Di zaman sekarang ini, istilah pelakor dan pebinor makin marak di dengar. Pelakor merupakan singkatan dari perebut laki orang. Adapun pebinor merupakan akromin dari perebut bini orang. Lantas apa sih dosa keduanya? Nah di artikel ini kami akan sedikit mengulas tentang dosa merebut suami orang dalam islam. Semoga bermanfaat ya!
Perebut Laki Orang
Hubungan rumah tangga adalah hubungan yang berlandaskan cinta. Ia dibangun dan diikat dengan sebuah pernikahan. Yang mana pernikahan tersebut bertujuan untuk menjaga keturunan umat manusia. Karena itu, islam sangat menganjurkan setiap pasangan untuk harmonis dalam hubungannya. Bahkan, islam sangat melarang segala sesuatu yang dapat merusak keharmonisan pasangan.
Terdapat beberapa dalil dari Al Qur’an dan Al Hadits yang berkaitan tentang larangan mengganggu keharmonisan sepasang insan. Diantaranya Rasulullah SAW: “Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,” (HR Abu Dawud).
Dalam hadits yang mulia tersebut, terdapat makna bahwa seorang wanita tidak boleh membuat tipu daya untuk merebut pria dari istri sahnya. Begitu juga sebaliknya, seorang pria tidak boleh merebut wanita dari suami sahnya. Kemudian, hadits di atas juga menggunakan lafadz “bukan bagian dari kami”. Menurut sebagian ulama, jika ada kalimat tersebut dalam sebuah larangan, maka larangan tersebut jika dilakukan akan bernilai dosa besar.
Lantas sebesar apa sih dosa merebut suami orang dalam islam ini?
Dosa Pelakor
Allah Swt telah menciptakan akal bagi manusia. Akal ini merupakan ciri khas dari Allah untuk membedakan manusia dan hewan. Dengan akal, manusia dapat berpikir untuk masa depan. Dengan akal, manusia dapat terus bergerak maju dan inovatif. Dengan akal pula lah, seorang manusia dapat memilih untuk berbuat baik ataupun sebaliknya.
Karena merupakan ciri khas yang tidak dimiliki hewan, seharusnya sikap manusia jauh lebih tinggi daripada hewan. Hal ini karena hewan hanya mengandalkan nafsu dan instingnya saja dalam bertindak melakukan sesuatu. Karena tidak punya akal, maka amatlah wajar Anda dapat menemui adanya perselingkuhan dan pelakor di dunia hewan.
Nah apabila manusia ada juga yang merebut pasangan orang, maka apa bedanya dengan hewan? Karena itu, dapat dikatakan pelakor yang merebut suami orang itu sama dengan hewan atau bahkan lebih buruk dari hewan. Allah Swt berfirman yang artinya: “…Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”
Selain itu, tindakan merebut suami orang juga merupakan sebuah bentuk kezaliman yang sangat nyata. Bagaimana tidak, para pelakor tersebut telah merusak hubungan sepasang kekasih yang mungkin telah dibangun bertahun-tahun lamanya. Dan bagi orang yang berbuat kezaliman, maka mereka akan mendapatkan balasan azab yang pedih di akhirat kelak.
Dalam hal kezaliman, Allah Swt. berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS Ali Imran 178).”
Selain itu, Baginda SAW juga bersabda yang artinya: “Tidak ada sesuatu yang aku patuhi kepada Allah di dalamnya (amalan itu) lebih cepat mendapat ganjaran lebih dari menyambung tali silaturahim, dan tidak ada sesuatu yang lebih cepat hukumannya dari berbuat zalim dan memutus tali silaturahim.” (HR Baihaqy).
Semoga Allah menghindarkan kita semua dari perilaku yang dapat merusak keharmonisan suami-istri. Wallaahu A’lam…
Baca juga: