Mars Banser adalah lagu wajib yang biasa dinyanyikan oleh organisasi Banser dalam setiap acara maupun kegiatan yang terkait dengan organisasi. Salah satu acara yang di dalamnya dinyanyikan lagu mars organisasi Banser adalah pada Peringatan Hari Santri Nasional yang diadakan setiap tanggal 22 Oktober.
Banser sendiri merupakan organisasi semi otonom yang berada di bawah GP Ansor (Gerakan Pemuda Ansor) yang mempunyai 7 satuan khusus. Lagu mars Banser wajib dinyanyikan dan dihafalkan oleh setiap anggota Banser karena akan dinyanyikan pada setiap pembukaan acara Banser dan Nahdlatul Ulama.
MARS BANSER
Banser atau Barisan Ansor Serba Guna adalah organisasi yang berada di bawah komando GP Ansor. Banser ini dulunya dibuat sebagai organisasi yang bertujuan untuk mengamankan acara keagamaan yang diadakan di dalam negeri dan sebagai tenaga relawan untuk membantu masyarakat yang terkena bencana.
GP Ansor terdiri dari para pemuda warga Nahdliyin termasuk santri di pondok pesantren kyai-kyai NU. Mars organisasi Banser banyak diputar di media sosial yang dikelola oleh GP Ansor dan Banser di youtube, Facebook, Tiktok dan Instagram. Berikut lirik mars Banser:
Izinkan ayah Izinkan ibu
Relakan kami pergi berjuang
Di bawah kibaran bendera NU
Majulah ayo maju serba serbu (serbu)
Tidak kembali pulang
Sebelum kita yang menang
Walau darah menetes di medan perang
Demi agama ku rela berkorban
Maju ayo maju ayo terus maju
Singkirkanlah dia dia dia
Kikis habislah mereka
Musuh agama dan ulama
Wahai barisan Ansor serbaguna
Dimana engkau berada (disini)
Teruskanlah perjuangan
Demi agama ku rela berkorban
Ada beberapa makna kandungan penting yang terdapat di dalam lirik mars Banser:
- Meminta ridho orang tua yakni ayah dan ibu karena ridho orang tua adalah kebaikan untuk anaknya
- Di dalam mars Banser terdapat nilai perjuangan dan pengorbanan demi agama dan membela ulama
- Tidak takut berjuang demi agama meski nyawa menjadi taruhan
- Singkirkan siapa saja yang menjadi musuh bagi agama dan ulama
Banser sebagai organisasi pemuda NU didirikan pada tahun 1962, sekitar 32 tahun setelah organisasi kepemudaan NU yakni GP Ansor berdiri di tahun 1930. GP Ansor sendiri berdiri tepat 4 tahun setelah organisasi Nahdlatul Ulama didirikan di tahun 1926.
Sebelum menjadi Banser, sebenarnya organisasi semi otonom ini diberi nama BANU (Barisan Anshor Nahdlatul Ulama) yang dibentuk dan diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor. Dibentuknya BANU kemudian memperoleh respon positif.
Pada Muktamar ke-15 NU di Surabaya, NU kemudian mengesahkan AD/ART organisasi BANU, mars resmi Al Iqdam, seragam, atribut dan sebagainya. Banser adalah organisasi semi otonom yang menjalankan beragam fungsi ataupun tugas yang umumnya dilakukan oleh aparat keamanan seperti di bawah ini:
1. Pengamanan Acara
Banser didirikan agar dapat melindungi para kyai NU saat sedang mengisi pengajian-pengajian ataupun mengamankan acara kajian dari NU agar tetap kondusif dan juga aman untuk digelar.
Apalagi pada masa itu yakni tahun 1960an, kondisi Indonesia memang sedang dalam situasi yang tidak aman apalagi pada saat itu banyak terjadi serangan ke kaum muslimin seperti kyai dan santri yang dilakukan oleh anggota PKI.
2. Pengaturan Lalu Lintas
Para anggota Banser juga akan mendapat beberapa pelatihan dasar mengenai pertolongan pertama untuk korban kecelakaan atau PPPK. Selain itu, anggota juga akan diajari beberapa kode dasar pengaturan lalu lintas terutama mengatur lalu lintas di tepat yang padat saat ada acara keagamaan seperti pengajian.
3. Tenaga Relawan Membantu Masyarakat yang Terkena Bencana
Indonesia sebagai negara yang banyak mengalami bencana alam mulai dari bencana banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, longsor dan masih banyak lainnya tentu membutuhkan banyak orang yang mau menjadi relawan dan menolong para korban.
Banser dididik untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana alam, mulai dari mencari para korban yang mungkin tertimpa reruntuhan, mendirikan tenda darurat dan sebagainya.
Banser memiliki karakteristik penampilan seperti tentara baik dari sepatu, pakaian loreng-loreng, topi, dan juga berbagai atribut lain yang mirip pakaian pasukan militer.
Baca: Lirik Mars PMII
MARS ANSOR
Mars Ansor merupakan lagu resmi yang selalu dinyanyikan GP Ansor sebagai penyemangat dan juga saat mengadakan acara-acara GP Ansor serta acara Nahdlatul Ulama.
Syair mars GP Ansor ditulis oleh H Mahbub Djunaidi ketika beliau aktif di GP Ansor pada era tahun 1970an. Sementara mars GP Ansor ini diciptakan oleh Iskandar.
GP Ansor atau Gerakan Pemuda Ansor merupakan organisasi pemuda Nahdlatul Ulama. GP Ansor adalah salah satu badan otonom NU yang berbasis kebangsaan, kemasyarakatan, serta keagamaan. GP Ansor didirikan pra kemerdekaan pada tahun 1934 untuk melawan penjajah sehingga memiliki watak militer.
Dulunya sebelum bernama GP Ansor, gerakan ini bernama Ansoru Nahdlatil Oelama atau disingkat A.N.O dan sudah memiliki lagu mars sendiri yang berjudul Nasjid Al Iqdam A.N.O.
Mars GP Ansor biasa diperdengarkan atau dinyanyikan di setiap pembukaan acara permusyawaratan GP Ansor di seluruh tingkat kepengurusan. Berikut lirik mars GP Ansor yang selalu dinyanyikan pada pelaksanaan pendidikan kader GP Ansor:
Darah dan nyawa telah kuberikan
Syuhada rebah Allahu Akbar
Kini bebas rantai ikatan
Negara jaya Islam yang benar
Berkibar tinggi panji gerakan
Iman di dada patriot perkasa
Ansor maju satu barisan
Seribu rintangan patah semua
Tegakkan yang adil hancurkan yang dzalim
Makmur semua lenyap yang nista
Allahu Akbar – Allahu Akbar
Pajar baja gerakan kita
Bangkitlah bangkit putra pertiwi
Tiada gentar dada ke muka
Bela agama bangsa negeri
Dibuatnya lagu mars GP Ansor memiliki banyak tujuan, utamanya adalah untuk meningkatkan semangat juang para anggotanya. Berikut adalah makna kandungan dari lirik lagu mars GP Ansor:
- Kandungan lirik mars GP Ansor untuk memberikan semangat juang kepada para anggota dan juga kader GP Ansor
- Sebagai pernyataan syukur dan penuh kebanggaan para anggota di dalam organisasi
- Menyadarkan para anggota bahwa perjuangan para syuhada di jalan Allah mengorbankan darah dan nyawanya
- Pernyataan tegas dan penuh keyakinan bahwa Islamlah yang benar
- Menegakkan keadilan yang berdasarkan hukum Allah untuk menghancurkan kedzaliman
- Jangan pernah gentar dan bangkitlah semangat berjuang demi agama, bangsa dan negeri
Baca: Lirik Mars IPNU dan IPPNU
MARS SYUBBANUL WATHON
Mars lagu Syubbanul Wathon adalah karya dari salah satu pendiri ormas Islam terbesar Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah. Lagu Syubbanul Wathon atau juga dikenal sebagai Ya Lal Wathon wajib dinyanyikan di setiap kegiatan pengkaderan pada tubuh organisasi NU.
Arti Syubbanul Wathon adalah cinta tanah air. Di dalam lagu ini dimasukkan istilah Hubbul Wathon Minal Iman yang merupakan gagasan yang disampaikan oleh KH Abdul Wahab Chasbullah di tahun 1934. Lagu ini mendorong para warga Nahdliyyin untuk berjuang melawan para penjajah yang merongrong tanah air.
يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن
حُبُّ الْوَطَن مِنَ الْإِيْمَان
وَلَا تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَان
اِنْهَضُوْا أَهْلَ الْوَطَن
إِنْدُونَيْسيَا بِلَادِيْ
أَنْتَ عُنْوَانُ الْفَخَامَا
كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْمَا
طَامِحًا يَلْقَ حِمَامَا
Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai bangsaku!
Indonesia negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa datang mengancammu
‘Kan binasa dibawah dulimu!
Kandungan mars lagu Syubbanul Wathon adalah sebagai garda bangsa atau pengawal bangsa yang menjaga negeri dari serangan para penjajah atau orang yang merugikan negara demi keuntungan pribadi. Lagu ini mengajak para warga Nahdliyin agar semangat untuk berjuang demi kemajuan negara dan agama.
Pada awalnya, konsep hubbul wathon minal iman dibuat dalam Bahasa Arab dengan tujuan agar penjajah Belanda tidak paham apa artinya dan juga tidak bisa membacanya. Oleh karena itu lirik awal lagu mars ini tetap dituliskan dalam Bahasa Arab.
Sebab jika Belanda mengetahui apa arti dari syair tersebut maka penjajah Belanda tentu akan menyerang pesantren. Meski begitu, syair ini selalu dinyanyikan di pesantren dan sekolah Islam yang dibangun Kiai Whab.
Lirik mars Banser NU diciptakan oleh Ahmad Fathoni dalam rangka untuk meningkatkan semangat para anggota Banser dalam berjuang demi agama dan membela para ulamanya. Mars GP Ansor dan mars Syubbanul Wathon juga berisi penyemangat dalam membela kehormatan agama dan tanah air.