Anda sedang mencari informasi terupdate seputar Pondok Pesantren Daarul Quran? Jika iya Anda datang ke tempat yang tepat. Kami telah menyajikan informasi terkini mengenai Ponpes Darul Quran. Semoga bermanfaat ya!
Sekilas Pesantren Daarul Qur’an
Pondok pesantren yang berfokus pada pendidikan tahfidz atau menghafal Qur’an ini dirintis dan diprakarsai oleh salah seorang dai kondang Indonesia yaitu Ust Yusuf Mansyur. Melalui pondok ini, Yusuf Mansur menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Quran melalui pendidikan gratis bagi para duafa.
Visi Pondok Pesantren Daarul Quran sendiri adalah melahirkan generasi pemimpin bangsa dan dunia yang saleh dan salihah sekaligus berkarakter Qurani serta berjiwa entrepreneur dalam membangun peradaban Islam masa depan. Karena itulah pesantren ini dinamai “Daarul Qur’an” yang bermakna rumahnya Al Qur’an. Maka tak aneh pengajaran dan pengamalan Al Qur’an cukup terasa di pesantren yang telah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia ini.
Secara kelembagaan, Lembaga Pendidikan Daarul Qur’an merupakan sebuah lembaga di bawah Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an dengan program unggulan Tahfizh Qur’an dipadu kurikulum kedinasan di setiap jenis pendidikan. Terdapat berbagai jenjang pendidikan yang dimulai dari persiapan sekolah hingga pendidikan tinggi. Selain itu, Daarul Qur’an juga memiliki beberapa program pendidikan, yakni berbasis fullday, pesantren, serta pesantren dengan beasiswa.
Biografi Pendiri
Ustad Yusuf Mansur memiliki nama asli H. Jam’an Nurkhatib Mansur, lahir pada 19 Desember 1976 dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadan. Saat tamat MI, ia kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah yaitu lembaga pendidikan yang dikelola keluarganya, KH. Achmadi Muhammad.
Saat itu, Yusuf Mansur adalah siswa paling muda dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. Ia pun lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah pada tahun 1989 sebagai siswa terbaik di usia 14 tahun. Lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, ia kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol.
Hingga kini beliau masih aktif dalam berdakwah serta memimpin pesantren yang beliau rintis. Dakwah beliau bisa dikatakan cukup khas, yaitu beliau gemar sekali mendakwahi para jamaahnya agar senantiasa berinfaq. Karenanya tak heran, banyak diantara jamaah beliau yang langsung menginfakkan berbagai hartanya pasca kajian berlangsung.
Kurikulum Pesantren
Sebagai pesantren yang berbasis hafalan Al Qur’an, tentu saja kurikulumya senantiasa berlandaskan kitab suci umat islam tersebut. Uuntuk menghafal Al-Qur’annya sendiri, para santri akan langsung mendapatkan bimbingan dari para pengajar kompeten yakni para masyayikh yang bersanad. Tak hanya itu, para santri juga berkesempatan untuk menyambungkan sanad hafalannya hingga Rasulullah SAW dengan mengikuti ujian sanad di Markaz Al-Islamiyah Daarul Qur’an di bawah bimbingan Dr. Zaid dari lembaga tahfizh internasional.
Sebagai salah bukti bagusnya pendidikan tahfidz di pesantren ini, pada tahun 2015 Daarul Qur’an terpilih sebagai lembaga tahfizh terbaik di dunia oleh Lembaga Tahfizh Internasional.
Oh ya sejatinya Daarul Qur’an memiliki beberapa program. Yang mana nantinya program tersebut tentu mempengaruhi pengembangan kurikulum yang digunakan. Diantara program pendidikan yang tersedia antara lain:
- Shigor: Merupakan program pesantren bagi santri usia SMP. Selain menghafal Qur’an, para santri akan mempelajari pelajaran DIKNAS dan berbagai Life Skill
- Kibar: Merupakan program pesantren bagi santri usia SMA. Selain menghafal Qur’an, para santri akan dipersiapkan agar mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
- Tahfidz Camp: Merupakan program menghafal dalam waktu singkat yang biasanya dilakukan di libur panjang sekolah.
- Takhasus: Merupakan program bagi santri pasca SMA yang ingin menghafal 30 juz.
- Muadalah
- Full Day
Kehidupan Santri
Untuk kehidupan santrinya sendiri, bisa dikatakan tidak ada yang jauh berbeda dengan pesantren modern pada umumnya. Kegiatan hariannya dimulai sejak sebelum shubuh. Dimana para santri dibangunkan untuk melaksanakan shalat tahajud serta melakukan aktivitas ziyadah atau murajaah hafalan. Dilanjut dengan shalat shubuh berjamaah, kajian/aktivitas menghafal Qur’an dan kemudian persiapan untuk mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas.
Di siang hari setelah mengikuti KBM di kelas, para santri akan istirahat atau bagi yang semangat biasanya akan menambah atau mengulang hafalan mereka. Di sore hari biasanya akan ada aktivitas ekstrakulikuler untuk mengasah minat dan bakat para santri. Kemudian malam harinya, tentu para santri akan shalat maghrib dan isya berjamaah. Yang mana di waktu-waktu ini, para santri akan terfokus untuk mengulang dan menambah kembali hafalan mereka. Barulah kemudian mereka istirahat dari hari yang lelah.
Biaya Pendidikan
Untuk menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran, tentunya Anda perlu membayar biaya pendidikannya. Sebagai informasi, untuk TA 2021/2022, total biaya masuk pesantren ini adalah sekitar 66,7 jutaan. Adapun biaya bulanannya mencapai angka 3,5 juta. Bagaimana apakah Anda tertarik untuk memasukan anak Anda ke pesantren ini?
Begitulah sekelumit informasi profil Pondok Pesantren Daarul Qur’an. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: