Kitab Abi Jamroh PDF merupakan kitab yang berisi ikhtisar Sahih Bukhari yang disajikan dalam bentuk yang singkat dan rapi. Kitab ini cukup tersohor di kalangan para santri di pesantren. Tidak hanya itu, kitab ini juga diajarkan di berbagai institusi pendidikan Islam, baik formal maupun non formal.

Secara umum, Kitab Abi Jamroh berisi tentang materi akhlak yang dikutip dari hadist Bukhari. Tidak hanya itu, kitab ini juga dilengkapi dengan pemaknaan Jawa, sehingga diharapkan dapat membantu para guru, dan santri agar lebih mudah dalam mempelajari kitab kuningnya.

Daftar Isi

Isi Kitab Abi Jamroh PDF

Pada dasarnya, Kitab Abi Jamroh PDF lebih masyhur dengan nama “Mukhtasar Abi Jamrah lil Bukhari”. Adapun judul aslinya yaitu “Nihayah fi Badi’ul Khair wal Ghayah”. Sesuai dengan namanya, mukhtasar kitab Abi Jamroh sangat tepat dipelajari untuk kebutuhan hafalan.

Kitab yang ditulis oleh Syekh Abdullah ini berisi 294 hadist yang diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis bab, di antaranya yaitu keimanan, adab (akhlak), ubudiah, pembersih hati, kisah berhikmah, dan lain-lain

Kitab ini juga banyak dipelajari oleh para ulama lain, salah satunya yaitu Syekh Muhammad bin Ali as-Syafii. Alasan mengapa Syekh Abdullah menyusun Kitab Abi Jamroh adalah karena beliau menyadari akan pentingnya menyampaikan hadits-hadits Rasulullah SAW kepada sesama umat Muslim.

Selain itu, pahala yang dijanjikan dalam melaksanakan ibadah ini juga sangat besar, sehingga mendorong Syekh Abdullah menyusun kitab hadist dengan penuh kecermatan.

Mengenal Penulis Kitab Abi Jamroh

Kitab Abi Jamroh makna pesantren PDF merupakan kitab yang dikarang oleh Syekh Abu Muhammad Abdullah bin Sa’ad bin Abi Jamroh al-Azdi atau yang lebih terkenal dengan nama kunayah Abdullah. Agar semakin mengenal penulis kitab Abi Jamroh tersebut, simak penjelasan di bawah ini:

1. Makna Julukan Syekh Abdullah

“Kunayah” yang disematkan dalam nama Syekh Abdullah, merupakan julukan bagi seseorang yang disebutkan di samping nama aslinya. Padahal, lazimnya nama julukan bagi ulama’ laki-laki memakai kata depan “Ibnu” atau “Abu”.

Julukan tersebut tentu cukup berbeda dengan “kinayah” yang umumnya tidak merujuk pada arti atau makna kata tersebut.

2. Memiliki Karomah yang Luar Biasa

Perlu diketahui bahwa Syekh Abdullah merupakan ulama besar yang banyak dianugerahi karomah oleh Allah SWT.

Salah satu kisah Syekh Abdullah yang paling populer di kalangan umat Muslim adalah Syekh Abdullah diceritakan oleh salah satu murid beliau, yang mana murid tersebut bermimpi menyaksikan Abdullah tengah duduk di kursi dan mengenakan pakaian yang kebesaran.

Sedangkan di sekitar beliau tengah berkumpul Nabi dan para sahabat yang berdiri dengan memberikan rasa hormat. Setelah murid Syekh Abdullah tersebut bangun tidur, ia senantiasa diliputi rasa gelisah sekaligus penasaran penyebab mimpinya tersebut.

Mengapa para Nabi berkumpul dan memberikan penghormatan kepada Abi Jamroh? Begitulah hati murid tersebut bertanya-tanya. Sebagai upaya menghilangkan rasa gelisah dan penasarannya, murid tersebut menceritakan isi mimpinya tersebut kepada gurunya, Abdullah.

Kemudian, beliau menjelaskan dengan tenang bahwa yang berdiri dan diberi penghormatan dan sedang mengenakan baju kebesaran tersebut adalah Nabi Muhammad SAW.

3. Menjadikan Bukhari sebagai Rujukan Ahli Hadits

Alasan yang melatarbelakangi Syekh Abdullah menerbitkan Kitab Abi Jamroh adalah karena terjadinya kemunduran di kalangan umat Muslim dalam menghafalkan hadits berdasarkan sanad-sanadnya. Oleh karena itu, beliau mengambil inisiatif untuk meringkas kitab hadits dari Bukhari.

Mengingat, beliau adalah ulama hadis tersohor yang kitabnya dianggap paling shahih. Selain itu, Bukhari juga merupakan golongan orang shalih yang doa-doanya dikabulkan oleh Allah SWT.