Kitab Abwabul Faraj PDF merupakan kitab yang mempunyai judul asli “Abwabu al-Faraj”. Jika diterjemahkan, judul tersebut memiliki makna “Pintu-pintu pelepas dari kegundahan dan kesedihan. Penulis kitab ini bernama Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani yang merupakan seorang ulama Sunni.

Beliau juga termasuk ke dalam jajaran 24 Tokoh Madzhab Asy’ari sekaligus memiliki sanad keturunan dari Rasulullah SAW. Jika ingin mempelajari kitab ini, maka Anda bisa mengunduh file PDF yang terdapat di artikel ini.

Daftar Isi

Keistimewaan Kitab Abwabul Faraj PDF

Kitab Abwabul Faraj merupakan sebuah kitab yang berisi tentang berbagai jenis wirid dan doa yang bisa diamalkan oleh umat Muslim. Tidak hanya itu, kitab ini juga berisi tentang khasiat-khasiat surat al-Quran, dan rahasia dibalik wirid tersebut. Adapun keistimewaan kitab ini yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan Keutamaan Doa

Seperti yang diketahui, berdoa adalah salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah. Pasalnya, berdoa merupakan inti dari kegiatan ibadah yang sudah selayaknya dilakukan oleh umat Muslim.

Doa merupakan salah satu alasan terkuat mengapa segala bala, musibah, atau hal-hal yang tidak disukai bisa kita hindari. Berdoa juga mampu menjauhkan kita dari musuh, bencana, hingga mencegah kita melakukan perbuatan tercela.

2. Dilengkapi Hasil Ijtihad Para Ulama’

Kitab Abwabul Faraj ini juga dilengkapi dengan hasil ijtihad, dan pemikiran-pemikiran para ulama yang berkaitan dengan pengorganisasian wirid tersebut.

Penjelasan yang terdapat di dalam kitab ini diperoleh dari hasil ijtihad dan jumhur ulama karena apa yang mereka lakukan selalu berlandaskan dengan sunnah Rasulullah SAW.

3. Dipelajari Secara Turun Temurun

Kitab Abwabul Faraj sudah dipelajari secara turun temurun oleh umat Muslim. Salah satu tujuan mempelajari kitab ini adalah untuk memudahkan umat Muslim dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, sehingga bisa lebih tegar, bijaksana, dan tawakal kepada Allah SWT.

Tentunya, cobaan hidup ini erat kaitannya dengan masalah duniawi, seperti kesulitan membayar utang, kesempitan dalam meraih rezeki, bahkan hingga urusan akhirat seperti dijauhkan dari siksa kubur dan siksa api neraka.

4. Mempelajari Banyak Aspek Kehidupan

Kitab Abwabul Faraj PDF terbagi menjadi lima belas bab. Adapun isi bab tersebut yaitu Bab Doa, Bab Mempermudah Rizki dan Membayar Utang, Bab Penyembuhan Penyakit dan Penolak Bala, dan Bab Sholawat.

Biografi Singkat Pengarang Kitab Abwabul Faraj

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Abwabul Faraj adalah kitab yang ditulis oleh Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani. Beliau dijuluki sebagai “Sayyid” yang garis keturunannya tersambung dengan Rasulullah SAW. Agar lebih mengenalnya, simak biografi Muhammad bin Alawi di bawah ini:

1. Sosok Guru yang Rendah Hati

Muhammad bin Alawi lahir tahun 1944 Masehi di Hijaz, Arab Saudi. Beliau meninggal pada tahun 2004 M dan dikenang sebagai guru yang rendah hati bagi murid-muridnya.

Beliau tidak senang memperdebatkan pendapat ulama yang berbeda paham walaupun tingkat keilmuannya sudah cukup tinggi. Adapun Muhammad bin Alawi ahli bidang akidah, hadist, tafsir, ushul fikih, dan lain-lain.

Beliau juga mempunyai kesabaran yang tinggi meskipun banyak orang yang mempunyai pendapat berbeda dengan gagasan keislamannya. Hal ini karena Muhammad bin Alawi paham betul bahwa salah satu titik kelemahan Islam terletak pada pertentangan para ulama’.

2. Aktif Menyebarkan Ajaran Islam

Dari segi syiar agama Islam, Muhammad bin Alawi tidak pernah memberikan batasan pengajaran terhadap ilmu tertentu. Adapun salah satu cara beliau menyiarkan agama Islam adalah dengan aktif melaksanakan pengajian usai sholat magrib hingga Isya.

3. Mendirikan Rumah Belajar

Muhammad bin Alawi pernah membangun pondok belajar yang menampung banyak murid setiap harinya. Rumah belajar tersebut berada di tepi Mina, Arab Saudi.

Setiap Bulan Ramadan dan hari raya agama Islam, Muhammad bin Alawi mengizinkan siapapun untuk berguru ke kediamannya tanpa membedakan pangkat, derajat, atau golongan lainnya.

Setiap murid yang belajar di sana juga mendapatkan konsumsi secara gratis alias tidak dikenakan pembayaran apapun. Bahkan, beliau juga sering menyalurkan bantuan kepada murid-murid teladannya untuk memperoleh uang saku.

Usai dianggap cukup dalam belajar selama beberapa tahun, para murid Muhammad bin Alawi dipulangkan ke daerah atau negara asalnya untuk mempraktikkan ilmu sekaligus menyebarkan ajaran agama Islam.

4. Membantu Melahirkan Ulama-ulama Besar

Beliau mendapatkan julukan “guru para ulama’” dikarenakan telah membantu melahirkan banyak ulama tersohor di Nusantara. Para ulama’ itu membentuk organisasi Islam yang bernama Hai’ah Asshofwah.

Beberapa murid Muhammad bin Alawi yang menjadi ulama’ tersohor di Indonesia yaitu KH. Maimoen Z., KH. Ubaidillah F., Habib Abdul Qadir A., Habib Muhammad al-Haddad, KH. Ali Imran, KH. Thohir A., KH. Ihya’ Ulumuddin, KH. Ali Karror, KH. Muhaimin, dan lain-lain.