Setiap manusia membutuhkan pekerjaan atau profesi untuk mencukupi kebutuhannya. Profesi di dunia ini sangat banyak dan beragam. Nama profesi disetiap daerah memiliki beberapa nama yang berbeda di setiap negara. Seperti kata profesi dalam bahasa Arab.
Jika ingin mempelajari bahasa baru seperti belajar bahasa Arab tentunya harus mempelajari serta menghafal kosa kata yang ada dalam bahasa Arab. Karena kosa kata ini sering sekali digunakan terutama pada saat memperkenalkan diri kepada orang lain.
Kata Profesi dalam Bahasa Arab
Ketika mempelajari sebuah kosa kata bahasa asing, maka sangat direkomendasikan untuk memanfaatkan berbagai buku yang membahas tentang panduan belajar yang memiliki kredibilitas dan direkomendasikan oleh ahli bahasa tersebut.
Untuk mempelajari bahasa Arab dapat menggunakan beberapa referensi dengan judul buku Duruusu al-Lughah al- Arabiyyah ( دُرُوْسُ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ ), atau bisa juga menggunakan buku al- Arabiyyatu li an-Nasyi`iin ( العَرَبِيَّةُ لِلنَّاشِئِيْنَ ), dan buku al- Arabiyyatu Bayna Yadayk ( َالعَرَبَيَّةُ بَيْن يَدَيْكَ ).
Profesi serta pekerjaan di dunia ini memiliki berbagai jenis dan cukup beragam. Diantara profesi tersebut ada yang profesi umum dan juga ada yang profesi khusus. Oleh karena itulah menghafal kosa kata profesi juga diperlukan agar tidak salah ketika menggunakannya dalam kehidupan sehari hari.
Profesi sendiri merupakan sebuah pekerjaan yang memiliki pengetahuan khusus dan juga keterampilan khusus. Ketika orang orang ingin mendapatkan profesi ini maka dibutuhkan pendidikan khusus atau pelatihan tertentu agar menguasai profesi tersebut.
Seseorang yang memiliki profesi dalam bidang khusus juga biasanya disebut dengan seorang profesional. Profesional merupakan seseorang yang memiliki keahlian teknis pada suatu bidang tertentu. Contohnya adalah dokter, guru, arsitek, hakim, pengacara, dan pekerjaan lainnya.
Baca: Pengertian Isim dan Pembagiannya
Profesi dalam Bahasa Arab yang Disebutkan di Al-Qur’an
Dalam agama Islam, terdapat beberapa profesi dalam bahasa Arab yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan juga disebutkan oleh nabi Muhammad SAW. Profesi tersebut antara lain
1. Profesi Tukang Besi
Profesi tukang besi atau seseorang yang mengerjakan berbagai hal tentang besi, mulai dari memotong besi, tembaga dan bahan lainnya. Profesi ini tercantum di dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Kahfi ayat 96. Dalam surat tersebut, Allah SWT berfirman.
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا
Arti dari surat ini adalah
“Berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).” (QS Al Kahfi 96).
2. Profesi Pertukangan
Profesi selanjutnya yang tercantum dalam Al-Qur’an adalah profesi Pertukangan. Tepatnya terdapat dalam surat Hud ayat 37. Dalam surat tersebut Allah SWT berfirman.
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا ۚ إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ
Arti dari surat ini adalah
“Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS Hud 37)
3. Penjahit atau Penenun (Bidang Tekstil)
Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl juga menyebutkan salah satu teknik yang digunakan untuk penjahit. Teknik tersebut adalah teknik pemintalan. Teknik pemintalan ini biasanya digunakan dalam pembuatan tekstil. Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 92, Allah SWT berfirman.
وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا
Arti dalam surat ini adalah
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS An Nahl 92).
Kemudian pekerjaan menenun juga dijelaskan dalam Al-Qur’an. Yaitu dalam surat Al Ankabut ayat 41. Dalam surat tersebut, Allah SWT berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا
Arti dalam surat ini adalah
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah.” (QS Al Ankabut 41).
4. Petani
Profesi selanjutnya yang tercantum dalam Al-Qur’an adalah petani. Petani merupakan pekerjaan yang bekerja di sawah atau perkebunan. Pekerjaan ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Waqiah ayat 63. Di dalam surat tersebut, Allah SWT berfirman:
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ
Arti dalam surat ini adalah
“Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?.” (QS Al Waqiah 63).
Agama Islam sendiri menetapkan bekerja sebagai ibadah dan mencari rezeki yang diridhoi Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap individu. Setiap rezeki yang halal termasuk dalam jihad ke jalan Allah SWT. Bekerja juga dinilai sejajar dengan rukun Islam.
Karena itulah bekerja dapat dihitung sebagai ibadah sekaligus untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Bekerja dengan baik menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Rasulullah serta para nabi dan sahabat nabi lainnya selalu bekerja profesional dan memiliki keahlian yang khusus.
Contohnya adalah profesi nabi Idris adalah penjahit, kemudian nabi Daud uang berprofesi sebagai tukang besi tepatnya pembuatan senjata. Yang perlu dicontoh adalah para Nabi selalu mengerjakan pekerjaan dengan giat dan selalu bekerja keras.
Selain bekerja keras serta bersikap profesional dalam bekerja, seseorang juga harus memiliki sifat Siddiq, Fathonah, amanah serta sifat tabligh agar selalu diberikan keselamatan di dunia dan di akhirat. Sifat Siddiq menggambarkan sifat jujur dan dapat dipercaya.
Sifat fathonah adalah harus pintar dalam mengerjakan pekerjaan, sifat amanah adalah selalu melaksanakan tugas yang diberikan, sifat tabligh adalah dapat berkomunikasi dengan baik. Hasil dari pekerjaan yang sudah dikerjakan dapat dilihat dari pendapatan rezeki halal, serta mendapat prestasi kerja.
Baca: Bahasa Arab Aku Cinta Kamu
Etos Kerja dalam Islam
Allah menjanjikan seseorang untuk memperoleh rezeki yang luas dengan syarat melakukan pekerjaan secara sungguh sungguh dan. Selain itu juga selalu mengamalkan etos kerja. Dalam ajaran Islam, etos kerja yang tinggi juga diajarkan bagaimana cara mempraktekkannya.
Dalam kitab Syu’abul Iman hal 124, Imam Nawawi menjelaskan bahwa terdapat 4 prinsip etos kerja yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Empat prinsip etos kerja yang harus dilakukan adalah:
1. Thalab Ad-Dunya Halalan
Etos kerja yang harus dilakukan ketika sedang bekerja adalah mencari pekerjaan yang halal. Karena ketika bekerja pada pekerjaan yang halal. Pekerjaan yang halal ini dilihat dari segi pekerjaan serta bagaimana mengerjakannya.
2. Ta’affufan ‘An Al-Mas’alah
Etos kerja selanjutnya adalah bekerja untuk menjaga diri agar tidak menjadi beban hidup untuk orang lain. Karena setiap orang yang beriman tidak diperbolehkan untuk terlalu menggantungkan hidupnya pada orang lain. Oleh sebab itu setiap orang harus berusaha untuk bekerja mandiri. Nabi Muhammad SAW pernah memperingatkan seorang sahabat yang masih muda dan memiliki fisik yang kuat.
Pemuda tersebut bekerja sebagai pengemis. Rasulullah bersabda
3. Sa’yan ‘Ala Iyalihi
Bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga menjadi salah satu etos kerja yang diajarkan dalam Islam. Memenuhi seluruh kebutuhan keluarga memiliki hukim fardlu ain. Hal ini berarti mencari rezeki ini tidak bisa diwakilkan oleh siapapun.
Bekerja dengan maksud mencari rezeki termasuk dalam kategori jihad. Hal tersebut juga pernah dikatakan oleh Rasulullah yang ditulis dalam HR Ibnu Majah. Nabi Muhammad SAW bersabda.
4. Ta’atthufan ‘Ala Jarih
Etos kerja yang ada dalam ajaran Islam adalah bekerja untuk membantu meringankan beban hidup orang lain yang menjadi tetangga. Yang perlu diperhatikan adalah Islam selalu mengajarkan untuk bekerja keras agar kebutuhan keluarga dan diri sendiri terpenuhi, akan tetapi tetap tidak boleh egois.
Islam sangat menganjurkan untuk melaksanakan solidaritas sosial dan melarang dengan tegas terhadap sikap tidak peduli pada lingkungan sekitar. Hal tersebut juga dijelaskan dalam Qs Al-Hadid ayat 7.
Baca: Bahasa Arab Kendaraan
Kumpulan Kosa Kata Profesi dalam Bahasa Arab
Berikut ini beberapa kosa kata profesi dalam bahasa Arab mengenai profesi yang ada di seluruh dunia. Hafalkan kosa kata tersebut agar lebih mudah untuk menggunakannya pada kalimat yang lebih kompleks.
Jenis Profesi | Bahasa Arab dari Profesi | Tulisan Latin |
Ahli astronomi | فَلَكِيٌّ | Falakiy |
Ahli bahasa | لُغَوِيٌّ | Lughowiy |
Ahli fikih | فَقِيْهٌ | Faqih |
Ahli filsafat | فَيْلَسُوْفٌ | Failasuf |
Ahli hukum | قَانُوْنِيٌّ | Qonuniy |
Ahli kimia | كِيْمِيَائِيٌّ | Kimiyai |
Ahli matematika | رِيَاضِيٌّ | Riyadliy |
Ahli mekanik | مِيْكَانِيْكِيٌّ | Mikanikiy |
Ahli Nahwu | نَحْوِيٌّ | Nahwiy |
Ahli Bedah | جَرَّاحٌ | Jarraah |
Aktor | مُمَثِّلٌ | Mumatssil |
Apoteker | صَيْدَلِيٌّ | Shoidalii |
Atase | مُلْحَقٌ | Mulhaq |
Badut atau Pelawak | مُهَرِّجٌ | Muharrij |
Bendahara | مُحَاسِبٌ | Muhaasib |
Bupati | مُحَافِظٌ | Muhaafidh |
Designer | مُصَمِّمٌ | Mushommim |
Direktur | مُدِيْرٌ | Mudiir |
Dokter | طَبِيْبٌ | Thobiib |
Doktor | دُكْتُوْرٌ | Duktur |
Duta Besar | سَفِيْرٌ | Safiir |
Fotografer | مُصَوِّرٌ | Mushowwir |
Gubernur | أَمِيْرٌ مَنْطِقَةٍ | Amiiru Mantiqoh |
Guru Laki Laki | مُعَلِّمٌ | Mu allim |
Guru Perempuan | مُعَلِّمَةٌ | Mu allimah |
Guru secara umum | مُدَرِّسٌ | Mudarris |
Hakim | حَاكِمٌatau قَاضٍ | Qodliatau Hakim |
Insinyur atau Arsitek | مُهَنْدِسٌ | Muhanndis |
Jurnalis atau Wartawan | صَحَفِيْ | Shahafii |
Kepala Desa | عُمْدَةُ القَرْيَةِ | Umdatul Qoryah |
Kepala Sekolah Laki Laki | نَاظِرُ الْمَدْرَسَةِ | Nadzirul Madrasah |
Kepala Sekolah Perempuan | مُدِيْرُ المَدْرَسَةِ | Mudiirul Madrasah |
Koki | طَبَّاخٌ | Thobbaakh |
Masinis | سَائِقُ الْقِطَارِ | Saaiqul qithoor |
Mata-mata | جَاسُوْسٌ | Jaasuus |
Menteri | وَزِيْرٌ | Waziir |
Nahkoda | رُبَّانُ السَّفِيْنَةِ | Rubbaanus safiinah |
Nelayan | سَمَّاكٌ | Sammak |
Pandai besi | حَدَّادٌ | Haddaad |
Pedagang | تَاجِرٌ | Taajir |
Pegawai | مُوَظَّفٌ | Muadhof |
Pelaut | بَحَّارٌ atau مَلَّاحٌ | Buhhaaratau Mallaah |
Pelawak | مِزَاحُ | Mizaah |
Pelayan | خَادِمٌ | Khoodim |
Pelukis | رَسَّامٌ | Rassaam |
Pemadam kebakaran | مَطَافِئٌ | Mathaafiy |
Pembantu | خَادِمٌ | Khaadim |
Pengacara | مُحَامٍ | Muhaamin |
Dosen | مُدَرِّسٌ | Mudarris |
Pengarang secara umum | مُأَلِفٌ | Mu allif |
Pengarang Lagu | مُأَلِفْ مُوْسِيْقِيْ | Muallif Muusiqii |
Pengusaha | رَجُلُ | Rajul |
Penjahit | خَيَّاطٌ | Khoyyaath |
Penjual Buah | فَاكِهَانِيٌّ | Faakihaanii |
Penjual daging | لَحَّامٌ | Lahhaam |
Penulis | كَاتِبٌ | Kaatib |
Penyair | شَاعِرٌ | Syaa ir |
Penyanyi | مُغَنِّىatau مَطْرِبٌ | Almughonniatau Mathrib |
Perawat | مُمَرِّضٌ | Mumarridh |
Pesulap | اَلْمُخَادِعُatau اَلْمُضَلِّلُ | Al-mukhaadi atau almudzolil |
Petani | فَلَّاحٌ | Fallaah |
Pilot | طَيَّارٌ | Thoyyaar |
Polisi | شُرْطِيٌّ | Syurthiy |
Pramugari | مُضِيْفَةٌ | Mudliifah |
Presiden | رَئِيْسٌ الدَّوْلَةِ | Ro isul Daulah |
Profesor | أُسْتَاذٌ | Ustadz |
Programmer | مُبَرْمِجٌ | Mubarmij |
Raja | مَلِكٌ | Maalik |
Sastrawan | أَدِيْبٌ | Adiib |
Satpam atau Penjaga | حَارِسٌ | Haaris |
Satpam atau Sekuriti | بَوَّابٌ | Bawwaab |
Sekretaris | سِكْرِتِيْرٌ | Sikritir |
Seniman | فَنَّانٌ atau مُخَادِعٌ | Fannaanatau Mukhadi |
Sniper | قَنَّاصٌ | Qonnash |
Sopir | سَائِقٌ | Saa-iq |
Sutradara | اَلْمُخْرِجُ | Al Mukhriij |
Tentara | جُنْدِيٌّ atau عَسْكَرٌ | Jundiyatau Askar |
Wasit | حَكَمٌ | Hakam |
Tukang setrika | كَوَّاءٌ | Kawwaa |
Tukang pijat | مُدَلِّكٌ | mudallik |
Kosa kata profesi dalam bahasa Arab diatas dapat dijadikan sebagai bahan referensi ketika membutuhkannya.
Biasanya kosa kata ini bisa digunakan saat memperkenalkan diri pada orang lain ataupun pada saat sedang ta’aruf. Pertanyaan yang sering ditanyakan pada saat ta’aruf adalah profesi.