Kitab yang berjudul Anwarul Masalik adalah kitab yang membahas mengenai fiqih. Kitab ini ditulis oleh Muhammad Zuhri al-Ghamrawi. Anda bisa menemukan versi cetaknya maupun mendownload secara langsung Kitab Anwarul Masalik Syarah Umdatus Salik PDF.

kitab ini dijabarkan dari Kitab Umdatus Salik karya Imam Syihabuddin Abu Al-Abbas Ahmad (702-769). Di dalamnya berisikan penjabaran setiap pembahasan serta penambahan penjelasan lainnya berkaitan dengan kaidah bahasa yang digunakan pada kitab tersebut.

Daftar Isi

Ringkasan Kitab Anwarul Masalik Syarah Umdatus Salik PDF

Kitab ini memuat 3 pembahasan yaitu seputar fiqih ubudiah yang membahas mengenai masalah ibadah. Kedua yaitu fiqih muamalah yang merinci persoalan yang menyangkut masalah transaksi, dan ketiga adalah fikih hukum meliputi hukum pidana dan perdata.

Dari ketiga pokok pembahasan tersebut penulis membaginya menjadi 73 sub bab yang berisikan 56 pasal dalam 9 bab,yang merujuk pada madzhab Syafi’i. Berikut ini sebagian kutipan dari kitab Anwarul Masalik Syarah Umdatus Salik mengenai salah satu pembahasannya yaitu Thaharah.

1. Pengertian Thaharah

Secara lughah (bahasa) Thaharah berarti bersih dari hadas atau najis. Menurut para ulama mengawali kitab mereka dengan pembahasan thaharah, pasalnya “kunci shalat itu adalah suci”. Kata tersebut bermakna tidak sah shalat jika tidak bersuci.

Selain itu, nabi saw mendahulukan shalat pada hadits tanda-tanda Islam setelah kalimah dua syahadat. Kemudian menjadikan air sebagai alat untuk bersuci dengan menyebut pembagiannya diantaranya yaitu air yang suci dan mensucikan serta air yang najis.

Air yang suci adalah jika tidak terdapat najis di dalamnya maka dapat dijadikan sebagai alat untuk bersuci seperti berwudhu maupun mandi. Sedangkan air yang tidak suci dari hadas tidak dapat digunakan untuk bersuci karena berubah sifat-sifatnya.

2. Cara Bersuci (Berwudhu)

Dalam Kitab Anwarul Masalik Syarah Umdatus Salik PDF dijelaskan runutan tata cara bersuci. Disunnahkan diawali dengan niat untuk membersihkan hadast. Niat tersebut dilafalkan hingga pada basuhan muka. Kemudian membasuh kedua tangan dan berkumur dan beristinsyaq sebanyak 3 kali.

Selanjutnya membasuh muka 3 kali, seluruh bagian muka seperti dahi hingga dagu semua harus terbasuh dengan baik. Cara membasuhnya yaitu dengan menuangkan air dari atas hingga turun ke dagu. Dianjurkan jika memiliki jenggot yang tebal untuk dibasuh setiap selanya.

Setelah itu membasuh kedua tangan hingga ke siku sebanyak tiga kali yang dimulai dari sela-sela jari. Kemudian membasuh rambut di kepala. Caranya yaitu dengan membasahi tangan terlebih dahulu kemudian basuhkan pada kepala dengan usapan dari depan ke belakang kemudian kembali ke depan.

Sedangkan bagi yang tidak memiliki rambut maupun berambut panjang hal tersebut tidak perlu dilakukan. Atau membasahi sedikit dari sehelai rambut yang ada di bagian depan. Kemudian dilanjut dengan membasuh bagian telinga setelah membasahi muka dan bagian kepala.

Dibagian ini hendaknya setiap lubang telinga dibasuh dengan baik sebanyak 3 kali. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kelingking dan membasuh dengan air baru setiap basuhan. Terakhir adalah membasuh bagian kaki sebanyak tiga kali yang dimulai dari kanan lalu kiri.

3. Doa Setelah Berwudhu

Setelah selesai wudhu disunnahkan untuk membaca doa, berikut ini bacaannya : “Asyhadu al laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alni mina tawwaabiina waj’alni minal mutathahhiriin”

Artinya : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku bagian dari orang-orang yang bertaubat dan jadikan aku bagian dari orang yang suci.

Maha suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Engkau. Aku meminta ampunan kepada-Mu, dan bertaubat kepada-Mu. Semoga keberkahan dan rahmat Allah senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”