Setelah wafatnya Syaikh Hamid pada tahun 1932, pembelajaran ilmu Al-Qur’an di Tebuireng tetap berlanjut hingga tahun 1936.

Inisiatif pendidikan ini datang dari KH. Wahid Hasyim dan Kiai Ilyas untuk mendirikan Madrasah Nidzomiyyah. Madrasah ini memiliki kurikulum campuran yang mencakup salaf, bahasa asing non-Arab, dan ilmu Al-Qur’an.

KH. Yusuf yang memiliki wawasan luas dalam ilmu Al-Qur’an kemudian dinikahkan dengan cucu Hadratussyaikh yang bernama Ruqoyyah Baidlowi ketika beliau berusia 21 tahun.

Setelah wafatnya KH. Hasyim pada 25 Juli 1947, KH. Yusuf tetap melanjutkan perjuangannya dalam mengajar Al-Qur’an di pesantren Tebuireng. Oleh karena itu, beliau dan istrinya memutuskan untuk menetap di Jombang, dekat dengan masjid agung.

Selain sibuk mengajar Al-Qur’an, KH. Yusuf juga dikenal sebagai sosok yang giat bekerja. “Meskipun menjadi kiai, beliau tetap giat dalam bekerja dan tidak kehilangan semangat untuk melayani Al-Qur’an,” ungkap Masrukhin, salah satu dewan pengajar di PPMQ.

Pendirian PPMQ dimulai pada September 1971 M/ Rajab 1991 H. Pada waktu itu, KH. Yusuf dan kakak iparnya, KH. Hamid Baidlowi, berkonsultasi dengan peng

asuh pesantren Tebuireng, KH. Yusuf Hasyim, untuk mendirikan unit pesantren di Tebuireng yang khusus mempelajari ilmu Al-Qur’an.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, para kiai Tebuireng dan sekitarnya berkumpul pada tanggal 27 Syawal 1391 atau 15 Desember 1971 untuk membahas rencana tersebut. Beberapa kiai yang hadir antara lain:

  1. KH. M. Yusuf Hasyim (1929-2007)
  2. KH. Idris Kamali (1887-1987)
  3. KH. Adlan Ali (1900-1990)
  4. KH. A. Shobari (1900-1981)
  5. KH. Syansuri Badawi (w. 2002)
  6. KH. Manshur Anwar (1907-1983)
  7. KH. Mahfudz Anwar (1912-1999)
  8. KH. Ya’qub Bulurejo (w. 1976)
  9. KH. Kholil Sukopuro

Dalam pertemuan tersebut, KH. Yusuf Masyhar ditunjuk sebagai pemimpin dan pengasuh unit tahfidz. Nama unit ini kemudian berubah dari Madrasah Huffadz (1977) menjadi Madrasatul Qur’an (1982), dan hingga kini dikenal sebagai pesantren tahfidz terbesar di Jombang.

Ekstrakurikuler:

  1. Tahsin dan Tahfidz
  2. Tahassus Kitab Salafy
  3. Seni Baca Alquran
  4. Khitobah 3 Bahasa
  5. Hadroh
  6. Praktek Ubudiyah
  7. Pramuka
  8. Beladiri
  9. English Club
  10. Komputer
  11. Futsal
  12. Volly
  13. Basket
  14. Tenis meja

Fasilitas:

  1. Gedung Sekolah
  2. Pesantren
  3. Ruang Guru dan Staff
  4. Laboratorium Komputer
  5. UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
  6. Masjid
  7. Pembelajaran dilengkapi LCD Proyektor
  8. Tempat Parkir
  9. Internet dan Hotspot area
  10. Lapangan Serbaguna
  11. Aula
  12. Perpustakaan
  13. Kantin
  14. Koperasi Sekolah

Program Pendidikan

Sistem pendidikan yang diterapkan oleh pondok pesantren Madrasatul Qur’an adalah Pendidikan Pondok Madrasah, yang merupakan bentuk sekolah formal dari program pendidikan dan pengajarannya. Dalam pendidikan ini, proporsi yang diberikan adalah 10% untuk pendidikan agama dan 30% untuk ilmu umum, yang didukung oleh pendidikan Al-Qur’an dengan program spesialisasi Tahfidhul Qur’an.

Secara keseluruhan, program pendidikan di pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Program Tahfidh

Program ini terbagi menjadi dua fase, yaitu Qira’ah Masyhurah (bacaan al-Qur’an populer) dan Qira’ah Sab’ah (tujuh bacaan al-Qur’an riwayat dari tujuh orang Imam). Sebelum memasuki kedua fase ini, santri harus melewati fase dasar, yaitu qira’ah muwahhadah, bagi mereka yang belum memenuhi syarat untuk menghafal.

Qira’ah Masyhurah adalah bacaan umum al-Qur’an yang diriwayatkan oleh sepuluh orang Imam. Untuk mencapai fase ini, santri diwajibkan membaca al-Qur’an sesuai dengan standar qira’ah muwahhadah MQ. Sistem pembinaannya meliputi setoran hafalan, pembinaan fashahah, dan mudarasah kelompok. Setiap harinya, santri harus melakukan setoran hafalan dengan memperdengarkan hafalan kepada instruktur masing-masing. Setoran fashahah dilakukan dengan memperdengarkan bacaan kepada pembina sesuai dengan kelompok dan jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan mudarasah kelompok dilakukan dengan membagi santri menjadi kelompok-kelompok kecil dan setiap harinya mereka saling memperdengarkan hafalannya secara bergilir. Santri yang menyelesaikan program ini akan diwisuda dengan predikat Wisudawan Qira’ah Masyhurah (S.Q.I).

Qira’ah Sab’ah adalah fase yang ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan 30 Juz Qira’ah Masyhurah dengan baik dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Pada fase ini, santri mempelajari ilmu qira’ah dengan variasi riwayat tujuh orang Imam (Imam Nafi, Ashim, Hamzah, al-Kisa’i, Ibn Amir, Ibn Amr, dan Ibnu Katsir), serta mendalami kajian makna dan perbedaan bacaan. Mushaf yang digunakan adalah Utsmani riwayat Imam Hafs dari Imam Ashim. Santri diharuskan menghafal 30 juz al-Qur’an selama 3 tahun. Santri yang lulus program ini berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qira’ah Sab’ah (S.Q.2).

  1. Program Sekolah

Bagi mereka yang tidak memilih program pendidikan dan pengajaran tingkat pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, berikut adalah pilihan program sekolah yang tersedia:

  • Tingkat Tsanawiyah dan SMP Al-Furqan selama tiga tahun.
  • Tingkat Aliyah dengan durasi tiga tahun.

Untuk tingkat Tsanawiyah dan SMP, kurikulumnya saling terkait, sehingga total pendidikan formal berlangsung selama enam tahun. Santri yang berprestasi juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana atau perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta.

Unit-unit Pendidikan dan Sarana Penunjang

Pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng memiliki beberapa unit pendidikan dan sarana penunjang, antara lain:

  1. Unit Tahfidh
    Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an di Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang.
  2. Unit Sekolah
    Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an di Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang. Unit ini berfokus pada pendidikan dan pengajaran formal.
  3. Unit kepondokan/kesantrian
    Unit ini dikenal sebagai Majlis Tarbiyah wat-Ta’lim (MTT) dan bertanggung jawab dalam mengatur kehidupan santri, termasuk aspek ibadah formal, kegiatan ekstrakurikuler, dan aktivitas kesantrian. Unit ini memiliki pengawasan penuh selama 24 jam setiap hari.
  4. Unit perpustakaan
    Unit perpustakaan menyediakan berbagai buku, terutama dalam bahasa Arab, seperti Tafsir, Hadits, dan Fiqh, guna meningkatkan keilmuan santri di Madrasatul Qur’an.
  5. Biro santunan
    Unit ini bertanggung jawab dalam memberikan bantuan kepada santri yang kurang mampu secara finansial sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
  6. Kopontren Madrasatul Qur’an
    Unit ini merupakan bagian dari upaya Madrasatul Qur’an untuk meningkatkan perekonomian santri. Kopontren dikelola oleh pengurus di bawah naungan Yayasan MQ dan Dinas Perindagkop Kabupaten Jombang.
  7. Laboratorium Komputer Multimedia dan Jaringan Internet
    Pondok pesantren ini dilengkapi dengan laboratorium komputer multimedia dan jaringan internet sebagai sarana pembelajaran dan akses informasi.
  8. Unit keuangan dan lain sebagainya
    Unit keuangan dan unit lainnya turut mendukung berbagai kegiatan dan pengelolaan administrasi di Madrasatul Qur’an Tebuireng.

Semua unit dan sarana tersebut didirikan untuk mendukung dan memfasilitasi kegiatan pendidikan dan pembelajaran di Madrasatul Qur’an Tebuireng.

Syarat Pendaftaran

Sebelum melakukan pendaftaran di pondok pesantren Madrastul Qur’an Tebuireng, calon santri diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan agar dapat mengikuti tes seleksi. Berikut adalah dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan untuk mengikuti tes pendaftaran di pondok pesantren Madrastul Qur’an Tebuireng:

  1. Mengisi formulir pendaftaran baik secara online maupun offline.
  2. Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  3. Fotokopi Akta Kelahiran.
  4. Fotokopi KTP kedua orang tua atau wali santri.
  5. Fotokopi Kartu NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).
  6. Fotokopi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
  7. Fotokopi Nomor Statistik Madrasah (NSM) bagi pendaftar dari MI/MTs.
  8. Pas foto dengan ukuran 3×4.
  9. Membayar biaya pendaftaran.
  10. Menyertakan struk bukti pembayaran pendaftaran yang telah ditransfer.

Dengan memenuhi persyaratan tersebut, calon santri dapat melanjutkan proses pendaftaran dan mengikuti tes seleksi di pondok pesantren Madrastul Qur’an Tebuireng.

Biaya Pendaftaran

Untuk mengikuti seleksi menjadi salon santri di pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, prosesnya biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu tingkat Aliyah, SMP, dan MTs. Setiap calon santri diharuskan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000. Pembayaran ini dapat dilakukan melalui transfer antar rekening Bank yang dituju kepada panitia penyelenggara.

Jangan lupa setelah melakukan pembayaran, kamu harus mengirimkan bukti pembayaran kepada panitia penyelenggara. Setelah hasil tes diumumkan, kamu juga diwajibkan untuk membayar biaya daftar ulang. Berikut adalah rincian biaya daftar ulang di pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng agar lebih jelasnya.

1. Biaya Pesantren Madrastul Qur an Tebuireng Briva

2. Biaya Pesantren Madrastul Qur an Tebuireng Non Briva

Cara Pendaftaran

Untuk mendaftar sebagai santri di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, kini telah disediakan fasilitas pendaftaran secara online melalui situs resmi madrasatulqurantbi.com. Di dalam situs tersebut, terdapat formulir pendaftaran yang harus diisi dengan data diri lengkap sesuai ketentuan.

Baca juga: Biaya Masuk Pesantren Al Musri Cianjur Terlengkap.

Alamat dan Kontak Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng

Bagi Anda yang tertarik untuk mendaftar sebagai santri di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Anda dapat mengunjungi langsung lokasi pondok pesantren yang terletak di alamat Jl. Irian Jaya Tebuireng, Cukir, Kec. Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kode Pos 61471. Namun, jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai fasilitas, biaya pendidikan, dan hal lainnya terkait pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Anda dapat menghubungi kontak berikut:

Baca juga: Pesantren An Najiyah Bandung : Syarat, Cara & Biaya Masuk.

Kesimpulan

Terima kasih telah membaca informasi dari biayapesantren.id mengenai pondok pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng yang terletak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pondok pesantren ini, didirikan pada tahun 1971, merupakan sebuah lembaga pendidikan Al-Qur’an yang menjalankan pembelajaran dengan pendekatan yang sistematis dan klasikal.

Madrasatul Qur’an berfokus pada program pendidikan dan pengajaran yang menekankan pada qira’ah atau bacaan Al-Qur’an. Hal ini sangat sesuai bagi mereka yang sedang mencari pondok pesantren dengan penekanan utama pada hafalan Al-Qur’an.