Kyai adalah sosok yang sangat penting bagi seorang santri. Jika Anda adalah seorang santri, pasti Anda merasakan betul bagaimana pengaruh kyai dalam hidup Anda. Puisi santri untuk Kyai, tentunya akan menjadi salah satu bentuk ekspresi yang baik untuk menggambarkannya.
Berikut ini berbagai contoh puisi dari santri untuk kyai yang bisa Anda contoh!
Puisi Doa untuk Kyai
Puisi pertama yang saya buat ditujukan untuk memberikan ucapan selamat dan doa kepada sang kyai yang tengah berulang tahun.
Doa untuk Kyai
Detik waktu terus bergulir
Sepak terjangmu akan selalu dinanti
Perjuangan hebatmu sangat berarti
Mendidik kami para santri
Selamat ulang tahun kyaiku tercinta…
Semoga hidupmu semakin membawa maslahat
Berdiri tegak memberi manfaat
Kepada kami yang faqir agama
Selamat ulang tahun Kyaiku tersayang…
Kami senantiasa menyayangimu
Kami akan selalu takzim padamu
Tak ada sedikitpun rasa ingin mengkhianatimu
Kyaiku tercinta…
Kami senantiasa mendoakanmu
Kami akan selalu mendukungmu
Dalam keadaan suka maupun duka
Kyiaiku tersayang…
Ilmumu akan selalu ku kenang
Kasih sayangmu takkan tergantikan
Petuahmu menjadi penerang
Dalam menapaki gelapnya zaman
Kyaiku Tercinta…
Ku berharap Allah selalu menjaga
Menjadikanmu hamba pilihannya
Mengalirkan berbagai karuniaNya
Teruntuk kyaiku tercinta, ulama mukhlis yang senantiasa membimbing serta mendidik dengan penuh kasih sayang, meski kami terkadang malas dan enggan belajar.
Puisi untuk kyai yang baru saja meninggal
Puisi kedua yang saya buat menggambarkan sebuah ekspresi kesedihan dari seorang santri atas berpulangnya sang kyai ke rahmatullah.
Selamat jalan
Duhai kyai…
Mengenali membuatku merasa tak lagi sendiri
Dulu…
Aku merasa tak punya tempat menepi
Tak tau arah hidup dan jati diri
Kesendirianku menjadikanku hampir mati
Kemarin…
Aku seperti tulang berjalan
Berteriak di lintasan tak diacuhkan
Bersemayam di persimpangan jalan
Seperti hewan peliharaan yang tak bertuan
Kini…
Kehadiranmu merubah segalanya
Aku seolah terasuki kebahagiaan tiada tara
Yang membuatku memiliki semangat dalam jiwa
Dan, ini terjadi setelah berjumpa denganmu
Kemudian aku menelurkan karya demi karya yang tertata
Semua berkat dari doa serta nasihatmu
Kyaiku…
Puisi ini bukan sekedar kata
Kau datang memberiku makna cinta dan dunia
Menjadikan hidupku kembali bermakna
Kau kan senantiasa abadi
Di hatiku yang penuh dengan salah dan alfa
Ini bukan basa-basi
Tanpamu hidupku seolah tiada berarti
Kini, engkau telah pergi…
Meninggalkanku menuju keabadian ilahi
Menemui sang Khaliq rabbul izzati
Aku seolah tak percaya
Mengapa begitu cepat kau pergi
Namun tentu itu adalah takdir ilahi
Kini ku hanya bisa berdoa dan meratapi
Semoga engkau mendapat nikmat abadi
Puisi untuk kiai setelah lulus dari pondok
Puisi ketiga ini saya buat untuk menggambarkan bagaimana jasa kyai bagi seorang santri setelah lulus dari pondok pesantren.
Rindu…
Kyai…
Kini ku kembali menjalani kehidupan
Kehidupan fana yang melenakan
Meninggalkan hidup kesederhanaan
Yang ada di dunia kepesantrenan
Namun, ada satu hal yang takkan kulupakan
Yang akan senantiasa ku pertahankan
Hingga malaikat Izrail memisahkan
Yaitu, takdzim kepadamu wahai kyaiku
Kyaiku…
Kau senantiasa membaktikan hidupnmu demi ilmu
Mengalirkan air kehidupan di setiap waktu
Menanamkan ahlak dan ilmu yang terpadu
Engkau membimbing tanpa berharap balas budi
Yang memberi tanpa meminta kembali
Menjadi teladan bagi kehidupan santri
Meski terkadang acapkali dikhianati
Kyaiku…
Aku rindu petuah dan nasihatmu
Yang senantiasa memiliki sejuta makna
Aku rindu ketegasan dan kasih sayangmu
Yang selalu mengisi hari-hari ku
Tak terhitung berapa harga semua itu
Walaupun tak jarang diri ini berulah
Kau tegar mendidikku dengan tabah.
Kyaiku…
Keutamaanmu sejatinya tak dapat digambarkan
Meski ku menghabiskan ribuan pena berbulu
Hal itu tidak cukup menggambarkan jasa-jasamu
Yang seperti luasnya laut biru.
Kyaiku…
Satu hal yang menjadi tekadku
Sekarang dan seterusnya
Tugasku hanyalah satu, yaitu hidup sepertimu
Menanam kebaikan tak kenal zaman
Menjadi penerang di dalam kegelapan
Demi menjadi insan cemerlang
Seperti dirimu yang senantiasa kukenang
Meskipun ku tak yakin dengan diriku
Entahlah apakah aku mampu
Tapi aku akan tetap mencoba
Sebab aku tahu, doamu akan selalu bersamaku
Puisi permintaan maaf untuk kiai
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan permintaan maaf seorang santri yang penuh dengan kenakalan terhadap kyainya yang sabar dalam mendidik dirinya.
Baca juga: Ucapan untuk Guru Ngaji Tercinta
Maaf
Duhai kyaiku tercinta…
Tanpamu kami hidup dengan kebodohan
Tanpamu kami bak bangkai busuk tanpa kemuliaan
Tanpamu, kami seperti limbah tak berfaedah
Tanpamu, Masa depan kami teramat susah
Duhai kyaiku tersayang…
Engkau telah memerangi kebodohan dalam diri ini
Engkau memberikan kami ilmu sewangi kasturi
Engkau telah membersihkan kami dari limbah kesesatan
Dan engkau telah mengajarkan kami ilmu masa depan
Duhai kyaiku tercinta…
Kami bersyukur atas kesabaranmu
Maafkan kami karena gemar membuatmu marah
Maafkan kami karena terkadang menjadikanmu sedih
Dan maafkan kami bila memahami ilmumu dengan susah
Maafkan kami,
Terkadang kami dengan sengaja melukai hatimu.
Terkadang kami tak mengacuhkan petuahmu.
Dan terkadang kami tak menghormatimu.
Duhai kiaiku tercinta….
Maafkan kami,
Atas harapan yang tak bisa kami wujudkan
Atas asamu yang tak bisa kami dapatkan
Perjuanganmu, tak bisa kami hargai
Hingga kami, terjerumus jurang kebodohan
Duhai kyaiku tersayang…
Terima kasih atas perjuangan dan pengorbananmu
Mengarahkan kami kedalam derajat ilmu dan keimanan
Menyinari kami hidup dengan cahaya pengetahuan
Menyemangati kami dalam meraih impian
Duhai kyaiku tercinta…
Ku tak bisa lagi berucap kata
Dalam lantunan doa
Ku berdoa agar engkau di cintai Yang Maha Kuasa
Serta hidup dalam rahmat dan karuniaNya
Puisi Sanjungan untuk kyai
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan betapa kagum dan cinta seorang santri kepada kyainya.
Lenteraku
Kyai!
Akulah orang yang faqir dalam ilmu
Akulah orang yang lemah dalam iman
Jika nampak pada diriku suatu kebaikan
Itu semua atas didikan dan bimbinganmu
Kyai!
Betapa ku tak pantas mendapatkan kasih sayangmu
Betapa tak layak untuk menjadi santrimu
Amat besar kasih sayangmu
Meskipun buruk tingkah dan polah diriku
Kyai!
Aku merasa sangat malu…
Di hadapanmu aku seolah taat
Tapi di belakangmu terkadang diriku berkhianat
Di depanmu aku selau mengangguk patuh
Tapi di belakangmu aku berlagak angkuh
Kyai!
Terima kasih atas segala nasihatmu
Tatkala dosa telah menutupi pikiranku
Petuahmu selalu menjadi pengingat bagi diriku
Kyai!
Tatkala rasa putus asa menggerogoti kalbuku
Nasihatmu menjadi penyemangat hatiku
Sehingga diriku kembali tegar melalui waktu
Kyai!
Aku hanyalah insan rendahan
Seperti hewan yang tak bertuan
Namun kau tetap sudi mengarahkan
Dan bimbinganmu akhirnya membuka harapan
Kyai!
Engkau bak lentera di kegelapan malam
Menyelamatkan dari gangguan genggaman kelam
Mengeluarkan diriku dari kehinaan
Menjadi insan yang memiliki sedikit kemuliaan
Kyai!
Engkaulah lenteraku
Engkaulah pelitaku
Engkaulah pembinaku
Baca juga:
Nah, demikianlah berbagai contoh puisi santri untuk kyai yang bisa Anda baca dan mungkin dijadikan insipirasi. Semoga bermanfaat ya!