Kontrol diri adalah salah satu sifat yang mesti dimiliki oleh setiap muslim. Dengan kontrol diri seseorang akan menjalani hidup dengan lebih terarah dan teratur. Sebaliknya adapun orang yang tidak memiliki sifat ini, maka hidupnya akan berantakan dan penuh dengan masalah. Karenanya di artikel ini kami telah mengumpulkan beberapa hadits tentang kontrol diri. Semoga bermanfaat ya!
Hadits 1: Siapakah Orang Kuat Itu?
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَسَلَّم قَالَ :لَيْسَ الشَدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Bukanlah orang yang kuat yang menang dalam pergulatan akan tetapi orang yang kuat ialah yang mampu menahan hawa nafsunya saat marah” (HR Bukhari & Muslim)
Isi Kandungan
Hadits ini mengabarkan kepada setiap manusia bahwa orang yang kuat dalam pandangan Allah bukanlah manusia yang kuat dalam pergulatan, smack down, tinju, dan berbagai ajang gulat lainnya. Namun manusia yang paling kuat dan strong menurut Allah adalah siapa saja yang mampu menjaga hawa nafsunya, terkhusus saat marah. So jika Anda mampu menahan nafsu Anda untuk melakukan hal buruk ketika amarah memuncak, maka Insya Allah Anda termasuk orang kuat menurut Allah.
Hadits 2: Mengontrol Diri Dari Berburuk Sangka
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah oleh kalian buruk sangka, sebab buruk sangka adalah sejelek-jelek perkataan. Jangan saling mencari tahu (aib orang lain) dan jangan saling memata-matai.” (HR Abu Dawud)
Isi Kandungan
Di dalam hadits ini Rasulullah memerintahkan ummatnya untuk mengontrol diri agar tidak melakukan perbuatan. Pertama setiap muslim dilarang untuk berburuk sangka kepada saudaranya. Karena hal ini terkadang dapat menimbulkan permusuhan. Kemudian setiap muslim pun tidak boleh mencari aib dan memata-matai saudaranya. Sebab hal ini merupakan suatu keharaman yang mutlak dan menghilangkan hak privasi seseorang.
Hadits 3: Balasan Bagi Orang Yang Mengontrol Amarahnya
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ.
Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Isi Kandungan
Hadits ini menjelaskan tentang ganjaran atau keutamaan yang akan didapatkan oleh setiap manusia yang mampu menahan amarahnya. Dengan sangat jelas Rasulullah menggambarkan bahwa siapa saja yang menahan amarahnya padahal dia mampu untuk marah, maka Allah akan memberinya kebebesan untuk memilih bidadari yang paling dia inginkan. Luar biasa sekali kan ganjarannya?
Hadits 4: Orang Yang Paling Cerdas
عن ابي يعلى شداد ابن اوس رضي الله عنه قال قال رسول الله ص الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بعدَ المَوتِ ، والعَاجِزُ مَنْ أتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وَتَمنَّى عَلَى اللهِ
Artinya: Dari Abi Ya’la Syaddad bin Aus ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Orang yang cerdas itu adalah orang yang mengendalikan hawa nafsunya, dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. Dan yang lemah itu adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)
Kebanyakan manusia tentu akan mengira bahwa orang yang cerdas adalah dia yang menguasai berbagai disiplin ilmu, bisa dan fasih berbicara dengan beragam bahasa, dan berbagai kemampuan lainnya. Namun ternyata disisi Allah orang-orang yang seperti itu tidak dianggap sebagai orang yang cerdas. Lantas siapa dong orang cerdas itu? Orang cerdas itu ialah siapa saja yang mengkontrol hawa nafsunya dan yang mempersiapkan amalan terbaik untuk menyongsong kematian.
Hadits 5: Mengontrol Diri Untuk Memanfaatkan Setiap Kesempatan
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرمك وصحتك قبل سقمك وغناك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك
Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Manfaatkanlah yang lima sebelum datang lima perkara yang lain: Mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu senggangmu sebelum kesibukanmu dan hidupmu sebelum matimu.” (HR Baihaqi)
Dalam hadits ini Rasulullah memerintahkan kepada setiap ummatnya untuk memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara. Secara tersirat hadits ini mengisyaratkan kepada setiap muslim untuk senantiasa memaksimalkan waktunya untuk melakukan kebaikan. Karenanya jangan sampai Anda menghabiskan waktu yang telah Allah berikan dengan hal-hal yang tidak berguna ya.
Penutup
Bagaimana sudah jelas mengenai hadits tentang kontrol diri? Semoga dengan membaca, memahami, dan mengkaji hadits-hadits yang sudah kami kumpulkan Anda semakin berusaha untuk mengkontrol diri dari hawa nafsu ya! Oh ya jika Anda mengetahui hadits lain yang berkaitan dengan kontrol diri bisa tulis di kolom komentar ya!
Baca Juga: