Bagi Anda yang akan tinggal atau menyekolahkan anak di pesantren, pasti menyimpan tanya, “Berapa orang per kamar saat tidur di Pesantren?”
Pertanyaan tersebut wajar saja. Bagaimanapun, tidur adalah aktivitas berulang yang dilakukan setiap hari. Jadi, memastikan agar suasana kamar itu nyaman memang perlu.
Berapa Orang Per Kamar Saat Tidur di Pesantren?
Pada dasarnya, tidak ada jawaban yang standar dan pasti. Faktanya, setiap pesantren berbeda-beda. Bahkan, dalam satu pesantren pun, jumlah santri per kamarnya juga bisa jadi berbeda-beda. Namun yang pasti, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaannya, antara lain:
- Luas kamar
- Ranjang yang digunakan, single bed atau tingkat?
- Biaya fasilitas pesantren
Semakin luas kamar, jumlah santri yang tidur di dalamnya semakin banyak. Apalagi, jika pesantrennya menggunakan kasur bertingkat. Dulu, ketika saya nyantri, 1 kamar dengan ranjang bertingkat berisi 20-30 santri. Banyak ya?
Namun, ada juga pesantren yang lebih mewah dan menyajikan kualitas layaknya hotel. Jadi, meski kamarnya luas, isinya terbatas hanya 8-10 orang saja.
Semakin Banyak, Semakin Seru!
Sebenarnya, Anda tak perlu khawatir jika ternyata dalam satu kamar jumlah penghuninya banyak. Justru, itu membuat suasana kamar hangat dan nyaman.
Semua penghuni kamar pasti akan bertemu dan bersama setiap hari. Otomatis, rasa persaudaraan antar penghuni menjadi lebih dekat. Anda akan mendapatkan lebih banyak sahabat.
Tentu saja, jika persaudaraan awet, ini akan bermanfaat untuk masa depan.
Hal yang Lebih Penting dari Jumlah Santri Per Kamar
Meski harus diakui, jumlah santri dalam satu kamar yang banyak, bisa memicu risiko hal tak nyaman atau bahkan penyakit.
Mengapa itu bisa terjadi? Intinya, jika santri-santrinya banyak yang jorok dan tidak menjaga kebersihan. Bentuknya antara lain:
- Terlalu banyak menggantung pakaian kotor
- Sprei bau karena tidak pernah dicuci
- Banyak sisa bekas makanan yang tidak segera dicuci menumpuk di sudut-sudut kamar
- Kasur-kasur tidak pernah dijemur
- Lantai kotor
Jika kondisi di atas kurang dijaga penghuni kamar, jelas akan memicu ketidaknyamanan seperti lembab, pengap, dan baunya tidak sedap. Bahkan, bisa saja membuat penghuninya terserang penyakit gatal-gatal atau sering disebut budug.
Masalah di atas sebenarnya berlaku juga meski jumlah santri di kamar sedikit. Jika penghuninya jorok-jorok, tentu kemungkinan terjadinya problem di atas bisa saja ada.
Maka, solusinya adalah setiap penghuni kamar harus kompak menjaga kebersihan. Misalnya dengan saling mengingatkan antar sesama santri.
Dengan demikian, berapa orang per kamar saat tidur di pesantren tak akan jadi masalah. Anda tetap akan nyaman terlelap hingga bangun untuk tahajud dan solat subuh.