La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin – La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah sebuah lafal dzikir dan doa yang dibaca oleh Nabi Yunus ketika ia menghadapi kesulitan dalam hidupnya. Dilaporkan bahwa ketika Nabi Yunus mempersembahkan dzikir dan doa ini dengan sungguh-sungguh, Allah benar-benar mengangkat kesulitan yang menimpanya dan memberikan ampunan kepadanya.
Dalam buku berjudul “Dahsyatnya Doa Para Nabi” karya Syamsuddin Noor, S.Ag, lafal “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” juga dikenal sebagai dzikir dan doa Dzun Nuun. Dzikir dan doa ini diucapkan oleh Nabi Yunus ketika ia dijatuhkan ke laut dan dijadikan tempat tinggal di dalam perut ikan paus selama beberapa hari.
Manfaat dari mengamalkan la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah sebagai doa dan dzikir yang membantu seseorang dalam menghadapi masalah hidupnya. Doa ini dapat digunakan untuk memohon agar segala kesulitan dalam hidup diangkat atau agar diberikan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Allah menjanjikan bahwa bagi siapa pun yang memohonkannya dengan sungguh-sungguh, Dia akan menjamin hal tersebut.
Lalu, bagaimana cara mengamalkan la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin dalam kehidupan sehari-hari?
La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin Artinya Memohon Pertolongan
“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” adalah ungkapan zikir dan doa yang diucapkan oleh Nabi Yunus. Beliau adalah seorang nabi dalam agama samawi yang terkenal mengucapkan zikir “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim” secara berulang-ulang, dengan harapan memohon pertolongan dari Allah SWT, Tuhannya, agar diangkat beban hidupnya.
Doa Nabi Yunus Arab:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Doa Nabi Yunus Latin:
Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin
Artinya Doa Nabi Yunus:
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Cerita yang diceritakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Bandung mengisahkan tentang kehidupan Nabi Yunus di dunia ini. Allah memberikan tugas kepadanya untuk berdakwah kepada orang Assyiria di Ninawa-Iraq, sebuah kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Meskipun Nabi Yunus telah berulang kali memperingatkan mereka, tetapi mereka tetap enggan berubah. Orang-orang ini bukanlah dari kaum Nabi Yunus, sehingga membuatnya kehilangan kesabaran dalam berdakwah kepada mereka.
Nama Nabi Yunus disebutkan sebanyak 6 kali dalam Al-Qur’an. Kisah tersebut menggambarkan kehidupan Nabi Yunus yang penuh dengan keputusasaan dan rasa berdosa. Ia melakukan perjalanan yang panjang, dan pada suatu waktu, ia memutuskan untuk naik kapal. Namun, malah Nabi Yunus yang dipilih melalui undian untuk diusir dari kapal dan dilempar ke laut lepas.
Kisah yang sama juga diceritakan dalam buku berjudul “Rahasia Agar Doa Mustajab” (2010) karya Ustaz Cinta. Setelah bertahun-tahun berdakwah, Nabi Yunus merasa putus asa karena kaumnya terus menerus menentang dan enggan beriman. Maka, Nabi Yunus berdoa kepada Allah agar menurunkan azab atas kaumnya.
Kemudian, Nabi Yunus memberitahu kaumnya bahwa azab dari Allah akan tiba dalam tiga hari. Lalu, Nabi Yunus berangkat berlayar meninggalkan kaumnya untuk mencari kaum lain yang bersedia mendengarkan seruannya. Di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus terkena badai dan hampir tenggelam. Nahkoda kapal memberitahukan bahwa harus ada seseorang yang dilempar ke laut untuk mengurangi beban kapal.
Penumpang kapal melakukan undian, dan nama Nabi Yunus keluar sebanyak 3 kali. Akhirnya, Nabi Yunus memutuskan untuk melompat ke laut, dan kemudian Allah SWT memerintahkan seekor ikan paus untuk menelannya.
Dalam buku berjudul “Dahsyatnya Doa Para Nabi” karya Syamsuddin Noor, S.Ag, lafal “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” juga dikenal sebagai dzikir yang disebut “doa Dzun Nuun”. Arti dari “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” adalah memohon pertolongan, yang dibaca oleh Nabi Yunus ketika dia ditakdirkan untuk hidup selama beberapa hari di dalam perut ikan paus setelah dilempar ke laut.
“la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” merupakan doa pengakuan bahwa dirinya adalah seorang yang zalim, dan memohon agar kesulitannya diangkat. Dikisahkan bahwa selama 40 hari berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus dengan tekun terus-mener
Manfaat Membaca La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah doa yang memohon pertolongan kepada Allah untuk mengangkat masalah hidup seseorang. Ada pendapat juga yang menyatakan bahwa dzikir la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin dapat memudahkan seseorang dalam mencapai keinginannya. Apa sebenarnya manfaat yang terkandung dalam la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin?
Dalam buku berjudul “Zikir Nabi Yunus a.s” karya Ade Sudaryat, dijelaskan bahwa bagi siapa pun yang menghadapi kesulitan dalam hidupnya dan mengucapkan doa Nabi Yunus (la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin) dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan keyakinan penuh, doanya akan dikabulkan oleh Allah. Allah akan menghapuskan kesulitan hidup yang sedang dialami olehnya.
“Maka Aku perkenankan doanya dan kami selamatkan ia dari kedudukaan. Dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya ayat 88)
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya ayat 87-88)
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya ayat 87-88)
Waktu yang Tepat Membaca Doa Nabi Yunus
Salah satu cara untuk mengamalkan la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin adalah dengan mengacu pada sebuah riwayat yang terdapat dalam kitab ad-Durr al-Mantsur oleh Sa’ad bin Abi Waqash, yang dikutip oleh al-Hakim. Riwayat tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah membaca doa Nabi Yunus sebanyak 40 kali ketika beliau sedang sakit, dan kemudian saat meninggal, beliau akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang syahid.
Adapun mengenai berapa kali dzikir la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin sebaiknya dibaca, terdapat variasi dalam praktiknya. Dalam kitab “Abwab al-Faraj” karya Syekh Sayyid Muhammad bin al-Alawy al-Maliky al-Hasani, para ulama dan wali disebutkan membacanya sebanyak 40 kali setelah sholat Subuh tanpa ada jeda. Namun, ada juga yang membacanya sebanyak 1000 kali setiap harinya untuk tujuan akhirat dan hal-hal dunia tertentu.
Sebagai catatan, praktik dzikir ini dapat disesuaikan dengan kemampuan dan niat pribadi. Yang terpenting adalah melakukannya dengan ikhlas, tekun, dan konsisten, sebagai ungkapan pengharapan kepada Allah serta memohon pertolongan-Nya dalam menghadapi masalah hidup.
Keistimewaan Doa Nabi Yunus
Doa Nabi Yunus memiliki keistimewaan yang mencakup:
- Pengakuan tauhid atas keesaan Allah SWT: Dalam doa Nabi Yunus, terdapat pengakuan yang tulus tentang keesaan Allah SWT. Dengan mengucapkan “la ilaha illa anta” (tiada Tuhan selain Engkau), seseorang mengakui bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan diperibadikan.
- Pengakuan terhadap kekurangan diri sendiri dan dosa-dosa: Dzikir la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin juga mencakup pengakuan penuh terhadap kelemahan diri dan dosa-dosa yang pernah dilakukan. Dengan mengucapkan “inni kuntu minadzolimin” (sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim), seseorang mengakui kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
- Permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa: Doa Nabi Yunus juga berfungsi sebagai permohonan ampun kepada Allah SWT. Dengan mengucapkan doa ini, seseorang merendahkan diri di hadapan Allah dan memohon ampunan-Nya atas segala dosa yang pernah diperbuat.
Melalui doa ini, seseorang mengakui keesaan Allah SWT, mengakui dosa-dosa yang dilakukan, dan berharap mendapatkan ampunan dari-Nya. Keistimewaan doa Nabi Yunus terletak pada kesungguhan dan kerendahan hati dalam menyampaikan pengakuan dan permohonan kepada Allah SWT.
Baca juga: Laa Basa Thohurun Insyaallah: Tulisan Arab & Terjemahan.
Doa Para Nabi dalam Ayat Alquran
Selain doa Nabi Yunus, terdapat juga doa-doaa para nabi yang tercatat dalam Al-Qur’an. Berikut ini adalah beberapa doa para nabi yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, sebagaimana dikutip dari buku “Doa-Doa Pilihan” (2006):
1. Doa Nabi Adam
Doa Nabi Adam dikenal sebagai doa penyesalan dan permohonan ampunan kepada Allah SWT. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Arab latin: Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn.
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Surat Al A’raf ayat 23)
2. Doa Nabi Zakaria
Doa Nabi Zakaria adalah doa yang dia panjatkan kepada Allah SWT untuk memohon keturunan. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:
رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
Arab latin: Rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī’ud-du’ā.
Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (Surat Ali Imran ayat 38)
3. Doa Nabi Isa
Doa Nabi Isa adalah doa yang digunakan untuk memohon rezeki dari Allah SWT. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:
ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Arab latin: Allāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā ‘īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn.
Artinya: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.”
Baca juga: Keutamaan Sholawat Fulus & Cara Mengamalkannya.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari artikel biayapesantren.id di atas bahwa doa “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” memiliki makna yang dalam dan penting dalam kehidupan seorang muslim. Doa ini merupakan ungkapan kesadaran akan keesaan Allah SWT, pengakuan terhadap kelemahan diri, dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Dengan mengamalkan doa ini dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan, seseorang dapat merasakan manfaatnya dalam menghadapi masalah hidup. Doa ini mengajarkan pentingnya menjalin hubungan yang erat dengan Allah SWT, dengan mengakui dosa-dosa yang pernah dilakukan dan memohon ampunan-Nya.
Melalui doa ini, seseorang dapat mengalami perubahan positif dalam kehidupannya, baik dalam menghadapi kesulitan hidup, mencari pengampunan atas dosa, atau menguatkan ikatan dengan Allah SWT. Doa ini mengingatkan kita akan pentingnya ketergantungan dan keterhubungan dengan Sang Pencipta.
Semoga doa “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” senantiasa menjadi pengingat bagi kita untuk selalu mengakui keesaan Allah SWT, mengakui dosa-dosa yang pernah dilakukan, dan memohon ampunan serta petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan. Dengan doa ini, marilah kita menggapai keberkahan dan kehidupan yang penuh dengan ridha-Nya.